Polisi tangkap terduga pelaku pengeroyokan Stefanus dan Joni Silalahi di kampus Unimed
Penulis : Moana
21 Februari 2019 15:54
Dua orang pria dikeroyok massa
Peristiwa main hakim sendiri kembali terjadi di Indonesia. Kali ini peristiwa keji itu terjadi di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) pada Selasa sore (19/2/2019).
Dua orang pria yang diduga mencuri helm, dikeroyok massa hingga tewas di lokasi kejadian yang berada di Jalan Selamat Ketaren/Pasar V Timur Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
2 dari 12 halaman
Identitas terduga pelaku pencurian
Kedua orang pria yang diduga mencuri helm di kampus Unimed yakni Stefanus Sihombing (21) dan Joni Pernando Silalahi (30).
Kejadian itu sendiri berawal ketika Stefanus dan Joni sedang berboncengan motor. Keduanya hendak keluar dari kampus tersebut.
Kejadian itu sendiri berawal ketika Stefanus dan Joni sedang berboncengan motor. Keduanya hendak keluar dari kampus tersebut.
3 dari 12 halaman
Diperiksa petugas keamanan kampus
Namun, saat tiba di pintu keluar, Stefanus dan Joni kemudian diberhentikan dan diperiksa oleh petugas keamanan kampus. Dan disaat yang bersamaan ada dua orang mahasiswa Unimed yang melapor bahwa mereka kehilangan helmnya.
Kedua mahasiswa itu yakni M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi. Mereka mendatangi pos kemanan dan melihat Stefanus dan Joni yang saat itu sedang diamankan.
Kedua mahasiswa itu yakni M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi. Mereka mendatangi pos kemanan dan melihat Stefanus dan Joni yang saat itu sedang diamankan.
4 dari 12 halaman
Helm yang dipakai korban milik kedua mahasiswa?
Setelah diperiksa, ternyata helm Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi dicuri oleh Stefanus dan Joni.
Mengetahui hal itu, pihak petugas keamanan pun langsung meminta Stefanus dan Joni untuk menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor yang dikendarainya. Namun, keduanya tak memberikan STNKnya dan beralasan lupa membawa.
Mengetahui hal itu, pihak petugas keamanan pun langsung meminta Stefanus dan Joni untuk menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor yang dikendarainya. Namun, keduanya tak memberikan STNKnya dan beralasan lupa membawa.
5 dari 12 halaman
Beredar video
Video pengoroyokan Stefanus dan Joni pun viral di media sosial. Ada tiga potongan video yang beredar di media sosial. Pada video pertama berdurasi 6 detik, terlihat beberapa petugas keamanan yang menangkap pelaku kemudian mengeroyoknya di jalan.
Pada video kedua dan ketiga yang berdurasi masing-masing 27 detik dan 29 detik. Di video tersebut Stefanus dan Joni terlihat sudah dalam posisi tengkurap di tepi jalan. Tangannya terikat ke belakang. Dan terlihat pula beberapa warga yang menendang korban hingga terkapar.
Pada video kedua dan ketiga yang berdurasi masing-masing 27 detik dan 29 detik. Di video tersebut Stefanus dan Joni terlihat sudah dalam posisi tengkurap di tepi jalan. Tangannya terikat ke belakang. Dan terlihat pula beberapa warga yang menendang korban hingga terkapar.
6 dari 12 halaman
Keduanya tewas
Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian pun langsung mendatangai lokasi. Setibanya di lokasi kejadian, polisi langsung mengamankan Stefanus dan Joni.
Keduanya lantas dilarikan ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sayang nyawa keduanya tak dapat diselamatkan. Dua pria yang diduga melakukan pencurian itu menghembuskan nafas setelah sempat mendapatkan perawatan.
Sementara itu Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri membenarkan akan kejadian tersebut. Faidil pun mengungkap bahwa keduanya diduga telah melakukan pencurian.
“Keduanya diduga melakukan pencurian helm,” ujar Faidil.
Keduanya lantas dilarikan ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sayang nyawa keduanya tak dapat diselamatkan. Dua pria yang diduga melakukan pencurian itu menghembuskan nafas setelah sempat mendapatkan perawatan.
Sementara itu Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri membenarkan akan kejadian tersebut. Faidil pun mengungkap bahwa keduanya diduga telah melakukan pencurian.
“Keduanya diduga melakukan pencurian helm,” ujar Faidil.
7 dari 12 halaman
Harapan keluarga Stefanus dan Joni
Mengetahui saudaranya menjadi korban keberingasan massa, pihak keluarga Stefanus dan Joni pun meminta agar para pelaku pengeroyokan ditangkap. Sepupu Stefanus pun mengatakan bahwa saudaranya itu bukanlah pencuri sepeda motor seperti yang dituduhkan.
Hanya saja, Stefanus dan Joni saat itu tak membawa STNK sepeda motornya. Hal itu diungkapkan oleh sepupu Stefanus yang bernama Febe Tri Brata Lumbantoruan melalui akun Instagramnya @febe_sihombing.
“Mohon bantuannya kepada teman2 instagram. Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melakukan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya. Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan,” tulisnya.
Hanya saja, Stefanus dan Joni saat itu tak membawa STNK sepeda motornya. Hal itu diungkapkan oleh sepupu Stefanus yang bernama Febe Tri Brata Lumbantoruan melalui akun Instagramnya @febe_sihombing.
“Mohon bantuannya kepada teman2 instagram. Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melakukan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya. Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan,” tulisnya.
8 dari 12 halaman
Pihak keluarga lapor polisi
Menurut Febe, Stefanus dan Joni telah dianiaya hingga akhirnya meninggal. Keduanya juga telah menjalani autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga juga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan.
Febe meminta bantuan warganet yang mengenal pelaku pengeroyokan yang terekam dalam video agar memberikan informasi. Terutama pria berbadan gemuk yang terlihat memakai baju biru dongker, para satpam, pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam, dan pria dengan jaket hoodie biru dongker. Pasalnya orang-orang itulah yang diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap Stefanus dan Joni hingga keduanya meninggal sesuai dengan yang terlihat dari video yang beredar.
Febe meminta bantuan warganet yang mengenal pelaku pengeroyokan yang terekam dalam video agar memberikan informasi. Terutama pria berbadan gemuk yang terlihat memakai baju biru dongker, para satpam, pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam, dan pria dengan jaket hoodie biru dongker. Pasalnya orang-orang itulah yang diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap Stefanus dan Joni hingga keduanya meninggal sesuai dengan yang terlihat dari video yang beredar.
9 dari 12 halaman
Akun media sosial istri Joni dibanjiri ungkapan belasungkawa
Akun media sosial Friska Sari, yang merupakan istri dari Joni pun langsung dibanjiri ucapan berbelasungkawa dari sejumlah temannya. Beberapa orang menyampaikan supaya Friska tetap tabah dalam menghadapi musibah yang menimpa suaminya tersebut.
Friska pun diminta harus kuat menghadapi kejadian ini, karena keluarganya masih memiliki seorang anak yang masih kecil dan calon bayi yang ada dikandunganya, untuk diurus di masa depan.
"RIP..Turut berdukacita buat anak kami Friezcapoernama Sariie Cie Labano, yang tabah ya nang harus kuat dengan cobaan ini, ingat si Jason masih butuh kasih sayang & calon debay-nya. Gk percaya rasanya secepat ini dia dipanggil," tulis akun Facebook Sakti Silaban.
Friska pun diminta harus kuat menghadapi kejadian ini, karena keluarganya masih memiliki seorang anak yang masih kecil dan calon bayi yang ada dikandunganya, untuk diurus di masa depan.
"RIP..Turut berdukacita buat anak kami Friezcapoernama Sariie Cie Labano, yang tabah ya nang harus kuat dengan cobaan ini, ingat si Jason masih butuh kasih sayang & calon debay-nya. Gk percaya rasanya secepat ini dia dipanggil," tulis akun Facebook Sakti Silaban.
10 dari 12 halaman
Kekesalan keluarga atas apa yang dialami oleh Joni
Bukan hanya itu seorang kerabat Friska yaitu Nova Helena Sinaga juga mengungkapkan kekesalanya kepada orang-orang yang mengeroyok Joni dan temannya hingga tewas.
"..Ito tidak bersalah..kalau ke adilan tidak ada buat kami kluarga yg kau tinggalkan..tenanglah ito..UNIMeD yg akan kami bakar bila perlu karena satpam nya berani2 mengatakan "perkataan yg memang tidak benar adanya". Kluarga satpam nya harus mendapat yg SETIMPAL. nyawa dibayar nyawa," tulisnya.
"..Ito tidak bersalah..kalau ke adilan tidak ada buat kami kluarga yg kau tinggalkan..tenanglah ito..UNIMeD yg akan kami bakar bila perlu karena satpam nya berani2 mengatakan "perkataan yg memang tidak benar adanya". Kluarga satpam nya harus mendapat yg SETIMPAL. nyawa dibayar nyawa," tulisnya.
11 dari 12 halaman
Adik Joni benarkan kakak iparnya sedang hamil
Sementara itu, adik Joni, Trielvani Silalahi juga berharap para pelaku yang mengeroyok kakaknya di Kampus Unimed segera ditangkap. Vani mengatakan, kepergian Joni untuk selama-lamanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Terlebih, istri Vani membenarkan kabar bahwa memang saat ini Friska tengah mengandung anak keduanya bersama Joni.
“Itu Abang saya bang Joni Silalahi. Istri Abang itu lagi hamil dan mempunyai anak yang masih kecil,” ucapnya.
“Itu Abang saya bang Joni Silalahi. Istri Abang itu lagi hamil dan mempunyai anak yang masih kecil,” ucapnya.
12 dari 12 halaman
4 pelaku sudah ditangkap
Terkait kasus pengeroyokan tersebut, ternyata pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Pihak kepolisian kabarnya sudah berhasil menangkap 4 orang terduga pelaku pengeroyok Stefanus dan Joni.
Hal itu disampaikan oleh Febe, sepupu Stefanus saat meladeni komentar netizen yang menyebutkan bahwa antara pelaku dan korban sama-sama bersalah melalui akun media sosialnya.
“Yang jelas udah ditangkap 4 pelaku walau yg lain blm dpt. Lg diproses. Jd kamu jgn menyimpulkan dengan mudahnya. Gampang sekali ya bicara bgt smntara 2 nyawa hilang,” kata Febe.
Hal itu disampaikan oleh Febe, sepupu Stefanus saat meladeni komentar netizen yang menyebutkan bahwa antara pelaku dan korban sama-sama bersalah melalui akun media sosialnya.
“Yang jelas udah ditangkap 4 pelaku walau yg lain blm dpt. Lg diproses. Jd kamu jgn menyimpulkan dengan mudahnya. Gampang sekali ya bicara bgt smntara 2 nyawa hilang,” kata Febe.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.