1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Kata-kata terakhir seorang penyelam tewas saat selamatkan 12 anak yang terjebak di Goa Thailand

Penulis : mulan

12 Juli 2018 13:03

Kisah hilangnya 12 anak dan 1 pelatih

Planet Merdeka - Kisah terjebaknya 12 anak yang merupakan anggota sebuah klub sepak bola di Goa Thailand menyimpan banyak duka di dalamnya.  Bahkan berita ini menyeruak ke seluruh dunia. Bantuan pun juga mengalir deras dari berbagai negara.

Ke-12 bocah dan satu pelatihnya berhasil dievakuasi dengan selamat setelah terjebak di dalam Gua Thjam Luang, Chiang Rai, Thailand selama hampir 2 pekan

Sebelumnya, tim sepak bola amatir itu dilaporkan hilang sejak 23 Juni lalu. Mereka kemudian berhasil ditemukan oleh penyelam Inggris di kompleks gua yang berajak 3 km dari pintu masuk gua.

Setelah melalui beragam upaya, akhirnya pada Selasa (10/7/2018) tim Angkatan Laut Thailand mengonfirmasi bahwa seluruh anggota tim yang terjebak.

2 dari 6 halaman

Kehilangan nyawa saat selamatkan anak-anak

Namun, kisah penyelamatan heroik itu harus dibayar dengan gugurnya seorang regu penyelamat.

Dia lah Saman Gunan, seorang penyelam yang juga prajurit Angkatan Laut Thailand.

Dikutip dari Kompas.com, Gunan tewas pada dini hari pukul 02.00 waktu setempat, Jumat (6/7/2018).

Komandan Seal Thailand, Apakorn Yookongkaew, seperti dilansir BBC Jumat (6/7/2018), menyebut Gunan bertugas memberi suplai oksigen kepada tim beserta seorang pelatih itu.

Selain memberi oksigen, para penyelam bertugas jalur penyelamatan yang menghubungkan pos komando dengan lokasi mereka terperangkap.

Dalam perjalanan kembali, Gunan dilaporkan kehilangan kesadaran dan tenggelam.

Seorang teman yang mendampingi Gunan berusaha menariknya keluar. Namun, dia tidak tertolong.

"Sepertinya dia tidak memiliki pasokan oksigen cukup untuk kembali," terang Yookongkaew.

3 dari 6 halaman

Duka sang istri

Gugurnya Gunan tentu saja meninggalkan duka bagi para keluarga, tak terkecuali istrinya, Waleeporn.

Dikutip dari BBC.com, sang istri menceritakan percakapan terakhirnya sebelum Gunan berangkat melakukan penyelamatan.

“Setiap hari sebelum kami berangkat kerja, kami mengatakan kami saling mencintai,” kata Waleeporn.

"Pada siang hari, kami akan mengirim pesan untuk saling mengingatkan makan siang," tambahnya.

Sebelumnya, ia pernah membicarakan soal kematian.

"Saman pernah berkata kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, Kita tidak bisa mengendalikan itu sehingga kita perlu saling menghargai dan menyayangi setiap hari,” tuturnya.

4 dari 6 halaman

Penghargaan untuk Saman

Sekarang dirinya merasakan duka yang mendalam atas kepergian suami tercintannya.

Meski begitu, ia merasa bangga atas pengorbanan yang telah diberikan oleh sang suami untuk menyelamatkan 12 bocah itu.

Waleeporn mengatakan kepada BBC bahwa suaminya sangat menyukai kegiatan amal dan gemar membantu orang lain.

Kepala misi penyelamatan dan gubernur Chiang Rai Narongsak Osottanakorn mengatakan Gunan kini dijuluki "pahlawan Gua Tham Luang".

"Dia adalah prajurit Angkatan Laut yang sangat cakap dan triatlon yang suka olahraga petualangan." Tulis SEAL Navy Thailand dalam posting Facebook Jumat, setelah kematian Gunan telah diumumkan.

“Meskipun dia mengundurkan diri dari unit, dia masih mencintai dan memiliki koneksi yang baik dengan semua anggota Angkatan Laut Thailand.

5 dari 6 halaman

Pekerjaan terakhirnya

“Tekadnya dan niat baiknya akan selalu menjadi jantung dari semua saudara SEAL. Hari ini, Anda beristirahat dengan baik. Kami akan menyelesaikan misi untuk Anda. "

Dia adalah mantan anggota Unit Peledakan Deman Bawah Laut Angkatan Laut Kerajaan Thailand, yang dikenal sebagai Navy Navy Thailand.

Setelah berhenti dari unit, dia bekerja sebagai petugas patroli di bandara internasional Bangkok.
6 dari 6 halaman

Impiannya hanya membawa pulang anak-anak

Sebelum dia pergi ke provinsi Chiang Rai utara untuk bergabung dengan upaya penyelamatan, ia sempat membuat sebuah rekaman video.

Dalam video itu dia mengatakan dia ingin membantu membawa anak-anak itu pulang.

“Memasukkan semua barang saya ke pesawat. Saya siap terbang ke Chiang Rai, ”kata Gunan dalam bahasa Thailand tentang video self-shot, lapor Associated Press.

“Sampai jumpa di Tham Luang di Chiang Rai. Semoga semoga beruntung berada di pihak kita untuk membawa pulang anak-anak".
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya