1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Para Mantan Pramugari Mengaku Dipecat Sepihak Oleh Salah satu Eks Petinggi Garuda

Penulis : Queen

11 Desember 2019 10:33

Eks pramugari beri kesaksian soal ketidakadilan di instansi Garuda

Planet Merdeka - Eks Pramugari Garuda Indonesia, Anggi Ardana Neswara dalam sebuah acara talkshow di salah satu stasiun televisi memberikan kesaksian soal pemecatannya di era kepemimpinan eks Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara. Kesaksian tersebut disampaikan Anggi Ardana Neswara dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/11/2019).

Anggi Ardana dijatuhi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak oleh pihak Garuda Indoensia di bawah kepemimpinan Ari Askahara. Ia diberhentikan karena membawa rokok sebanyak tiga slop ke pesawat Garuda menuju Jeddah.

2 dari 8 halaman

Kronologi Anggi di PHK

Diketahui pada tanggal 2 Agustus 2019 lalu, Anggi Ardana menjadi kru haji dari base Medan. Karena ada saudaranya yang berada di Jeddah, ia mendapat barang titipan dari Indonesia ke Jeddah, yaitu berupa rokok sebanyak tiga slop.

"Pada waktu itu landing di Jeddah aman-aman saja, bukan aman sih tapi barang bawaannya tersita," ujarnya.

Rokok tersebut sebenarnya legal di perusahaan Garuda, namun justru dipermasalahkan oleh pihak Garuda.

"Saya hanya membawa tiga slop, sebanyak 600 stik dan tertulis di flight attendant service guide books, yang mana barang itu adalah legal dan aturannya boleh membawa sebanyak 600 stik," ungkap Anggi Andara.
3 dari 8 halaman

Anggi terkena random check

Saat sampai di Jeddah, Anggi mengaku di sana terkena random check. Namun rokoknya hanya dibuang-buang saja. Dari pihak Jeddah memperbolehkan membawa rokok namun hanya satu.

"Dari mereka diperbolehkan membawa namun hanya satu. Tapi hanya itu saja, tidak membayar pinalti, tidak masuk ke media, tidak ada kepolisian yang menangkap kami. Setelah itu kami diperbolehkan untuk kembali," paparnya.

"Namun, setelah itu, dipermasalahkan oleh pihak Garuda Indonesia bahwa membawa barang dagangan dan lain sebagainya," tambahnya.
4 dari 8 halaman

Pihak Garuda melakukan PHK sepihak pada Anggi

Menurut Anggi, Pihak Perusahaan tempat Ia bekerja kemudian melakukan PHK secara sepihak kepada Anggi Ardana tanpa memberikan surat peringatan terlebih dalu. Padahal, sesuai prosedur yang berlaku, setiap awak kabin yang diduga melanggar aturan terlebih dulu diberikan surat peringatan. Anggi Ardana dituduh mencemarkan nama baik Garuda Indonesia.

"Saya tidak pernah melakukan kasus apapun di Garuda selama sembilan tahun saya bekerja. Tapi langsung saya dikeluarkan seperti itu dengan sewenang-wenang," ujar Anggi Ardana.
5 dari 8 halaman

Saat ditelusuri ternyata Ari Askhara yang memecatnya

Ia menuturkan, saat dirinya bertanya kepada pihak manajemen, dijelaskan bahwa keputusan PHK tersebut datang dari Ari Askhara. Anggi Ardana menungkapkan, ada delapan orang yang barang bawaannya disita saat di Jeddah, termasuk dirinya. Sehingga yang mengalami PHK sepihak tidak hanya Anggi namun juga tujuh temannya.

6 dari 8 halaman

Reaksi Pramugari Senior Garuda saat Ari Askhara Dipecat

Pramugari Senior Garuda Indonesia, Yosephine Chrisan Ecclesia turut berkomentar terkait kepemimpian Ari Askhara sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia. Sebelumnya diketahui, Ari Askhara telah dipecat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir karena diduga menyelundupkan motor Harley davidson dan sepeda brimpton dalam Maskapai Garuda Indonesia GA 9721 Air Bus A330-900 Neo.

Tanggapan Yosephine disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (9/12/2019). Yosephine mengatakan, banyak awak kabin yang merasa lega setelah Ari Askhara dicopot dari jabatannya.
7 dari 8 halaman

Yosephine bahagia atas dicopotnya Ari Askhara

"Pencopotan ini kami awak kabin banyak merasa ya, rasanya duri yang tertanjam di dalam itu lepas akhirnya gitu," jelas Yosephine.

Wujud dari kelegaan tersebut, banyak dari teman-teman Yosephine yang melakukan syukuran atas dicopotnya Ari Askhara sebagai Dirut Garuda Indonesia.

"Setelah tahu itu, banyak teman-teman yang melakukan tumpengan, syukuran, ngundang anak yatim," ungkap Yosephine.

8 dari 8 halaman

Ketidakadilan yang terjadi ketika Garuda dipimpin oleh Ari Askhara

Yosephine mengungkapkan banyak kebijakan yang diterapkan oleh Ari Askhara yang menyulitkan awak kabin. Seperti penerbangan pulang pergi (PP), pramugari harus bekerja selama 18 jam sehari. Hal tersebut dialami oleh Hersanti, yang melayani penerbangan Jakarta-Melbourne-Jakarta.

"Yang paling parah durinya itu seperti penerbangan PP itu lo," jelas Yosephine.

Yosephine menyatakan berdasarkan regulasi yang ada minumum awak kabin bekerja itu 14 jam, namun kenyataannya bisa mencapai 18 jam.

"Tapi kenyataannya kita terbang itu nggak murni 14 jam karena kita kerja dimulai pada saat kita lapor di airport, 1,5 jam sebelum scedule itu kita sudah masuk dalam duty. Nah jadi bisa lebih, belum lagi transit di luar negeri," jelas Yosephine.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya