1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Fakta komunitas tukar pasangan suami istri ada sejak 2013

Penulis : Moana

18 April 2018 10:22

Terbongkar setelah adanya informasi dari masyarakat

Planet Merdeka - Keberadaan komunitas tukar pasangan yang anggotanya adalah para suami istri terbongkar di salah satu hotel di Kota Malang. Hal ini terungkap pada Minggu, 15 April 2018 setelah polisis melakukan penggerebekan di acara pesta seks yang mereka lakukan di sebuah hotel yang berada di Lawang, Kabupaten Malang. 

Anggota komunitas ini sengaja melakukan pertemuan dan pesta seks di waktu dan tempat yang ditentukan dengan saling bertukar pasangan. Aktivitas menyimpang ini berhasil dibongkar oleh Unit III Asusila Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.

Saat digerebek, polisi mendapati tiga pasangan suami istri yang sedang pesta seks dengan cara tukar pasangan. Mereka adalah THD (53), RL (49), SS (47), WH (51), DS (29) dan AG (30).

"Ketika kami gerebek, keadaan di sana mereka sudah bertelanjang bulat, sudah bertukar pasangan, bahkan ada yang lari ke kamar mandi, lalu kami amankan mereka semua beserta barang buktinya," ujar Kasubdit 3 Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Yudhistira Midyahwan.

Kasus asusila ini terungkap setelah adanya informasi dari masyarakat soal aktivitas sosial yang menyimpang, yakni pesta seks berbertukar pasangan.

“Para pasutri ini diamankan atas aktivitas seks menyimpang. Mereka membuat grup dan berkomunikasi di grup media sosial (medsos) WhatsApp dan Twitter, saling bertukar pasangan dan diamankan di hotel di Malang,” sebut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

2 dari 2 halaman

Komunitas Sparkling

Dalam penggerebekan tersebut, THD ditetapkan tersangka atas kaus asusila pesta seks dengan cara tukar pasangan ini. Warga Keputih, Sukolilo Surabaya ini ternyata adalah inisiator dan pembuat grup WhatsApp yang beranggotakan komunitas pasutri yang punya fantasi berhubungan intim dan kelainan seksual yang menyimpang.

THD mengaku, dirinya sudah menjadi anggota komunitas sejak 2013 silam. Dia juga yang membuat grup WA yang diberi nama Sparkling guna mewadahi komunitas ini supaya lebih mudah saat melakukan berkomunikasi.

“Sudah sejak 2013 lalu, memang ada komunitasnya. Selain lewat WA, juga ada Twitter khusus swinger,” aku THD di Mapolda Jatim.

Di hadapan polisi dan wartawan, THD mengaku, baru tiga kali melakukan pertemuan dan menggelar pesta seks. Dan semuanya itu dilakukan di hotel yang tempatnya selalu berpindah-pindah. Selain di TKP yang berada di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mereka ternyata juga pernah melakukan pertemuan di hotel kawasan Tretes, Prigen Pasuruan.

“Saat ketemuan tidak semua anggota grup ikut,” ucap THD.

Anggota komunitas ini, kata THD, berasal dari beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur. Pertemuan baru mereka lakukan setelah ada kesepakatan dari semuanya yang ingin ikut dalam aktivitas menyimpang ini.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya