1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Pesan terakhir memilukan 4 korban tewas di Tanjakan Emen

Penulis : Moana

12 Februari 2018 08:57

Kecelakaan yang terjadi di tempat tersebut bukanlah pertama kalinya dan menelan korban jiwa.

Planet Merdeka - Kecelakaan maut kembali membawa korban jiwa, kali ini terjadi di Tanjakan Emen Tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung- Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, Jawa Barat. Kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu, 10 Februari 2018 dan 26 orang kehilangan nyawanya akibat kecelakaan tersebut. Kecelakaan itu bermula ketika bus yang membawa rombongan anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan hilang kendali karena rem blong. Kemudian bus menabrak sepeda motor yang ada di depannya. 

26 anggota PKK dalam bus itu tewas dansatu orang lagi diduga pengendara motor asal Karawang. Setelah menabrak motor, bus pun kembali menghatam tebing yang ada di sebelah kiri jalan hingga akhirnya terguling. Kejadian musibah kecelakaan ini pastinya tak pernah diinginkan oleh siapapun juga bahkan sampai membawa korban jiwa. Peristiwa ini pun menyisakan duka yang mendalam untuk keluarga dan kerabat korban. Bukan hanya keluarga dan kerabat, namun warga yang mengetahui hal tersebut juga sangat prihatin. Pasalnya, kecelakaan yang terjadi di tempat tersebut bukanlah pertama kalinya dan menelan korban jiwa. 

Dan dibalik kecelakaan itu ternyata ada pesan terakhir para korban kepada orang-orang terdekat mereka. Berikut fakta-faktanya:

1. Salah satu korban dari kecelakaan tersebut adalah Sri Martiningsih.

Sri Martini sempat mengirim pesan ke pada Novi temannya pada sabtu 10 Februari 2018 sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu Sri mengabari Novi bahwa tadinya anak Sri akan ikut dengannya ke Ciater, tapi karena ada try out, anaknya pun harus kesekolah. Di situ Sri juga menitipkan sang anak pada Novi, anak keduanya memang satu kelas dan saat ini sudah kelas enam.

"Tadinya Bagus mau ikut saya (liburan ke Ciater) . Tapi sayang, karena sudah kelas enam harus ikut try out di sekolah," begitu pesan Sri Martiningsih seperti ditirukan Novi.

Namun, kemudian Sri kembali mengirim pesan kepada Novi, ia menyatakan ingin kumpul ramai-ramai, tapi Sri juga mengatakan bahwa besok ia akan pergi. Tak ternyata itulah pesan terakhir dari Sri untuk teman dekatnya Novi. 

2. Budiyanuati, yang akrab disapa Yanu (58), disebut sudah memiliki firasat tidak enak sebelum menjadi korban kecelakaan di kawasan Tanjakan Emen.

Yuyun, selaku adik Yanu mengatakan jika sebelumnya sang kakak sudah mendapat firasat, dan sempat ragu mau ikut berwisata ke Ciater. Dari penuturan Yuyun, tiba-tiba sebelum berangkat kaki Yanu mendadak sakit. Padalah ia tak pernah merasakan hal itu sebelumnya.

Pihak keluarga pun sempat melarang Yanu pergi namun, ia ternyata tetap berangkat dan ikut bersama rombongan yang lain. Ia mengatakan kapan lagi bisa jalan-jalan, dan Yanu pun menyakinkan keluarganya bahwa sakit yang dirasakannya itu akan hilang dengan sendirinya.

3. Anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Khodijah menceritakan, rekannya yang jadi korban meninggal dunia di kecelakaan tersebut berfirasat sebelum meninggal.

Khodijah mengatakan jika rekannya yang bernama Muliyamah dua hari sebelum kecelakaan sempat bertemu dengannya untuk membuat foto profil lomba yang ajan mereka ikuti. Saat itu Khodijah mengaku merasakah tangan Muliyamah sangat dingin. Tapi Muliyamah mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan tak merasakan tak enak badan. Ternyata itulah pertemuan terakhir Khodijah dengan Muliyamah yang menjadi korban tewas kecelakaan di Tanjakan Eman. 

4. Salah satu korban, Oktika Trisnawati, ternyata merupakan istri dari salah satu nggota Laskar Pembela Islam (LPI) Markas Wilayah (Malwil) Tangerang Selatan, Budi Setiawan.

Sebuah akun facebook Syaifi Al Fatih memposting ungkapan bela sungkawanya untuk keluarga Budi Setiawan, karena Oktika Trisnawati istrinya menjadi korban kecelakaan maut tersebut.


2 dari 3 halaman

Setelah dilihat laman facebooknya, ternyata Tika sapaan akrab Oktika Trisnawati ini pernah mengganti cover facebooknya dengan kata-kata yang sangat mengharukan.

"Keadaan perempuan paling dekat dengan keredhoan Allah ta'ala adalah ketika mereka berada di dalam rumahnya jauh dari pandangan lelaki" bunyi cover facebook Tika.

Tika pun ternyata juga sempat memposting foto profilnya dengan mengenakan jilbab berwarna ungu muda dengan mengenakan jam tangan berwarna hitam.

3 dari 3 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya