1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Beredar Kabar Adanya Telepon Misterius Sebelum Terjadi Penyerangan Pekerja di Papua

Penulis : Moana

6 Desember 2018 12:41

31 pekerja jembatan tewas dibunuh KKB

Planet Merdeka - Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yang terjadi di Papua. Pekerja jembatan di Nduga dan seorang anggota TNI tewas usai dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pekerja yang meninggal tersebut merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya. Pembunuhan 31 pekerja itu terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

2 dari 6 halaman

8 pekerja sempat menyelamatkan diri

Ketika kejadian tersebut, ternyata 8 orang pekerja lainnya sempat kabur untuk menyelamatkan diri mereka. Yan Pieter mengatakan bahwa awalnya hanya 24 pekerja yang dibunuh di kamp pembangunan jembatan. Kemudian 8 orang lainnya melarikan diri ke rumah salah satu keluarga anggota DPRD.

“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” ungkap Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba.
3 dari 6 halaman

Mendapat informasi dari masyarakat

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengungkapkan kronologi pembunuhan terhadap 31 pekerja PT. Istaka Karya oleh KKB. Kamal menyebut bahwa pada Senin (3/12/2018) sekitar pukul 15.30 WIT, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya pembunuhan kepada para pekerja proyek yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak. Ia pun menyebut bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/12/2018) lalu.

"Dari informasi masyarakat bahwa pembunuhan terhadap para pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada hari Minggu 2 Desember 2018 di Kali Yigi dan Kali Aurak, Fistrik Yigi, Kabupaten Nduga," ujarnya.
4 dari 6 halaman

Sempat ada telepon misterius

Sementara itu, sehari sebelum terjadi peristiwa pembantain tersebut, tepatnya pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Kamal menyebut bahwa Project Manager PT. Istaka Karya paket pembangunan jembatan Habema-Mugi, Cahyo mengaku bahwa dirinya sempat mendapat telepon. Cahyo mengatakan bahwa ia mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Jhoni yang merupakan koordinator lapangan PT. Istaka Karya pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi tersebut.

"Akan tetapi Bapak Cahyo tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menelepon tersebut," jelas Kamal.
5 dari 6 halaman

Satu mobil belum kembali

Sementara itu, informasi lain menyebut bahwapada tanggal 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat ada sebuah mobil Strada dengan supir atas nama MS yang bermuatan BBM Solar milik PT. Istaka Karya, menuju ke Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Selain membawa solar, mobil tersebut juga mengangkut 5 orang pegawai. Mobil tersebut diketahui tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

"Pada tanggal 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT, 1 mobil Strada kembali ke Wamena dan pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018, 1 mobil Strada kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga," kata Kamal.

Sehari berselang tepatnya pada tanggal 1 Desember 2018 pukul 02.00 WIT diketahui bahwa 2 mobil kembali menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Dan mobil itu ternyata hingga saat ini masih belum juga kembali.

"Dari informasi bahwa 1 mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena," imbuh Kamal.
6 dari 6 halaman

Jalan diblokir KKB

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018 pukul 15.30 WIT personil gabungan dari Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya AKP R.L. Tahapary pun langsung bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga. Namun, saat masih berada di perjalanan, personil gabungan ini disuruh untuk kembali lantaran terjadi pemblokiran jalan oleh KKB.

"Namun saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan diblokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," pungkasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya