1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Semarak Pergantian Tahun Baru Imlek di Bumi Kediri

Penulis : Dodik suwarno

16 Februari 2018 01:03

Kelenteng Tjoe Hwie Kiong ini sudah berusia 1 abad

Planet Merdeka - Sejumlah warga Kediri hadir dan turut merayakan acara pergantian tahun baru, imlek di Klenteng Tjoe Hwie Kiong yang berada persis disamping Sungai Brantas pada Jumat (16/02/2018) dinihari. Sejumlah warga memenuhi pelataran Klenteng Tjoe Hwie Kiong merayakan pergantian tahun baru Imlek. 

Mereka merayakannya dengan berbagai cara. Sebagian dari mereka ada yang merayakannya dengan cara bersembahyang, namun ada juga yang tidak sama sekali. 

Kendati sempat diguyur hujan sejak Kamis siang hingga malam, tak menyurutkan warga untuk berbondong-bondong di lokasi perayaan tahun baru imlek.

Perwakilan Kodim Kediri Mayor Inf Didik Sugeng W bersama Danramil Kota Kapten Kav Puguh Bintarto, juga turut hadir untuk melihat secara langsung jalannya tradisi tahunan tersebut. Sejauh pengamatan di lokasi, kondisi keamanan dan ketertiban di lokasi cenderung kondusif, tidak ada kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan.
 
Perayaan ini benar-benar tidak pernah surut dari warga yang ingin datang dan melihat langsung jalannya berbagai kesenian. Berbagai kesenian, ditampilkan dalam perayaan tersebut. Hal ini tentunya menjadikan tontonan bagi sejumlah warga yang jarang melihat atau menyaksikan. 

Acara kesenian tradisional seperti barongsay dan liang liong menjadi perhatian warga yang hadir meramaikan klenteng yang sudah berusia lebih dari 1 abad tersebut.
 

“Hal pertama yang menarik perhatian bila ada orang yang baru pertama kali melihat klenteng ini adalah pintu dan tembok samping Kelenteng Tjoe Hwie Kiong. Warna merah dan kuning yang sangat khas pada dinding bermotif susunan bata Klenteng Tjoe Hwie Kiong ini terlihat sangat mencorong,” ungkap Kapten Kav Puguh Bintarto.

Ornamen yang terdapat pada bagian pintu, lengkungnya khas oriental dan terlihat indah. Kelenteng Tjoe Hwie Kiong sendiri merupakan bangunan peribadatan sebagian masyarakat keturunan di Kediri sejak tahun 1895.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : dodik-suwarno

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya