1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Rela Antre Panas-Panasan Demi Bertemu Jokowi Termasuk 3 Bule Ini, Ia Ceritakan Alasannya

Penulis : John Mengkis

5 Juni 2019 13:48

Open House Jokowi

Idul Fitri menjadi momen berharga untuk menjalin silahturahmi dengan kerabat dan tetangga, saling bermaafan dan bercengkerama. Untuk pejabat atau tokoh penting biasanya menggelar acara open house, demikian juga dengan Presiden Joko Widodo. Jokowi menggelar acar Open House di istana Kepresidenan. Tak hanya pejabat, warga pun antre untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia

2 dari 7 halaman

Masyarakat Diminta Berkumpul Di Monas

Pihak istana sendiri sudah memperkirakan jika Open House akan diikuti oleh 3 ribu masyarakat. Dilansir dari Tribunnews, pihak Istana akan mengumpulkan peserta Open House di Monas terlebih dahulu.

"Pertama masyarakat yang mau ikut open house, kami kumpulkan di Monas. ‎Di sana sterilisasi baru secara bertahap dibawa dengan kendaraan menuju Istana," kata Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden, dikutip dari Tribunnews.
Pihak Istana menyediakan 15 bus berukuran kecil untuk mengantar peserta Open House.
3 dari 7 halaman

Bule Ikut Antre

Antrean di lapangan Monas memanjang lantaran banyaknya yang ingin mengikuti Open House. Warga rela berpanas-panasan demi bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Di antara kerumunan itu, ada 3 orang bule yang ikut berpanas-panasan mengantre bersama warga lain. Mereka adalah sepasang suami istri bersama dengan teman, pasangan Andreea (Andy) Bollinger (37) dan Levi Bollinger (37) bersama seorang temannya. Andrea ini merupakan warga Romania, sangat antusias ingin bertemu dengan Presiden Jokowi. Mereka datang dengan mengenakan pakaian batik dan kacamata hitam. Terlihat juga mereka membawa payung untuk melindungi diri dari teriknya matahari.
4 dari 7 halaman

Alasan Bule Bertemu Jokowi

Wanita yang bersuamian pria asal Amerika Serikat ini mengaku sudah datang sejak pukul 09.00 WIB. Meskipun cuaca panas, tak mengurungkan niat mereka bertemu Jokowi.

“Saya datang dari jam 9, sudah dua jam di sini. Saya datang dengam suami dan teman dari Amerika,” ucap Andy, dikutip dari Tribunnews.
Wanita yang sudah tinggal selama 6 tahun di Jakarta ini mengaku pernah bermimpi bertemu Jokowi, dan ia berharap mimpi ini segera menjadi kenyataan.
“Saya sudah lama mimpi ketemu dia. Saya harap hari ini bisa ketemu dia, ambil foto dan shake hand (berjabat tangan),” katanya.
5 dari 7 halaman

Antusias Warga

Tak hanya bule tersebut, warga lain sangat antusias bertemu Jokowi meskipun harus antre dalam cuaca panas. Bahkan mereka rela berangkat saat matahari masih belum terbit. Warga berdiri dengan tertib, ada juga yang berteriak lantaran mengeluhkan sistem antrean.
6 dari 7 halaman

Penuturan Warga

Harianto (37) termasuk satu warga yang rela berangkat pagi-pagi buta dari rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, demi bertemu Jokowi. Ia tak sendiri, ia berangkat bersama dengan istri dan anak-anaknya.

“Kita tadi berangkat jam 4 pagi dari Cibubur, sampai sini kira-kira jam 6 lah. Kita langsung antre biar kebagian duluan,” ucap Harianto sambil menggendong anaknya, dikutip dari Tribunnews.
Ia tak mengeluh meskipun harus berpanas-panasan
“Enggak apa-apa lah, demi ketemu Jokowi. Apalagi kan Pak Jokowi menang (pilpres) kemarin, mau ngucapin selamat,” katanya.
Ada juga warga bernama Sunarto (41), ia berada di Monas sejak pukul 07.00 WIB.
“Iya nih, sengaja berangkat pagi biar dapat depan. Eh enggak tahunya udah panjang juga antrean,” kata warga Tanjung Priok ini, dikutip dari Tribunnews.
Sunarto ingin pertemuannya dengan Jokowi bisa diabadikan dengan berfoto bersama dan nantinya akan dipajang di rumahnya.
7 dari 7 halaman

Antrean Sangat Banyak

Yang mengantre bertemu dengan Jokowi sangat banyak. Menjelang siangpun masih banyak yang datang berkumpul ke lokasi. Tak hanya orang dewasa, nampak juga anak-anak diajak orang tua mereka. Ada yang sudah menyiapkan diri dengan payung untuk berlindung dari teriknya matahari, ada juga yang menggunakan kardus untuk melindungi mereka. Mereka berkeringat, bertahan dalam antrean dan setia menunggu. Ada sesekali yang meneriaki warga laun yang berusaha menerobos antrean.

“Woii... antre dong. Ibu... antre dong. Jangan nyelak, jangan jadi penyusup,” teriak seorang warga.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : john-mengkis

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya