1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Niat Menagih Hutang di Malaysia, Pengusaha Asal Bandung Tewas Dimutilasi

Penulis : Moana

12 Februari 2019 14:52

Seorang pengusaha asal Bandung tewas di Malaysia

Planet Merdeka - Seorang pria menjadi korban mutilasi di Negeri Jiran, Malaysia. Pria tersebut adalah Nuryanto (37).

Nuryanto merupakan seorang pengusaha tekstil asal Baleendah, Kabupaten Bandung. 


2 dari 13 halaman

Menagih hutang

Meli Rahmawati (33) istri korban mengatakan bahwa suaminya ke Malaysia untuk menagih hutang yang mencapai Rp 2 milliar. Hutang tersebut berasal dari beberapa pengusaha yang berada di Malaysia.

"Dia mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," ujarnya.
3 dari 13 halaman

Sempat stress

Menurut Meli, sebelum berangkat ke Malaysia, suaminya sudah mulai terlihat stres sejak tiga sampai empat bulan lalu tepatnya. Pasalnya banyak pengusaha yang macet pembayaran sementara dirinya sudah ditagih oleh pihak pabrik.

"Masalah mah ada, banyak yang macet di luar, sementara ke pabrik harus lancar. Aa bilang, 'Mi barang di sini (Malaysia) masih banyak sekitar Rp 2 miliar. Kalau barang yang sudah laku Rp 7 miliar'," ujarnya.
4 dari 13 halaman

Ingin menemui pengusaha di Malaysia

Keberangkatan suaminya itu, ingin memastikan pembayaran dari rekan bisnisnya itu bisa lancar dan segera dilunasi. Pasalnya, suaminya itu sudah ditagih oleh pihak pabrik atau pemilik barang yang dijual Nuryanto ke Malaysia.

"Katanya ke Malaysia mau ketemu temannya namanya Muhammad Jimmy," katanya.


5 dari 13 halaman

Ditemukan di sungai

Sementara itu, Hermawan, salah satu anggota tim pengacara Nuryanto, mengatakan, bahwa pihaknya menerima informasi tersebut dari Kepolisian Malaysia. Menurut informasi yang didapatnya jenazah Hermawan ditemukan di sebuah sungai di Malaysia.

"Berdasarkan informasi dan keterangan Kepolisian Malaysia, jenazah itu diduga klien kami. Petunjuk kepolisian Malaysia mengarah kepada Nuryanto. Sebab ditemukan bukti petunjuk seperti baju, telepon genggam ditemukan di sekitar lokasi," katanya.
6 dari 13 halaman

Ke Malaysia untuk tujuan bisnis

Lebih lanjut, Hermawan menyebut bahwa tujuan Nuryanto ke Malaysia untuk urusan bisnis.

"Pertama klien kami berangkat Kamis, 17 Januari 2019. Tanggal 17 itu rencanya mau ngambil uang ke Malaysia karena klien kami bisnisnya menjual kain juga di Malaysia. Beliau ke sana untuk ketemu relasinya," ungkap dia.
7 dari 13 halaman

Hilang komunikasi sejak 22 Januari 2019

Selama di Malaysia, lanjut Hermawan, Nuryanto sempat tiga kali pindah hotel. Hingga akhirnya pada 22 Januari 2019 lalu, pihaknya kehilangan komunikasi dengan Nuryanto. Sementara itu, saat dikonfirmasi ke pihak maskapai yang digunakan Nuryanto, Air Asia, perjalanan pergi dan pulang Nuryanto terjadwal 17 Januari dan 23 Januari 2019.

"Kami lost contact tanggal 22 Januari. Handphone dia sudah enggak aktif. Karena check in di hotel terakhir tanggal 21-23 Januari, otomatis kan tanggal 23 dia harus pulang. Masuk tengah malamnya, tanggal 21 sudah lost contact," ujarnya.
8 dari 13 halaman

Ditemukan dengan jasad wanita

Hermawan juga menambahkan bahwa jasad yang diduga Hermawan ditemukan bersama seorang perempuan yang juga diduga WNI pada tanggal 26 Februari di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

Informasi inipun ternyata sempat ramai di sejumlah media massa di Malaysia setelah kepolisian setempat mengumumkan penemuan kedua mayat yang telah dimutilasi di pinggir sungai tersebut.
9 dari 13 halaman

Korban dikenal sebagai sosok yang baik

Sementara itu, seorang ketua RT di lingkungan Nuryanto tinggal mengatakan bahwa korban adalah sosok yang sangat baik dan dermawan. Korban kerap menyumbang dalam kegiatan di masyarakat.

"Beliau orang baik, beliau selalu menjadi donatur setiap ada kegiatan di sini. Baik Agustus-an maupun mauludan dan rajaban," kata Ketua RW 08 Uwas di Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
10 dari 13 halaman

Sangat kehilangan

Uwas juga mengaku bahwa dirinya sangat kehilangan jika memang korban mutilasi tersebut adalah Nuryanto. Pasalnya semasa hidupnya korban tidak pernah ada masalah yang meresahkan lingkungan.

"Belum terdengar hal-hal negatif di masyarakat, tidak pernah meresahkan atau mengecewakan. Beliau sangat baik solidaritasnya tinggi," ujarnya.
11 dari 13 halaman

Keinginan Uwas

Sementara itu, terkait kasus Nuryanto, Uwas berharap bahwa pihak pemerintah bisa mengambil sebuah langkah atas kematian warganya tersebut. Dan agar kasus tersebut bisa dituntaskan oleh pemerintah pusat.

"Keinginan kami jika memang sudah pasti korban meninggal akibat dimutilasi, kami berharap pemerintah bisa mengusut tuntas kasus ini," ujarnya.
12 dari 13 halaman

Meli berharap pemerintah bisa mengusut tuntas kasus suaminya

Senada dengan Uwas, Meli juga berharap pemerintah dapat mengusut tuntas kasus suaminya tersebut.

"Saya mohon kepada pemerintah, kalau itu benar suami saya tolong usut secara tuntas dan pelakunya siapa tolong dihukum seperti di Indonesia. Apa motifnya sampai suami saya dianiaya seperti itu," ujar Meli.
13 dari 13 halaman

Tangis Meli pecah

Pasangan Nuryanto dan Meli dikaruniai tiga orang anak masing-masing bernama Aditya Firdaus (16), Mohammad Nazril Ihsan (9) dan anak bungsunya yang masih berusia 11 bulan Aliya Aznia Rismawati. Tangis Meli pun seketika pecah saat mengingat momen-momen dirinya mengucap selamat ulang tahun pada sang suami yang ternyata berusia tepat 37 tahun pada 9 Februari 2019 lalu.

"Iya kemarin saya sempat nelepon Aa, saya ngucapin selamat ulang tahun. Dia bilang makasih katanya 'oh iya Aa ulang tahun ya'. Mungkin dia lupa," katanya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya