1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Pamit tagih hutang, Purnawirawan TNI ini malah ditemukan tinggal tengkorak di dalam septic tank

Penulis : Moana

19 Februari 2019 12:47

Penemuan jasad di septic tank

Peristiwa mengejutkan kembali menggerkan wilayah Indonesia. Kali ini setelah Polda Kepulauan Riau menemukan jasad yang telah menjadi tengkorak di dalam sebuah septic tank

Jasad tersebut ditemukan di sebuah rumah di jalan Menur, Batu 8, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpingpinang, Kepulauan Riau, Kamis (14/2/2018).

2 dari 15 halaman

Seorang Purnawirawan TNI hilang sejak Agustus 2018

Hal ini bermula ketika anggota keluarga melaporkan kehilangangan kepada pihak kepolisian.

Dan diketahui yang dilaporkan hilang itu merupakan seorang Purnawirawan TNI yang bernama Arnold Tambunan. Arnold diketahui hilang sejak 8 Agustus 2018 lalu.

3 dari 15 halaman

Diduga alami kekerasan

Saat ditemukan dan setelah melalui porses pemeriksaan oleh tim forensik Rumah Sakit Kepri, ditemukan bahwa jasad tersebut memiliki retak di sejumlah tulangnya

Dugaan sementara sebelum tewas korban sempat mengalami kekerasan. Hingga akhirnya dimasukkan ke dalam septic tank tersebut.

Dan berikut beberapa fakta penemuan jasad Arnold di dalam sebuah septic tank.


4 dari 15 halaman

1. Warga laporkan mencium bau tak sedap

Pada Jumat (15/2/2019), warga Jalan Menur Batu 8 Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengaku bahwa mereka telah mencium aroma tidak sedap dari rumah kosong milik Rasyid.

Tak lama setelah itu warga pun dibuat kaget, kalau ternyata aroma tidak sedap yang keluar dari rumah kosong milik Rasyid, ternyata tulang belulang kerangka manusia. Dan setelah ditelusuri, akhirnya warga di sekitar lokasi menemukan tulang belulang yang diduga kerangka manusia.

Setelah di lakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi pun membenarkan adanya temuan kerangka di septic tank kediaman alm M Rasyid tersebut.

5 dari 15 halaman

2. Awalnya menagih hutang

Di sisi lain, Nawati, pernah melaporkan kehilangan suaminya, Arnold Tambunan ke Mapolres Tanjungpinang. Diungkapkan Nawati pada waktu itu sekitar pukul 06.30 WIB, pada tanggal 8 Agustus 2018, Arnold hilang ketika terakhir datang ke rumah Rasyid.

Kedatangan Arnold ke rumah Rasyid saat itu dalam rangka untuk menagih utang kepada Rasyid, yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepri tersebut.

Menurut Nawati, suaminya mengenal Rasyid belum lama. Arnold mengenal Rasyid dari temannya. Kemudian Rasyid meminjam uang kepada Arnold.

"Rasyid itu tak kenal suami saya. Toni kawan dia yang bawa untuk pinjam uang. Waktu itu suami saya mau nagih utang ke rumahnya," ujar Nawati.
6 dari 15 halaman

Sepeda motor Arnold dikembalikan ke rumahnya

Dalam rekaman CCTV, saat itu Arnold terlihat datang menggunakan sebuah se[eda motor Yamaha N Max berwarna putih. Namun tak lama kemudian motor milik Arnold keluar dan dikendarai oleh orang lain. Dan sepeda motor tersebut dikembalikan ke rumah Arnold.

"Tapi motor suami saya ada di rumah saya depan pagar. Dikembalikan sama mereka," ungkapnya.

Nawati mengatakan ia dan anaknya telah mencari suaminya ke berbagai tempat. Namun hingga berhari-hari bahkan berbulan-bulan dirinya tak juga kunjung menemukan suaminya.

"Saya tanya, nak kemana bapakmu sudah jam segini kok belum pulang pergi ke rumah Rasyid. Anak saya sudah cari-cari ke tempat kawanya. Katanya sudah lama tak main. Ke Dompak, ke Ramayana, ke Pantai Impian juga tak ada. Terakhir di rumah satunya motor yang dipakai diparkir di sana," katanya sembari terisak.
7 dari 15 halaman

Rasyid sudah diperiksa

Atas laporan itu Rasyid dan juga karyawan di penyewaan tenda itu berulang kali diperiksa di Mapolres Tanjungpinang, Kepri guna penyelidikan terkait hilangnya Arnold.

Dan terakhir saat Rasyid diperiksa hingga pagi hari tepatnya pada waktu subuh, Rabu (29/8/2018). Pada saat itu Rasyid izin akan pergi ke Mushola untuk salat. Namun, Rasyid justru ditemukan tewas tertabrak bus tak jauh dari Mapolres Tanjungpinang.
8 dari 15 halaman

Septic tank dibongkar dan ditemukan tulang belulang

Setelah mendapatkan laporan dari warga, pihak kepolisian pun akhirnya membongkar septic tank yang ada di rumah Rasyid tersebut. Dan pihak kepolisian menemukan beberapa tulang belulang. Disana tim dokter Kepolisian kemudian mengambil bagian tubuh jasad korban yang telah menjadi tengkorak.

"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kombes Jarot Wibowo Kabid Dokes Polda Kepri.
9 dari 15 halaman

Bukan korban mutilasi

Setelah beberapa jam lamanya dilakukan penimbangan dan penyedotan septic tank, tim forensik kembali menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal. Tim forensik menemukan bagian jari-jari tangan kanan dan kiri. Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.

"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," katanya lagi.

Jarot kemudian menyebutkan kasus ini bukanlah mutilasi. Karena sejumlah kerangka masih utuh. Hanya saja ada bagian kecil tulang yang tertinggal. Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen. Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.
10 dari 15 halaman

Dipukul benda tumpul

Setelah menemukan tulang-belulang, tim forensik kemudian membawa penemuan itu langsung ke RSUP Kepri. Dan pada Minggu, (17/2/2019), Dokter spesialis forensik Polda Kepri membeberkan hasil autopsi di RSUP Kepri. Dokter spesialis forensik Polda Kepri telah menyelesaikan kegiatan autopsi di RSUP Kepri.

Dan berdasarkan hasil forensik, korban mendapatkan kekerasan di bagian kepala dan tulang rusuk hingga mengalami retak dan patah. dr Agung yang merupakan dokter forensik menuturkan bahwa korban mengalami sejumlah luka kekerasan, hingga mengakibatkan tulangnya patah dan retak. Dan kuat dugaan sebelum meninggal, korban sempat dipukul dengan benda tumpul.

"Seperti tengkorak kepala, puncak kepala, tulang hidung retak, pipi kiri, rahang bawah patah dan hampir seluruh rongga dada tulang rusuk mengalami patah-patah," katanya.
11 dari 15 halaman

Sudah tewas sejak 6 bulan

Pihak tim forensik kemudian meyakini bahwa jasad korban ini diperkirakan sudah meninggal sejak 6 bulan lamanya. Sementara itu empat buah properti yang dikenakan oleh korban masih melekat. Agung juga menduga bahwa korban mengalami penganiayaan hingga akhirnya tewas.

Pasalnya, saat dievakuasi, kedua kaki dan tangan korban terikat dengan posisi tangan dibelakang. Dan ternyata tidak kerangka tulang saja yang masih menyatu. Melainkan ada daging lembek yang sudah hancur masih menggumpal di sejumlah bagian tubuh yang terselimuti baju dan kain.

"Di bagian baju otot tangan masih ada (daging), dan sebagainya juga masih ada dagingnya," tuturnya.
12 dari 15 halaman

Keluarga histeris

Mengetahui jasad Arnol ditemukan sudah dalam bentuk tinggal tengkorak di dalam sebuah septic tank, keluaranya pun langsung histeris. Selain itu, keluarga juga menyakini bahwa itu memang jasad Arnold. Hal ini karena ia melihat baju yang dikenakan korban, ternyata memang kerap digunakan sehari-hari.

Nawati mengaku tak habis pikir kejamnya pelaku hingga menewaskan suaminya. Nawati kemudian meyakini bahwa pelakunya lebih dari dua orang. Karena menurutnya tidak mungkin dengan mudah melakukan pembunuhan itu dengan melihat fisik korban yang masih bugar dan kuat.

"Tega betul dia pelakunya. Diikat, tulangnya patah. Suami saya badannya besar tinggi. Kalau 2 atau 3 orang masih bisa hadapi. Itu ada 4 orang yang melakukan pembunuhan. Tega betul mereka. Jahat betul melakukan itu kepada suami saya. Polisi bilang tangannya diikat tulang patah hidung patah. Jahat betul memang," tutur wanita 57 tahun itu.


13 dari 15 halaman

Keluarga Rasyid angkat bicara

Pada Kamis, (14/2/2018), hari di mana polisi membongkar Septic Tank di rumah Rasyid, adik Rasyid, Idas mengatakan kaget polisi datang ke rumah berjumlah banyak. Idas menyebutkan ia tak mengetahui persis apa yang dilakukan polisi di dalam rumah milik Rasyid itu. Rumah kosong itu juga masih berdampingan dengan rumah keluarga yang sekarang dihuni dan tempat usaha penyewaan tenda dan perlengkapan sound sistem.

"Saya tak tau katanya ada sesuatu yang diambil Polisi dari sana. Kita gak lihat langsung," ujar Idas.

Idas pun tak mengetahui perihal ditemukannya tengkorak dalam septic tank rumah alm. kakaknya. Pasalnya selama ini aktifitas di rumah tersebut juga tidak ada yang mencurigakan. Hal itu disampaikan pula oleh anak dari Rasyid.

"Kita tak tau apa-apa bang," kata Alvin, anak alm. Rasyid.
14 dari 15 halaman

Pengakuan ketua RT

Sementara itu ketua RT setempat, Riswandi mengatakan bahwa polisi telah melakukan pembongkaran di rumah Rasyid. Riswandi juga diminta oleh polisi untuk menyaksikan proses pembongkaran dari luar police line, yang berlangsung dari siang pukul 13.00 WIB hingga malam hari pukul 22.30 WIB.

"Saya diminta menyaksikan. Bahkan sampai malam selesai saya disuruh di sana. Hanya saja saya tak melihat langsung karena di luar batas police line. Sehingga saya tak tahu persis apa yang dibongkar itu," kata Riswandi.

Riswandi mengaku hanya tahu jika polisi sedang melakukan pencarian jasad seseorang bernama Arnold.

"Saya cuma tahu dari Polisi ngomong sama saya terkait orang hilang yang sedang dicari," katanya lagi.

Riswandi mengaku dirinya melihat saat polisi memasukkan sesuatu ke dalam kantong jenazah. Kemudian polisi memasukkan kantong tersebut ke dalam mobil ambulans.

"Saya tak lihat isinya. Polisi masukkan kantong warna orange ke mobil ambulan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Riswandi juga mengatakan bahwa dirinya tak pernah mencurigai apa pun sejak menjadi ketua RT di tempat tersebut, apalagi mengetahui adanya tengkorak.

"Tak pernah ada apa-apa (ribut-ribut) sebelumnya. Kita gak tau banyak karena tau kita ya sewa-sewa tenda," kata.

15 dari 15 halaman

Pelaku ditangkap

Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian pun kemudian berhasil mengetahui pelaku pembunuhan Arnold. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga mengatakan pihaknya telah menangkap seseorang yang bertanggungjawab atas mayat yang ada dalam septic tank tersebut. Erlangga juga menyebutkan bahwa polisi akan membeberkan kasus tersebut kepada media di Mapolda Kepri.

"Betul, besok akan dilakukan ekspos di Polda," kata Kombes Pol Erlangga via WhatsApp Senin (18/2/2019).

Dan tersangka sendiri saat ini telah dikirim ke Polda Kepri. Meski begitu, pihak kepolisian masih belum mengungkapkan apakan pelaku ada hubungannya dengan korban dan juga pemilik rumah yakni alm. Rasyid.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya