Pengakuan Mengejutkan Pelaku Pembunuhan Mutilasi Wanita di Pasar Besar Malang
Penulis : Queen
16 Mei 2019 08:39
Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi jasad wanita yang ditemukan di Malang
Planet Merdeka - Tato di telapak kaki korban mutilasi menjadi petunjuk bagi kepolisian dalam menangkap pelakunya. Aparat Polres Malang Kota tak butuh waktu lama untuk membekuk pelaku.
Ditemukan potongan tubuh di Pasar Besar Malang
Diketahui sebelumnya, potongan tubuh seorang wanita ditemukan di bekas gedung Matahari Departmen Store, Pasar Besar, Kota Malang, Jawa Timur. Terduga pelaku ditangkap di Jalan RE Martadinata, Rabu (15/5/2019) sekira pukul 16.00 WIB di dekat tempat persemayaman jenazah Panca Budi, Kota Malang.
Kronologi penangkapan pelaku
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, menuturkan penangkapan diawali dari petunjuk nama 'Sugeng' yang diukir di telapak kaki korban. Petunjuk lain, didapat setelah anjing pelacak mengendus bau pelaku di Jalan RE Martadinata. "Personil kami kemudian melakukan penyelidikan di seputaran kelenteng di sekitar Jalan RE Martadinata. Di situ ada seseorang yang sedang tidur kemudian dipanggil dan menjawab bahwa namanya Sugeng," kata Asfuri, Rabu (15/5/2019) malam.
Polisi kemudian bawa pelaku untuk diperiksa
Kemudian polisi membawa terduga pelaku ke Mapolres Malang Kota untuk diperiksa. Saat diperiksa, terduga pelaku mengakui perbuatannya telah memotong korban sekitar enam hari lalu di Pasar Besar.Sosok pelaku yang bernama Sugeng
Pelaku adalah warga Kelurahan Jodipan yang sehari-harinya menganggur. Terduga pelaku dan korban bertemu pertama kali di depan Kelenteng En Ang Kiong sekitar sembilan hari lalu. "Dari keterangan terduga pelaku, korban merupakan orang Maluku. Namanya siapa tidak mau menyebutkan," kata pihak kepolisian.
Korban meninggal karena sakit
Polisi saat ini masih melakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku mutilasi. Namun, berdasarkan keterangan yang diberikan kepada penyidik, terduga pelaku memutilasi karena pesan dari korban. "Jadi korban ini ketemu dengan terduga pelaku dalam keadaan sakit. Sebelum meninggal, korban berpesan supaya tubuhnya dipotong," ujarnya.Pengakuan pelaku
"Bertemu di depan klenteng (Eng An Kiong), korban mengaku sakit dan berasal dari Maluku. Kemudian dibawa ke pasar besar, karena Sugeng biasa kesana untuk tinggal sementara. sore harinya, korban meninggal. Itu pengakuan sementara pelaku yang masih kita dalami," sambung Asfuri.Ada bisikan gaib
Bisikan gaib disertai pesan korban sebelum meninggal, menjadikan pelaku untuk melakukan mutilasi. Sugeng melakukan mutilasi 3 hari setelah perempuan itu meninggal. Kebenaran dari keterangan ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. "Kita juga menunggu hasil otopsi, apakah ada bukti pemerkosaan atau menguatkan korban meninggal karena dibunuh sebelum dimutilasi," tutur Asfuri.Identitas korban belum ditemukan
Menangkap Sugeng sebagai pelaku belum menuntaskan kepolisian untuk menuntaskan kasus ini. Hingga kini identitas korban masih belum terbongkar.Pelaku potong jasad korban dengan gunting taman
Sebenarnya nama Sugeng tercetak pada telapak kaki korban. Petunjuk itu, menjadi bahan penyelidikan polisi untuk memburu pelaku, karena diduga berkaitan dengan identitas Asfuri mengatakan polisi juga berhasil mendapatkan alat yang diduga untuk mengeksekusi tubuh wanita korban mutilasi. Alat tersebut berupa gunting taman. "Kalau alat untuk menato telapak kaki itu semacam alat untuk sol sepatu kemudian tintanya menggunakan bolpoin," ucap Asfuri.- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.