Tak punya pilihan, di negara ini mayat dibawa pulang dari RS dengan motor dan ditutup kain
Penulis : mulan
16 April 2018 15:12
Mayat tersebut terlihat dibungkus kain hijau dan diikat kabel untuk memastikan mayat tidak jatuh.
Planet Merdeka - Sebuah gambar tidak biasanya mengejutkan dunia maya. Gambar tersebut menyajikan keadaan jenazah yang dibonceng belakang menggunakan sepeda motor. Tujuannya dari rumah sakit atau kamar mayat menuju pemakaman.
Sebuah portal berita lokal Naij.com sebagaimana dikutip dari laman mynewshub, melaporkan bahwa pengguna Facebook bernama PK Kasrim telah mengunggah sebuah foto yang menunjukkan mayat dibonceng pengendara yang disebut boda boda (--sepeda motor yang biasa digunakan sebagai taksi).
Mayat tersebut terlihat dibungkus kain hijau dan diikat kabel untuk memastikan mayat tidak jatuh. Menurut dia, pengendara sepeda motor memilih cara itu untuk menghasilkan uang tambahan, bahkan hal itu sudah terbiasa dengan Republik Demokratik Kongo.
Biasa bagi keluarga miskin
Dia tidak menyatakan mengapa keluarga almarhum memilih metode untuk memindahkan mayat tersebut. Tetapi beberapa tahun yang lalu praktek yang sama dikatakan telah digunakan di Uganda oleh banyak keluarga miskin.Mereka tidak bisa mendapatkan kendaraan dengan benar untuk mengelola pemakaman orang yang mereka cintai.
Ini memicu perdebatan pada pengguna internet yang mempertanyakan sejauh mana tindakan itu, itu merupakan penghinaan terhadap si mayat.
Namun, sebagian lainnya menganggap hal itu sebagai cara sah untuk menghasilkan uang dan juga mampu memberi menguntungkan.
Video keadaan tersebut
Ini termasuk bukti bahwa kegiatan itu menjadi sumber penghasilan bagi banyak anak muda di negara Afrika, tetapi itu lebih menguntungkan daripada membawa orang hidup.
Sementara itu, laislanews mengatakan praktik unik itu telah lama dilakukan oleh keluarga miskin di Uganda yang tidak dapat menyewa kendaraan untuk membawa mayat.
Portal berita sde.co mengutip seorang pria mengaku terpaksa menggunakan boda boda karena tidak ada pilihan lain, namun beruntung karena mayat masih lembut dan dapat diboncengkan sepeda motor.
"Gereja tidak bisa membantu. Jadi kita tidak punya pilihan untuk dibawa ke kuburan selain mengendarai sepeda motor. Tetapi untuk menghindari masalah kita melakukannya di malam hari," katanya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.