Semua Akses Ditutup, Begini Kondisi Kota Wuhan, Asal Virus Corona, Terdengar Banyak Jeritan
Penulis : Moana
28 Januari 2020 12:07
Semua akses Kota Wuhan ditutup
Virus Corona yang telah menyerang lebih dari 4 ribu orang hingga kini masih menjadi momok tersendiri bagi banyak orang. Terutama untuk mereka yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Bagaimana tidak, Wuhan merupakan kota asal virus mematikan tersebut muncul. Karenanya, pemerintah pun menutup semua akses di kota tersebut. Semua akses ditutup termasuk pelayanan publik, transportasi hingga berbagai pusat perbelanjaan. Semua orang yang ada di kota ini pun hanya bisa berdiam diri di dalam rumah mereka.
2 dari 7 halaman
Ada 93 mahasiswa asal Indonesia di Wuhan
Di antara warga Kota Wuhan yang hanya bisa berdiam diri di dalam rumah ada 93 orang mahasiswa asal Indonesia yang ada di sana. Mereka masih terisolasi di Wuhan karena virus Corona tersebut.
Di sana, mereka tak bisa bergerak dengan leluasa karena Wuhan dicap sebagai daerah yang berbahaya hingga tak ada aktivitas apapun. Pemerintah Republik Indonesia pun sudah memberikan bantuan logistik ke Wuhan. Sebab, persediaan para mahasiswa tersebut sudah mulai menipis.
Di sana, mereka tak bisa bergerak dengan leluasa karena Wuhan dicap sebagai daerah yang berbahaya hingga tak ada aktivitas apapun. Pemerintah Republik Indonesia pun sudah memberikan bantuan logistik ke Wuhan. Sebab, persediaan para mahasiswa tersebut sudah mulai menipis.
3 dari 7 halaman
Warga Wuhan saling menjerit dan berteriak
Kondisi Wuhan kini bak kota hantu, selain karena virus corona, juga sedang masa libur Tahun Baru Imlek. Namun menariknya, warga di Wuhan saling memberikan semangat satu sama lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang mahasiswi dari Indonesia yakni Ayu Larasati. Melalui akun Instagramnya, Ayu membagikan sebuah momen mengharukan ketika warga Wuhan saling berteriak memberikan semangat.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang mahasiswi dari Indonesia yakni Ayu Larasati. Melalui akun Instagramnya, Ayu membagikan sebuah momen mengharukan ketika warga Wuhan saling berteriak memberikan semangat.
4 dari 7 halaman
Merinding
Ayu mengungkapkan bahwa ia mendengar teriakan “jiayou” atau “semangat” pada malam hari. Ayu pun mengaku merinding ketika mendengar hal itu.
"Saya denger teriakan itu kemarin malam (27 Januari). Merinding," ujar Ayu.
Ayu mengaku kaget saat hampir seluruh warga kota Wuhan saling berteriak menyemangati. Apalagi di tengah kondisi lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat virus Corona.
"Merinding campur haru. Enggak nyangka aja ternyata kita bisa saling kasih semangat lewat teriakan itu. Bener-bener rame, banyak banget yang teriak jiayou," jelas mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
"Saya denger teriakan itu kemarin malam (27 Januari). Merinding," ujar Ayu.
Ayu mengaku kaget saat hampir seluruh warga kota Wuhan saling berteriak menyemangati. Apalagi di tengah kondisi lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat virus Corona.
"Merinding campur haru. Enggak nyangka aja ternyata kita bisa saling kasih semangat lewat teriakan itu. Bener-bener rame, banyak banget yang teriak jiayou," jelas mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
5 dari 7 halaman
Terharu
Ayu memposting teriakan memberi semangat yang bersahutan itu di akun Instagramnya. Ayu mengaku bahwa ia tak sengaja membuka jendelanya. Dan ia mendengar banyak teriakan.
"MasyaAllah, terharu sekali malam ini. Tepat pukul 21:15 ga sengaja buka jendela, banyak banget teriakan dari masyarakat Wuhan yg bilang "武汉加油!"(Wuhan jiayou!) Yang artinya "Semangat Wuhan!" Seketika merinding, campur haru :')))," tulis Ayu.
.
"MasyaAllah, terharu sekali malam ini. Tepat pukul 21:15 ga sengaja buka jendela, banyak banget teriakan dari masyarakat Wuhan yg bilang "武汉加油!"(Wuhan jiayou!) Yang artinya "Semangat Wuhan!" Seketika merinding, campur haru :')))," tulis Ayu.
.
6 dari 7 halaman
Agar tak merasa sendirian
Menurut Ayu, hal itu mereka lakukan untuk memberikan dukungan dan semangat satu sama lain agar warga Wuhan tak merasa sendirian. Karena mereka semua terjebak di dalam rumah masing-masing dan tak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
“Teriakan ini dilakukan untuk saling support satu sama lain, seluruh warga Wuhan, biar kita ngga ngerasa sendirian.
Aku bener-bener kali pertama ngerasain pengalaman ky gini, Semangat Wuhan, semangat temen-temen Indonesia, jiayou!❤❤❤
Maafkan suara sy yg berisik,” tambahnya.
“Teriakan ini dilakukan untuk saling support satu sama lain, seluruh warga Wuhan, biar kita ngga ngerasa sendirian.
Aku bener-bener kali pertama ngerasain pengalaman ky gini, Semangat Wuhan, semangat temen-temen Indonesia, jiayou!❤❤❤
Maafkan suara sy yg berisik,” tambahnya.
7 dari 7 halaman
106 orang meninggal
Seperti yang diketahui, virus Corona telah menginfeksi lebih dari 4000 orang. Bahkan hingga Selasa (28/01/2020) sebanyak 106 pasien yang terjangkit virus mematikan ini meninggal dunia.
Wabah virus yang belum ada obatnya ini, kini menjadi perhatian dunia. Bahkan bukan hanya di China tetapi di beberapa negara lain juga sudah tersebar virus ini. Di beberapa negara Asia hingga di Eropa sudah mengkonfirmasi bahwa virus Corona sudah masuk ke wilayah mereka dan menyerang warganya.
Wabah virus yang belum ada obatnya ini, kini menjadi perhatian dunia. Bahkan bukan hanya di China tetapi di beberapa negara lain juga sudah tersebar virus ini. Di beberapa negara Asia hingga di Eropa sudah mengkonfirmasi bahwa virus Corona sudah masuk ke wilayah mereka dan menyerang warganya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.