1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Temukan bayi di Jember peluk jasad ayahnya yang membusuk, polisi tak kuasa tahan tangis

Penulis : Queen

16 Agustus 2019 10:07

Cerita pilu bayi di Jember ditemukan disamping jasad ayahnya

Planet Merdeka - Cerita memilukan datang dari balita asal kota Jember, Jawa Timur. Balita yang berinisial N (14 bulan) ini tak makan dan minum selama tiga hari karena terperangkap di dalam rumah dan jaga jasad ayahnya, Aan Junaidi atau Fauzi (40). Fauzi diketahui telah meninggal pada Minggu (11/8/2019), dan baru ditemukan pada Rabu (14/8/2019).

2 dari 12 halaman

Polisi tak kuasa tahan tangis

Saat dievakuasi, balita berinisial N tersebut sempat digendong oleh seorang anggota polisi. Kondisi balita N saat ditemukan dan dievakuasi sempat membuat salah seorang anggota polisi menangis.

Kamis (15/8/2019), tetangga Fauzi yang bernama Uma Kulsum mengatakan bahwa seorang petugas polisi sempat menangis. Hal itu karena kondisi balita N yang lemas dan kumal, dan menangis. Balita N ditemukan setelah para tetangga mencium bau menyengat di sekitar rumah, dan melapor ke polisi.
3 dari 12 halaman

Bayi itu ditemukan peluk dan menangis disamping jasad ayahnya

Rumah Fauzi berada di perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Personel Rambipuji dan beberapa warga kemudian mendobrak rumah Fauzi, dan mendapati pria 40 tahun tersebut telah meninggal dan mengeluarkan bau menyengat.

Dilansir dari Surya.co.id, Kamis (15/8/2019), Kapolsek Rambipuji, AKP Sutarjo mengatakan bahwa balita N berada di samping jasad ayahnya.

"Ada anaknya juga di kasur, di dekat jenazah ayahnya. Dari keterangan warga sekitar, ternyata bayi itu anak korban dan berusia 14 bulan," ungkap Sutarjo.
4 dari 12 halaman

Kondsi bayi saat ditemukan

Para tetangga langsung menyelamatkan N dan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Balita perempuan tersebut dilarikan ke puskesmas pembantu (Pustu) Kaliwining.

"Kondisinya lemas, dan tadi langsung digendong jadi belum tahu apa dia sudah bisa jalan atau belum," ungkap Sutarjo.
5 dari 12 halaman

Kotoran bayi sudang mengering

Pihak perawat di puskesmas memberikan air gula kepada N, untuk pertolongan pertama. Bahkan kondisi N sangat kotor karena popok yang dikenakannya sudah mengering dan ada tinja serta pipisnya.
6 dari 12 halaman

Bau mayat masih menempel pada bayi

Bau mayat masih menempel di tubuh sang balita, meski sudah dimandikan beberapa kali.

"Bahkan sampai tadi masih nempel baunya. Kasihan. Sama suami saya juga nempel terus. Tadi pagi bangun tidur nangis sambil bilang "yah-yah, mik". Mungkin maksudnya minta minum ke ayahnya," ujar Anik yang merawat N.
7 dari 12 halaman

Bayi tersebut sudah diserahkan ke kakak ibunya

Balita tersebut kemudian diserahkan kepada Setiyanti, Bude dari pihak ibunya. Setiyanti akan merawat N, hingga ibunya pulang ke Tanah Air. Diketahui ibu dari N kini bekerja di Taiwan sebagai seorang tenaga kerja wanita (TKW).
8 dari 12 halaman

Warga Jember dikagetkan penemuan jasad pria dan bayi menangis

Warga Jember dikagetkan dengan penemuan jasad seorang lelaki yang terkurung di dalam rumah, pada Rabu (14/8/2019). Mirisnya lagi di samping jasad pria itu terlihat seorang bayi berumur 14 bulan yang menangis dan tampak lemas.

Bayi itu menunggui jasad ayahnya seorang diri lantaran ibunya bekerja menjadi TKW di Taiwan. Penemuan jasad pria itu berawal dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari salah satu rumah warga.

Warga yang curiga akhirnya melapor ke polisi, kemudian mendatangi sumber bau di sebuah rumah di kawasan Perumahan Kaliwingi Asri Blok C-6, Kecamatan Rambipuji, Jember. Adanya laporan dari warga tampak dibenarkan oleh Kapolsek Rambipuji, Akp Sutarjo.
9 dari 12 halaman

Pintu didobrak paksa

Menurut keterangan Sutarjo, Polsek Rambipuji menerima laporan dari warga sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi dan warga tiba di lokasi kejadian dan bersama RT serta RW mendobrak rumah penyebab sumber bau menyengat itu pada pukul 14.30 WIB.

"Saat kami datang, pintu dalam keadaan tergembok. Akhirnya kami panggil RT dan RW setempat untuk menyaksikan pembukaan paksa pintu rumah,"ujar Sutarjo kepada Surya, Rabu (14/8/2019).
10 dari 12 halaman

Bayi tersebut menangis disamping jasad ayahnya

Saat kamar dibuka, ditemukan jasad pria yang diketahui bernama Fauzi (40) yang terlihat ditemani N, bayi 14 bulan yang terlihat menangis lemas di sampingnya.

"Ada anaknya juga di kasur, di dekat jenazah ayahnya. Dari keterangan warga sekitar, ternyata bayi itu anak korban dan berusia 14 bulan," imbuh Sutarjo.
11 dari 12 halaman

Penyebab kematian masih didalami pihak kepolisian

Sementara soal penyebab kematian Fauzi masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

"Sedangkan untuk penyebab kematian Fauzi, belum bisa kami simpulkan karena menunggu visum dan otopsi dari tim medis," pungkas Sutarjo.
12 dari 12 halaman

Berikut unggahannya yang viral

View this post on Instagram

A post shared by Yuni Rusmini (@yuni_rusmini) on Aug 14, 2019 at 3:59pm PDT

"Ya Allah (emoji)
Balita ( 14 bulan) ditemukan menangis di dlm rumah yg terkunci sambil memeluk jasad ayahnya yg sdh membusuk, diperkirakan balita tsb tdk makan minum selama 3 hari.
Penemuan jenazah seorang pria bernama Aan Junaidi, akrab dipanggil Fauzi (40) warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, di dalam kamar rumahnya, Rabu (14/8/2019) sore, menggemparkan warga sekitar.

Betapa tidak, saat ditemukan, pria yang dikenal tertutup dan berciri khas memiliki tato hampir di beberapa bagian tubuhnya itu, hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya berinisial N yang masih berumur 14 bulan. Saat ditemukan jenazahnya oleh warga, anak semata wayangnya itu sedang menangis sembari memeluk ayahnya.

Bahkan, kulit jenazah yang sudah menghitam menempel di pipi dan pakaian anaknya yang masih balita itu. “Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini, 3 hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup,” kata Uma Kulsum, tetangga korban.

Wanita berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Rambipuji itu, langsung memberikan pertolongan pertama kepada anak balita itu. “Tadi diberi air gula dulu, karena anak ini pastinya dehidrasi. Sempat tadi muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu, diminumkan susu karena pastinya lapar,” ujarnya.

Diketahui korban hanya tinggal berdua dengan anak balitanya itu. Sementara sang istri yang hingga saat ini belum diketahui namanya itu, sedang bekerja di luar negeri sebagai TKW.

“Terakhir Pak Fauzi terlihat malam minggu. Waktu itu masih dikirimi nasi berkatan (nasi kotak dari tasyakuran) ke rumahnya. Minggu pagi kayaknya masih terlihat, tapi sore sudah nggak terlihat. Tahu-tahu sekarang sudah meninggal,” kata Eny N, tetangga sebelah rumah korban.

Namun sekitar Senin (12/8/2019) sore, sempat tercium aroma busuk bau bangkai. “Kata anak saya mencium bau kayak bangkai gitu. Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus gitu. Kan perumahan ini dekat sawah. Suara tangis balita anaknya juga tidak ada. Baru terdengar tadi sore ini,

Namun sekitar Senin (12/8/2019) sore, sempat tercium aroma busuk bau bangkai. “Kata anak saya mencium bau kayak bangkai gitu. Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus gitu. Kan perumahan ini dekat sawah. Suara tangis balita anaknya juga tidak ada. Baru terdengar tadi sore ini, dan tahunya ya Pak Fauzi sudah meninggal,” terangnya.

Menurut Eny, korban dikenal tertutup kepada tetangganya. Eny mengaku tidak tahu mengapa demikian. Dia hanya mengira-ngira, jika korban minder karena kerjanya hanya nongkrong, sementara istrinya jadi TKW.

“Mungkin karena bertato, tapi dia bukan preman. Setahu saya, dulu kerja di pelayaran. Selain itu di rumahnya kan memelihara anjing. Jadi sama warga diingatkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Kan anak-anak bisa takut,” ungkapnya
Saking tertutupnya, warga pun tidak mengenal nama istrinya.

“Nama istrinya, banyak warga yang nggak tahu. Kebetulan juga warga baru. Beberapa bulan kemudian, istrinya berangkat TKW,” pungkasnya."

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya