Nasib sedih Insan, atlet Indonesia yang patah lehernya saat akan capai garis finish di Asian Para Games

Namun, di balik suka cita atas kesuksesan yang diraih, di salah satu ruang perawatan di Rumah Sakit AL Mintoharjo, Jakarta Pusat, sedang berbaring lemah salah satu atlet andalan. Dia tak lain pelari 100 meter putri T36, Insan Nurhaida.

Insan terpaksa tak bisa menyumbang medali emas karena mengalami cedera parah, tulang di lehernya patah ketika akan menyentuh garis finis lintasan atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Peraih dua medali emas lari putri di Asean Para Games 2017 Kuala Lumpur, tergeletak di lintasan dengan kondisi sangat kesakitan, sampai akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Sebenarnya, semangat Insan untuk bisa mempersembahkan kembali medali emas di Asian Para Games sudah berkobar. Tapi, takdir berkata lain. Jauh sebelum berlangsungnya Asian Para Games 2018, sebenarnya ada kisah sedih yang dialami Insan. Ia baru saja gagal jadi Pegawai Negeri Sipil.

Ironisnya, kegagalan jadi PNS itu disebabkan oleh masalah sepele, yaitu adanya kesalahan tulis tentang riwayat pendidikannya. Ketika itu Insan sangat sedih sekali, dia sangat ingin jadi seorang abdi negara. Padahal Insan pernah dijanjikan bonus jadi PNS ketika meraih medali emas di Asean Para Games 2017.

"Aduh gagal jadi PNS itu enggak dipanggil gara-gara itu tulis pendidikan SMP itu ya salah. Sebenarnya aku pendidikan lolos SMA, jadi gagal pengurus PNS itu ya Allah tolong berikan yang terbaik, aku diterima jadi PNS," tulis Insan di akun Facebook pribadinya dikutip VIVA, Minggu, 14 Oktober 2018.

Seandainya saja, Insan bisa mempersembahkan medali emas di Asian Para Games 2018, mungkin kesedihannya itu bisa berakhir. Karena salah satu bonus yang dijanjikan bagi peraih medali emas, ialah diangkat menjadi PNS. Semoga selepas Asian Para Games 2018, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga tak melupakan Insan, dan mau memperjuangkan mimpi Insan jadi kenyataan, karena Insan sudah berani mengobarkan jiwa dan raganya untuk menjaga nama baik bangsa.