1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Sosialisasi Anti kekerasan Terhadap Anak Kepada Kader PPA

Penulis : Dodik suwarno

17 Januari 2018 23:50

Danramil Pesantren Kapten Arm Nur Solikin, mendapat kesempatan menyampaikan wawasan kebangsaannya ditengah-tengah materi anti kekerasan terhadap anak kepada kader PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) yang berlangsung di balai Kelurahan Betet Kecamatan Pesantren. Sosialisasi ini juga dihadiri Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi ,Kapolsek Pesantren Kompol Nursyiana, Ketua PPA Edy Yantoro dan Kepala Kelurahan Betet Surono, rabu (17/01/2018)
Diawal sosialisasi, Edy Yantoro menjelaskan undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, Pemerintah berupaya melindungi generasi muda dari bentuk-bentuk kekerasan, baik yang dilakukan di dalam rumah tangga atau keluarga maupun diluar rumah. Menurutnya, yang paling baru dan trend saat ini adalah saling membully di medsos dan ini sangat mengganggu pola pikir anak-anak.
“Membully itu bisa berakibat fatal, terutama bagi anak-anak, mereka yang sensitif, sangat terganggu bahkan sangat terpojok. Bully membully santer ada di medsos dan ini perlu dicermati. Tidak hanya hoax saja di medsos, ini yang anak-anak juga bisa menjadi korban akibat bully yang berlebihan di medsos,” terang Edy Yantoro.
 
Sambungnya ,“Perlakuan diskrimatif bisa juga terjadi di medsos. Untuk itu, kader PPA harus secermat mungkin mengetahui polah tingkah anak-anak yang merasa dipojokkan, dalam hal ini perlakuan diskriminatif. Sekarang semua serba internet, anak-anak juga sudah banyak yang pegang ponsel berbasis android, ini yang menjadikan diskriminatif bisa masuk tidak hanya di kehidupan nyata.”
Sementara itu ,Kapten Arm Nur Solikin menjelaskan hubungan anak-anak dengan langkah kedepan bangsa ini, khususnya generasi bangsa mendatang. Diharapkan mental mereka, tidak terganggu atau terusik oleh perlakuan kekerasan, diskriminatif atau lainnya yang berdampak negatif pada pertumbuhan mereka.
“Mereka saat ini masih anak-anak, 17 tahun mendatang, mereka sudah dewasa atau 30 tahun kedepan, mereka berkeluarga. Mereka inilah generasi kita, generasi penerus yang bakal melanjutkan segala bidang di negeri ini. Jangan sampai anak-anak kita tergerus persoalan mental ,akibat kekerasan atau perlakuan lain yang sangat negatif bagi pertumbuhannya,” ungkap Kapten Arm Nur Solikin.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : dodik-suwarno

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya