1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Pengakuan Pekerja yang Selamat dari Pembunuhan di Papua, "temannya ditembak duluan"

Penulis : Moana

7 Desember 2018 14:37

31 pekerja jembatan tewas dibunuh KKB

Planet Merdeka - Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yang terjadi di Papua pada Minggu (2/12/2018). Sebanyak 31 orang pekerja diserang jembatan di Nduga dan diduga ada seorang anggota tewas usai dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Para pekerja tersebut merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya. Penyerangan 31 pekerja itu terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

2 dari 6 halaman

Pembantaian dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya

Dari keterangan yang diberikan oleh Kodam XVII/Cendrawasih Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga lah yang bertanggung jawab atas pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua tersebut. Kelompok itu sendiri dipimpin oleh seorang pria yang bernama Egianus Kogoya.

Egianus ternyata selama ini disebut aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di wilayah Papua. Selain itu, Egianus bersama 40 orang para anggotanya juga sempat menyerang Pos TNI yang ada di Mbua, yang jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki dari tempat dibunuhnya para pekerja jembatan tersebut. Dan dari penyerangan itu, salah seorang anggota TNI meninggal dunia.

“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” ungkapnya.
3 dari 6 halaman

Lokasi kejadian terpencil dan tak ada jaringan seluler

Dari keterangan yang diberikan oleh Wakapolres Jayawijaya Kompol A Tampubolon, lokasi kejadian merupakan daerah yang sangat terpencil. Bahkan untuk sampai ke lokasi tersebut dari Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya memerlukan perjalanan sekitar delapan jam dengan menggunakan kendaraan. Setelah itu, perjalanan pun harus dilakukan dengan berjalan kaki sekitar beberapa kilometer, pasalnya kendaraan tak bisa masuk wilayah tersebut.

“Lokasi di sana tidak ada sinyal. Jalan mulai dari kilometer 46 sudah tidak beraspal dan menanjak. Di sana cuaca dingin, sekitar enam derajat celcius. Ini menjadi tantangan buat anggota di lapangan untuk menuju ke sana,” jelasnya.
4 dari 6 halaman

Seorang pekerja selamat menghubungi kerabatnya

Salah seorang pekerja proyek pembangunan Trans Papua mengungkap apa yang ia alami bersama rekan-rekannya selama bekerja di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Martinus Sampe (25) sempat menghubungi tetangganya di kampung halamannya yang berada di Dusun Poya, Kapalapitu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Martinus menghubungi Nelson Salembang. Saat itu, Martinus mengabarkan tentang anak Nelson yang juga rekannya bekerja yang tak seberuntung dirinya. Menurut Martinus, anak Nelson yang bernama Anugrah Tandirannu (17) meninggal dunia usai ditembak oleh KKB.

Selain anak Nelson, sepupu Martinus , Alpianus (27) juga meninggal dunia setelah diserang oleh kelompok bersenjata tersebut. Martinus dan Alpianus bekerja sebagai operator ekskavator PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek Trans Papua.
5 dari 6 halaman

Martinus mengajak dua rekannya lari

Nelson pun menceritakan saat Martinus menghubunginya. Menurut penuturan Martinus, ia sempat mengajak ke dua temannya itu untuk lari. Namun, nahas saat mereka hendak berlari, Alpianus dan Anugrah langsung ditembak oleh KKB.

"Kata Martinus, 'Ayo kita lari!', tapi ini anakku (Anugrah) dengan Alpianus (yang) sempat mau lari, langsung ditembak duluan," ungkap Nelson, menceritakan ulang percakapan telepon yang ia terima dari Martinus.
6 dari 6 halaman

Ketika melihat ke belakang, Martinus tahu kedua rekannya meninggal

Menurut keterangan Martinus, dirinya sempat menoleh ke belakang, namun ia sudah melihat dua rekannya itu diberondong tembakan oleh KKB dan tewas.

"Jadi Martinus itu (saat) melihat ke belakang, (melihat Anugrah dan Alpianus) sudah meninggal," kata Nelson.

Sementara itu, Martinus ternyata juga terkena tembakan di kakinya bagian kiri. Martinus pun kini tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Wamena.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya