Terkuak identitas hingga pesan terakhir wanita korban mutilasi di Pasar Besar Malang
Penulis : Queen
16 Mei 2019 12:17
Polisi berhasil buat sketsa korban mutilasi
Polres Malang Kota merilis sketsa wajah wanita korban mutilasi yang diperkirakan berusia 34 tahun. Hingga, Rabu (15/5/2019), identitas korban belum diketahui polisi. Polres Malang Kota kemudian merilis sketsa korban guna mengidentifikasi korban. Sketsa wajah korban dibuat sesuai keterangan pelaku. Sketsa telah dikonfirmasi cocok dengan wajah asli korban. "Mohon informasi ini disebar oleh kawan-kawan supaya identitas korban segera terungkap," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Awal pertemuan pelaku dan korban
Asfuri menambahkan bahwa Sugeng, pelaku mutilasi dan korban bertemu di Kelenteng En Ang Kiong pada Sabtu (11/5/2019) pukul 06.30 WIB. Korban saat itu sakit dan dibawa ke lantai 2 Pasar Besar oleh pelaku. "Setelah itu terduga pelaku ini meninggalkan korban. Pada pukul 17.00 WIB, terduga pelaku melihat korban sudah meninggal," ucapnya.
Pesan korban untuk pelaku
Berdasarkan keterangan saat pemeriksaan, pelaku menyebut pelaku sebagai 'Maluku'. Sugeng mengatakan mutilasi yang dilakukannya merupakan permintaan korban sebelum meninggal. "Menurut pengakuan pelaku kenapa dilakukan mutilasi karena pesan dari korban." "Jadi permintaan dari korban untuk nanti setelah meninggal tolong dilakukan dilakukan pemotongan," ujarnya.Pelaku mutilasi korban dengan pisau taman
Sugeng membenarkan dirinya yang memutilasi tubuh korban menggunakan gunting taman pada Senin (13/5/2019). Potongan tubuh korban mutilasi di Pasar Besar Malang pertama kali ditemukan pedagang pada Selasa (14/5/2019).Identitas korban
Hal itu terungkap warga setelah mencium bau busuk menyengat. Korban mutilasi diketahui berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 34 tahun.Sosok Sugeng
Pelaku mutilasi, Sugeng diketahui pernah menjadi warga Jodipan, Blimbing, Malang. Ia dikenal negatif oleh warga Jodipan. Menurut warga, Sugeng punya riwayat menganiaya istrinya dengan cara sadis. Warga menilai Sugeng mengalami stres karena gelagat dan kelakuannya tiap hari yang tidak lazim. Dikutip dari Suryamalang, Kamis (16/5/2019), Sugeng disebut sulit diterima oleh warga Jodipan. Ia hobi mencorat-coret tembok sambil membawa senjata. "Kalo memang pelakunya itu Sugeng yang sama, dia (Sugeng) memang sering corat-coret tembok dan jalan-jalan dengan membawa senjata," ujar Zia (26) salah satu warga Jodipan, Blimbing, Rabu (15/5/2019).Sugeng pernah terlibat kasus KDRT sadis
Kabar Sugeng pernah melakukan kekerasan terhadap istri diperkuat oleh pernyataan Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri. Ia tercatat pernah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Informasi yang kami terima pernah (melakukan KDRT)." "Terkait motif dan bagaimana kasus ini masih akan kami dalami," ujar pihak kepolisian.- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.