1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Jasad wanita ini dibuang di depan masjid oleh kekasih gelapnya

Penulis : Queen

11 Januari 2018 10:57

Dari hasil penyidikan diketahui tersangka dan korban sempat berhubungan layaknya suami istri dengan korban di dalam mobil.

Makrus mengakui perbuatannya telah membunuh kekasih gelapnya, Nurul Khotimah (38). Pembunuhan itu dilakukan karena tersangka tidak terima keputusan korban untuk mengakhiri hubungan.

Sebelumnya, tersangka mendesak korban melalui pesan singkat untuk menceraikan suaminya, Sunaryo dan meminta korban menikah dengannya. Korban juga dijanjikan oleh tersangka akan diberikan rumah dan menjamin kebutuhan finansialnya. Ternyata, korban menolak tawaran tersangka dan ingin mengakhiri hubungan mereka. Diketahui Makrus telah cinta mati dengan korban yang telah dekat semasa sekolah SMP.

"Ingin mengakhiri kemaksiatan," ujar Makrus, saat ditanya Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan, Rabu (10/1/2018).
Motif tersangka membunuh korban dilatarbelakangi oleh perasaan cinta terhadap wanita secara berlebihan. Rasa sayang terhadap korban membuat tersangka gelap mata karena tidak bisa memilikinya sehingga membunuhnya.
"Tidak ingin korban menjadi milik orang lain," bebernya.

Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan juga membeberkan bahwa tersangka membunuh korban di kawasan Tulungagung dan sempat berkeliling di Kabupaten Kediri untuk membuang jenazah korban. Saat itu, tersangka membeli spidol dan kertas bergaris menuliskan pesan berisi agar jenzah korban dirawat dengan syariat islam.

"Tersangka membuang barang milik korban. Termasuk tali tambang yang dipakai menjerat leher korban di perbatasan Kediri-Jombang," ucapnya.

Tersangka kemudian menuju ke sebuah masjid Pagu untuk membuang jenazah korban. Mobil tersangka sempat berputar-putar di area jalan itu hingga akhirnya mobil yang ia kendarai parkir masuk ke dalam gang masjid. Bahkan, tersangka sempat salat di dalam masjid. Saat ada kesempatan, tersangka kemudian keluar masjid mengendarai mobilnya lalu menaruh jasad korban di halaman samping masjid.

"Kertas itu ditaruh tersangka diatas tubuh korban ketika membuangnya di halaman masjid Pagu," ungkapnya.

Kemudian, kata Erick, tersangka pulang ke kediamannya sekitar satu jam dari lokasi kejadian. Berbekal bukti petunjuk dan keterangan keluarga korban pihaknya menangkap tersangka yang dicurigai membunuh korban.

"Kami masih mendalami kasus ini untuk menentukan apakah tindakannya adalah pembunuhan berencana atau tidak, karena tersangka tidak kooperatif," tegasnya.

Menurut sumber informasi, korban selalu memakai cadar setelah menikah dengan suaminya, Sunaryo. Dalam kesehariannya korban dikenal santun dan mempunyai usaha produksi garmen di rumahnya. Tersangka dan korban telah berkeluarga masing-masing telah berkeluarga dan memiliki anak.

"Untuk rekontruksi kami masih mempersiapkannya," tandasnya.

BERIKUT KRONOLOGI PEMBUNUHAN WANITA BERCADAR:
Sebelum membunuh Nurul Khotimah, tersangka Makrus (39) berangkat dari kediamanya di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri sekitar pukul 06.00 WIB. Ia sempat pamit ke istrinya akan pergi ke Tulungagung.

Secara bersamaan, korban saat itu juga usai mengantarkan anaknya mengendarai sepeda angin ke sekolah terletak di dekat kawasan rumahnya, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Kediri. Saat itu, suami korban Sunaryo sedang mengantarkan putri sulungnya ke Pondok Pesantren di Solo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, keduanya telah sepakat bertemu di kawasan RSUD dr Iskak Tulungagung, Kamis pagi (4/1/2018). CCTV juga sempat merekam korban masuk ke dalam gang kemudian disusul dari arah belakang oleh tersangka yang sedang mengendarai mobil.

Korban kemudian menitipkan sepeda anginnya ke tempat penitipan sepeda. Kemudian korban masuk ke dalam mobil bersama tersangka. Ternyata tersangka sempat berhubungan intim bersama korban di dalam mobil saat terparkir di pinggir jalan sepi kawasan Tulungagung.

Dari hasil penyidikan diketahui tersangka sempat berhubungan layaknya suami istri dengan korban di dalam mobil. Perbuatan itu dilakukan sebelum membunuh korban.

"Pengakuan tersangka memang seperti itu," ujar Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Hanif Fatih Wicaksono, Rabu (10/1/2018).

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium di Surabaya, terkait cairan sperma yang ada di dalam organ intim korban. Meski demikian, kata Hanif, awalnya dalam pemeriksaan tersangka tidak kooperatif terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan.

Bahkan, ketika diamankan di Polres Kediri, Sabtu (6/1) silam, tersangka mempertanyakan dasar penangkapannya. Namun setelah mendapatkan bukti petunjuk berupa keterangan pihak keluarga, warga di lokasi penemuan jenazah dan penjual spidol serta hasil otopsi semakin memperkuat keyakinan polisi.

"Tersangka akhirnya mengaku seluruh perbuatannya telah membunuh korbannya," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

3 dari 3 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya