Pengakuan Ibunda dari Bocah Korban Bully, Rahang sang Anak Sampai Tak Bisa Dibuka
Penulis : Aleolea Sponge
10 September 2019 09:29
Pengakuan Blak-blakan Ibunda Fatir
Planet Merdeka - Kondisi terakhir bocah korban bullying di Bekasi, sangat memperihatinkan. Fatir sempat ditolak dua rumah sakit, akhirnya meninggal di RS Polri. Bocah Fatir Ahmad, warga Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka menjadi korban bullying oleh teman sepermainannya di Bekasi, sudah dimakamkan.
Fatir Ahmad meninggal
Ibunya, Sri Ani Lestari (38), di kediamannya di Majalengka Jawa Barat, menceritakan kepedihannya sepeninggal Fatir Ahmad. Dia juga menceritakan kronologi mulai dari hari pertama Fatir Ahmad menjadi korban Bullying hingga meninggal dunia setelah menjuang mendapatkan perawatan rumah sakit.Kondisi Fatir Ahmad sangat memprihatinkan
Sebab, Fatir Ahmad yang kondisinya sangat memprihatinkan, sempat ditolak di dua rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur.Kondisi Fatir Ahmad semain memburuk pasca mendapat pukulan
Diceritakan Sri Ani Lestari, pascapemukulan saat itu, diakui Ibu korban, anaknya tersebut semakin hari semakin memburuk. Sri Ani Lestari (38) mengungkapkan, pascapemukulan yang terjadi oleh anaknya, hari demi hari kondisi korban semakin memburuk.Fatir Ahmad mengalami muntah-muntah
Disampaikan Ani, dihari pertama pascapemukulan, korban mengalami munta-muntah.
"Saya awalnya tidak berpikir anak saya muntah efek tonjokan, jadi saya hanya memberi tolak angin dan minyak kayu putih di badan Fatir," ujar Ani.
Lengan dan ketiak Fatir Ahmad tak bisa digerakkan
Lanjut di hari kedua pascapemukulan, kata Sri Ani Lestari, lengan atau ketiak korban sudah tidak bisa diangkat. Hal itu diketahui setelah korban memberitahukan bahwa ketiaknya sudah tidak dapat digerakkan."Setelah saya cek, ternyata ada 3 benjolan di ketiaknya, saya langsung oleskan freshcare untuk menghilangkan benjolan tersebut," ucap dia.
Mulut Fatir Ahmad tak bisa dibuka
Sri Ani Lestari menambahkan, di hari ketiga pascapemukulan, mulut korban sudah tidak dapat terbuka atau menganga. Diungkap dia, karena mulut tidak dapat terbuka, korban juga kata Ani tidak nafsu makan."Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang," kata Ani.
Fatir Ahmad juga mengalami kejang-kejang
Setelah melihat kondisi anaknya yang kejang-kejang, Ani beserta suaminya langsung membawa anaknya ke tukang spesialis syaraf. Namun usahanya langsung ditolak oleh pihak tersebut. Dikarenakan ditolak, Ani pun membawa anaknya ke Rumah Sakit Bekasi.Pihak Rumaah sakit menolak pengobatan Fatir Ahmad
Lagi-lagi, usahanya sia-sia karena pihak Rumah Sakit pun menolak untuk merawat bocah berusia 6 tahun itu."Yaudah karena ditolakin semua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana Fatir dirawat dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 30 Agustus 2019 atau sekitar pukul 12.00 WIB," ujarnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.