1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Menguak 5 Fakta Jasad PNS Palembang Dicor, Berawal dari Jual Beli Mobil Innova lalu Diculik 17 Hari

Penulis : Aleolea Sponge

26 Oktober 2019 11:15

1. Berawal dari jual beli mobil

Pembunuhan sadis itu berawal dari pelaku dan korban menjalin bisnis jual beli mobil. Informasi yang dihimpun, kedua pelaku bernama Yudi Tama Rianto (50) dan Ilyas.

Yudi diketahui merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang. Yudi mengaku telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas di tempat yang sama.

Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalin bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil. Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.

2 dari 7 halaman

1. Berawal dari jual beli mobil

Pembunuhan sadis itu berawal dari pelaku dan korban menjalin bisnis jual beli mobil. Informasi yang dihimpun, kedua pelaku bernama Yudi Tama Rianto (50) dan Ilyas.

Yudi diketahui merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang. Yudi mengaku telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas di tempat yang sama.

Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalin bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil. Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.
3 dari 7 halaman

Perkara uang

Yudi lalu meminta kepada Aprianita menyiapkan uang sebesar Rp 145 Juta. Selanjutnya uang itu ditranfser korban ke rekening pelaku.

"Saya janjikan mobil itu, tapi ternyata mobil tersebut tidak ada lagi. Dia minta uangnya dikembalikan," kata Yudi saat diperiksa penyidik.

Dari total Rp145 Juta, Yudi mengaku telah mengembalikan uang korban sebesar Rp 50 juta. Namun, pada 9 Oktober 2019, Aprianita kembali menemuinya untuk meminta uang pembelian mobil tersebut sebesar Rp 35 juta.

"Saya waktu itu tidak ada uang. Bingung mau bayarnya pakai apa. Lalu paman saya bernama Aci menyarankan agar korban dibunuh saja. Akhirnya saya merencanakan membunuhnya," ujar dia. Pelaku Aci lalu meminta kepada Yudi menyiapkan uang sebesar Rp 15 juta.

Uang tersebut digunakan menyewa dua orang untuk membantu membunuh korban. Setelah korban tewas, Yudi membawa jenazah Aprianita ke kawasan TPU kandang Kawat Palembang, tempat korban dikubur lalu dicor.

"Saya tidak tahu korban itu dikubur bagaimana karena yang menguburnya adalah Aci," ucap dia.
4 dari 7 halaman

2. Diculik 17 hari

Setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita ditemukan tewas. Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada Rabu (9/10/2019).

Pihak keluarga korban membuat laporan Aprianita telah menjadi korban penculikan. Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.

Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di TPU Kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Jenazah Aprianita pun akhirnya ditemukan di TPU tersebut dengan kondisi dicor di samping makam.

Usai penemuan tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum. Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi membenarkan kejadian tersebut.

"Kami mendapatkan laporan jika korban diculik. Hari ini baru kami temukan," kata Yudhi.

Jenazah Aprianita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam. Petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban.

"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU," ujar dia.
5 dari 7 halaman

3. Dicor dalam keadaan kaki terikat

Heriyanto (55), kakak kandung Aprianita mengatakan, jenazah Aprianita ditemukan dicor dengan kaki terikat. Hal itu diketahui karena Heriyanto ikut menggali lokasi ditemukannya jenazah Aprianita yang berada di kawasan TPU.

Dalam penggalian itu, Heriyanto turun langsung untuk memecahkan bagian atas coran yang menimbun tubuh Aprianita. Sekitar kedalaman 50 sentimeter, tubuh korban ditemukan dalam keadaan masih menggunakan pakaian dinas.

"Kakinya masih terikat tali warna putih. Saya yakin itu adik saya," kata Heriyanto ketika berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Jumat (25/10/2019).

Heriyanto semakin yakin bahwa jenazah itu adalah Aprianita saat melihat langsung pakaian yang dikenakan korban. Sementara, kondisi mayat yang telah membusuk membuat sebagian tubuh korban telah rusak.

"Batin saya sudah yakin jika itu memang adik saya. Dia hilang sejak 9 Oktober lalu," ujar dia.

Sebelum menghilang, pada 9 Oktober 2019 korban sempat dijemput pelaku di kediamannya yang berada di Jalan Sriwijaya 1 Nomor 39 RT 03 RW 01, Kelurahan demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Saat itu keluarga tak menaruh kecurigaan apapun. Namun, hingga malam korban pun tak kunjung ditemukan sehingga pihak keluarga melapor ke polisi jika korban telah hilang.

"Setelah tidak pulang, kami curiga jika dia sudah diculik. Karena pada hari itu, adik saya dijemput seseorang,"ujarnya.
6 dari 7 halaman

4. Dikubur sedalam 50 sentimeter

Aparat kepolisian Polda Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil mengungkap kasus penculikan terhadap Aprianita yang hilang selama 17 hari. Jenazah Aprianita ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi membenarkan kejadian tersebut.

Masih dikatakan Yudhi, petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban, jenazah Aprianita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam.

"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU," ujar dia.

Usai penemuan tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.
7 dari 7 halaman

5. Polisi tangkap 2 pelaku

Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang terduga pelaku pembunuhan Aprianita. Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu dari terduga pelaku tersebut bernama Yudi (50) yang merupakan teman dekat korban.

"Iya, keduanya masih kita periksa. Baru dua tersangka yang diamankan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi, Jumat (25/10/2019).

Menurut Yudhi, polisi sebelumnya telah tiga hari melakukan penggalian di beberapa lokasi untuk mencari korban.

Setelah lima kali menggali di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, petugas akhirnya menemukan korban dengan kondisi mengenaskan.

"Kondisi korban mansih mengenakan baju. Kaki korban juga terikat tali,"ujar Yudhi.

Sebelumnya, Aprianita dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari. Aprianita yang bekerja di Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor menggunakan semen.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya