1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Tewas Usai Dituduh Curi Helm dan Dikeroyok Massa, Joni Silalahi Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil

Penulis : Moana

21 Februari 2019 13:55

Dua orang pria dikeroyok massa

Planet Merdeka - Peristiwa main hakim sendiri kembali terjadi di Indonesia. Kali ini peristiwa keji itu terjadi di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) pada Selasa sore (19/2/2019).

Dua orang pria yang diduga mencuri helm, dikeroyok massa hingga tewas di lokasi kejadian yang berada di Jalan Selamat Ketaren/Pasar V Timur Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

2 dari 10 halaman

Identitas terduga pelaku pencurian

Kedua orang pria yang diduga mencuri helm di kampus Unimed yakni Stefanus Sihombing (21) dan Joni Pernando Silalahi (30).

Kejadian itu sendiri berawal ketika Stefanus dan Joni sedang berboncengan motor. Keduanya hendak keluar dari kampus tersebut.
3 dari 10 halaman

Diperiksa petugas keamanan kampus

Namun, saat tiba di pintu keluar, Stefanus dan Joni kemudian diberhentikan dan diperiksa oleh petugas keamanan kampus. Dan disaat yang bersamaan ada dua orang mahasiswa Unimed yang melapor bahwa mereka kehilangan helmnya.

Kedua mahasiswa itu yakni M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi. Mereka mendatangi pos kemanan dan melihat Stefanus dan Joni yang saat itu sedang diamankan.
4 dari 10 halaman

Helm yang dipakai korban milik kedua mahasiswa

Setelah diperiksa, ternyata helm Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi dicuri oleh Stefanus dan Joni.

Mengetahui hal itu, pihak petugas keamanan pun langsung meminta Stefanus dan Joni untuk menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor yang dikendarainya. Namun, keduanya tak memberikan STNKnya dan beralasan lupa membawa.
5 dari 10 halaman

Beredar video

Video pengoroyokan Stefanus dan Joni pun viral di media sosial. Ada tiga potongan video yang beredar di media sosial. Pada video pertama berdurasi 6 detik, terlihat beberapa petugas keamanan yang menangkap pelaku kemudian mengeroyoknya di jalan.
Pada video kedua dan ketiga yang berdurasi masing-masing 27 detik dan 29 detik. Di video tersebut Stefanus dan Joni terlihat sudah dalam posisi tengkurap di tepi jalan. Tangannya terikat ke belakang. Dan terlihat pula beberapa warga yang menendang korban hingga terkapar.

6 dari 10 halaman

Keduanya tewas

Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian pun langsung mendatangai lokasi. Setibanya di lokasi kejadian, polisi langsung mengamankan Stefanus dan Joni.
Keduanya lantas dilarikan ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sayang nyawa keduanya tak dapat diselamatkan. Dua pria yang diduga melakukan pencurian itu menghembuskan nafas setelah sempat mendapatkan perawatan.

Sementara itu Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri membenarkan akan kejadian tersebut. Faidil pun mengungkap bahwa keduanya diduga telah melakukan pencurian.

“Keduanya diduga melakukan pencurian helm,” ujar Faidil.
7 dari 10 halaman

Harapan keluarga Stefanus dan Joni

Mengetahui saudaranya menjadi korban keberingasan massa, pihak keluarga Stefanus dan Joni pun meminta agar para pelaku pengeroyokan ditangkap. Sepupu Stefanus pun mengatakan bahwa saudaranya itu bukanlah pencuri sepeda motor seperti yang dituduhkan.

Hanya saja, Stefanus dan Joni saat itu tak membawa STNK sepeda motornya. Hal itu diungkapkan oleh sepupu Stefanus yang bernama Febe Tri Brata Lumbantoruan melalui akun Instagramnya @febe_sihombing.

“Mohon bantuannya kepada teman2 instagram. Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melakukan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya. Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan,” tulisnya.
8 dari 10 halaman

Pihak keluarga lapor polisi

Menurut Febe, Stefanus dan Joni telah dianiaya hingga akhirnya meninggal. Keduanya juga telah menjalani autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga juga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan.

Febe meminta bantuan warganet yang mengenal pelaku pengeroyokan yang terekam dalam video agar memberikan informasi. Terutama pria berbadan gemuk yang terlihat memakai baju biru dongker, para satpam, pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam, dan pria dengan jaket hoodie biru dongker. Pasalnya orang-orang itulah yang diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap Stefanus dan Joni hingga keduanya meninggal sesuai dengan yang terlihat dari video yang beredar.
9 dari 10 halaman

Akun media sosial istri Joni dibanjiri ungkapan belasungkawa

Akun media sosial Friska Sari, yang merupakan istri dari Joni pun langsung dibanjiri ucapan berbelasungkawa dari sejumlah temannya. Beberapa orang menyampaikan supaya Friska tetap tabah dalam menghadapi musibah yang menimpa suaminya tersebut.

Friska pun diminta harus kuat menghadapi kejadian ini, karena keluarganya masih memiliki seorang anak yang masih kecil dan calon bayi yang ada dikandunganya, untuk diurus di masa depan.

"RIP..Turut berdukacita buat anak kami Friezcapoernama Sariie Cie Labano, yang tabah ya nang harus kuat dengan cobaan ini, ingat si Jason masih butuh kasih sayang & calon debay-nya. Gk percaya rasanya secepat ini dia dipanggil," tulis akun Facebook Sakti Silaban.

10 dari 10 halaman

Kekesalan keluarga atas apa yang dialami oleh Joni

Bukan hanya itu seorang kerabat Friska yaitu Nova Helena Sinaga juga mengungkapkan kekesalanya kepada orang-orang yang mengeroyok Joni dan temannya hingga tewas.

"..Ito tidak bersalah..kalau ke adilan tidak ada buat kami kluarga yg kau tinggalkan..tenanglah ito..UNIMeD yg akan kami bakar bila perlu karena satpam nya berani2 mengatakan "perkataan yg memang tidak benar adanya". Kluarga satpam nya harus mendapat yg SETIMPAL. nyawa dibayar nyawa," tulisnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya