1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Keluarga Brenton Tak Habis Pikir Dengan Aksi Keji Saudaranya

Penulis : Queen

19 Maret 2019 12:44

Suasana duka meliputi Selandia Baru

Planet Merdeka - Suasana duka masih menyelimuti negara Selandia Baru atas teror penembakan yang menyerang Masjid di pusat kota Christchurch yang menewaskan setidaknya 49 orang. Kejadian memilukan terjadi di kota Christchurch, Selandia Baru pada hari ini, Jumat (15/3/2019).

2 dari 14 halaman

Penyerang menganut aliran supremasi kulit putih

Dilansir dari BBC, dugaan sementara serangan aksi teror itu dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan yang menganut aliran supremasi kulit putih kepada kaum muslim di Christchurch. Empat pelaku yang terdiri dari 3 pria dan satu wanita berhasil diamankan. Sementara itu satu pelaku pria telah ditetapkan menjadi tersangka.
3 dari 14 halaman

Pelaku bernama Brenton

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi pelaku yang ditangkap adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Branton Tarrant asal Grafton, Australia. Brenton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
4 dari 14 halaman

Pelaku merasa terjajah

Melalui manifesto berjudul "The Great Replacement" yang ia buat, terungkap Tarrant sudah merencanakan aksi kejinya itu. Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah" yang ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah".
5 dari 14 halaman

Akan dijatuhi banyak tuduhan

Usai aksi kejinya, ia berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilannya. Atas perbuatan kejinya, sementara Ia didakwa dengan satu tuduhan pembunuhan, tetapi polisi mengatakan untuk pengadilan selanjutnya akan lebih banyak lagi tuduhan yang diajukan. Rencananya ia akan muncul kembali di pengadilan tinggi pada 5 April 2019.
6 dari 14 halaman

Keluarga Brenton angkat bicara

Aksi kejinya yang menewaskan 49 ini menjadi sorotan masyarakat dunia tak terkecuali pihak keluarga Branton Tarrant sendiri. Dilansir dari dailymail.co.uk (17/3/2019), sepupu Branton Tarrant, bernama Donna Cox sangat menyesal nama keluarganya ternodai akibat aksi keji Branton Tarrant. Ia terkejut ketika tahu nama sosok sepupunya muncul di depan media karena perbuatan kejinya.
7 dari 14 halaman

Keluarga sebut hukum mati pantas untuk Brenton

"Dia pantas dihukum mati atas apa yang telah dia lakukan dan itu menyakitkan saya untuk mengatakan itu karena dia adalah keluarga," kata Donna Cox. "Tetapi bagi seseorang yang telah merenggut banyak nyawa dari begitu banyak orang, wajar saja jika dia layak mendapatkan hal yang sama," tambahnya.

8 dari 14 halaman

Profil keluarga Brenton Tarrant

Cox mengatakan Brenton Tarrant berasal dari keluarga yang sangat dihormati. "Ibunya, ayahnya, cukup terpandang di komunitas di sini," katanya. Ibu dan saudara perempuan Tarrant kini berada di rumah yang aman, sementara kerabat lainnya di Selandia Baru menyampaikan permintaan maaf kepada para korban. Sharon, ibu dari Tarrant adalah seorang guru di sekolah lokal dan ayahnya adalah seorang tukang sampah.

9 dari 14 halaman

Sosok Brenton di mata keluarga

Cox juga menceritakan bahwa pada saat Tarrant kecil, ia sangat terobsesi dengan senapan melalui sebuah video game. Dilansir dari Sky News Minggu (17/3/2019), Terry Fitzgerald, paman dari Tarrant telah meminta maaf kepada keluarga para korban atas perbuatan keji keponakannya.

10 dari 14 halaman

Permintaan maaf keluarga Brenton kepada para korban

“Kami sangat menyesal untuk keluarga di sana, untuk orang yang meninggal dan yang terluka. Apa yang telah ia lakukan tidak benar," kata Fitzgerald. Permintaan maaf itu datang saat nenek Tarrant, Marie Fitzgerald mengungkapkan ibu dan saudara perempuan Tarrant telah dibawa ke tempat yang aman untuk perlindungan mereka.

11 dari 14 halaman

Polisi amankan keluarga Brenton

"Polisi akan melakukan tugas mereka dan menjaga mereka tetap dilindungi, itulah yang mereka butuhkan dan tidak ada kontak telepon, mereka mengatakan Anda tidak dapat menghubungi mereka," kata wanita berusia 81 tahun itu.
12 dari 14 halaman

Keluarga tak menyangka

Fitzgerald mengatakan keluarga itu sangat kaget karena mengetahui bahwa Tarrant didakwa membunuh umat Muslim di masjid-masjid di Christchurch. "Sangat tidak menyangka sekali sehingga seseorang di keluarga kami akan melakukan hal seperti ini," katanya. "Media mengatakan dia sudah merencanakannya sejak lama sehingga dia jelas tidak waras." tambahnya.
13 dari 14 halaman

Brenton berubah usai ke luar negeri

Menurut Fitzgerald, Tarrant pergi ke Eropa usai ayahnya meninggal karena kanker pada tahun 2010 dan kembali dengan menjadi sosok pria yang berbeda. "Sejak dia bepergian ke luar negeri, saya pikir begitu, anak itu telah berubah total," katanya. Fitzgerald mengatakan Tarrant kembali ke Grafton 12 bulan lalu untuk ulang tahun saudara perempuannya. "Dia hanya menjadi dirinya yang normal, anda tahu, kita semua mengobrol dan makan bersama untuk merayakan kesempatan itu dan sekarang semua orang hancur," katanya.
14 dari 14 halaman

Kesaksian nenek Brenton

Marie, nenek pelaku mengatakan, Tarrant sempat berkelana ke berbagai negara di Asia maupun Eropa usai ayahnya meninggal karena kanker 2010 lalu. Namun setelah pulang ke Grafton, teroris berumur 28 tahun itu sudah berubah. "Dia bukan lagi seperti Brenton yang kami kenal," ungkapnya. Selama bersekolah, Marie menjelaskan Tarrant lebih suka menghabiskan waktu bermain komputer daripada mencoba berkumpul dengan lawan jenis. Penyelidik meyakini selain merencanakan aksi di Christchurch, mantan personal trainer tersebut sudah berniat melakukan penembakan sejak dua tahun lalu.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya