1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Tubuh tak utuh, begini kondisi jasad Deasy Tuwo yang diterkam buaya saat ditemukan

Penulis : Queen

13 Januari 2019 12:14

Fakta mengenai meninggalnya Deasy Tuwo

Ada banyak fakta mengenai meninggalnya Deasy Tuwo. Deasy Tuwo adalah wanita Minahasa yang diterkam buaya saat sedang memberi makan buaya.

2 dari 9 halaman

Deasy Tuwo bekerja di CV Yosiki

Tewasnya wanita berusia 44 tahun ini menggegerkan publik dan menjadi viral di media sosial. Dilansir dari Kompas.com, Deasy Tuwo ditemukan tak bernyawa setelah dimangsa buaya berukuran 5 meter yang dipelihara di tempatnya bekerja, yaitu di perusahaan pembibitan mutiara bernama CV Yosiki. CV Yosiki adalah perusahaan pembibitan mutiara milik warga negara Jepang bernama Mr. Ochiai yang berlokasi di Desa Ranowangko, kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
3 dari 9 halaman

Kondisi jasad Deasy saat ditemukan

Ia ditemukan di lokasi kejadian pada hari Jumat (11/1/2019) pukul 08.45 WITA dalam kondisi memprihatinkan. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya yang bernama Erling Rumengan.
Erling Rumengan pagi itu (11/1/2019) memang sedang mencari keberadaan Deasy Tuwo, kepala laboratorium CV Yosiki. Ia mencari bersama seorang rekannya ke seluruh area perusahaan, namun tidak ada orang yang ditemukan.
4 dari 9 halaman

Kondisi jasad Deasy Tuwo mengapung

Namun saat melihat ke kolam tempat peliharaan buaya, mereka melihat ada sesuatu mengapung yang menyerupai tubuh manusia. Erling sangat kaget saat menemukan kondisi jasad Deasy.
"Kami penasaran saat melihat kearah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy. Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri," ujar Erling.
5 dari 9 halaman

Tubuh tak utuh

Pemandi jenazah yang bernama Maikel Mokodompit mengaku kaget saat mengetahui jasad yang dimandikannya adalah korban yang diterkam buaya. Maikel menuturkan tubuh korban hampir habis dimakan buaya, hanya tersisa kepala dan dua kaki. Bahkan kedua tangannya sudah raib ditelan buaya tersebut.
"Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis," ujarnya.
6 dari 9 halaman

Polisi mempertanyakan izin perusahaan

Warga memang tak bisa seenaknya memelihara hewan liar dan harus ada izin dari pihak yang berwenang.
"Harus ada izin, ada aturan yang mengatur tentang itu. Tak bisa sembarang," ujar Hendrik Rundengan, personel BKSDA Sulawesi Utara, Jumat (11/1/2018).
7 dari 9 halaman

Polisi masih mencari keberadaan pemilik usaha

Atas hal ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan pemilik buaya tersebut, yakni pimpinan perusahaan. Karena saat karyawannya tewas dimakan buaya, Mr. Ochiai tak ada di tempat.
"Kita masih mencari pemilik buaya tersebut, selain itu jiga kami sudah berkoordinasi dengan Camat dan hukum tua ," kata Raswin Sirait, Kapolres Tomohon.
8 dari 9 halaman

Sosok Deasy Tuwo

Menurut Nasran, rekan korban, Deasy adalah sosok yang ulet dan teliti juga rajin. Ia juga sosok yang pendiam.
"Apalagi dia sebagai kepala lab mutiara, sosok yang pendiam juga sih," kata Nasran.
Sebagai teman korban, ia mengaku bingung kenapa Deasy bisa sampai dimakan buaya.
"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya, memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," ujar Nasran.
9 dari 9 halaman

Kesaksian mantan pegawai

Merry Supit juga pernah bekerja di perusahaan tersebut selama 18 tahun dan mengundurkan diri pada tahun 2005. Saat itu buaya tersebut masih berukuran sekitar 1,5 meter.
"Saya sebagai pegawai pembibitan mutiara. Saat itu buaya yang juga diberi nama seperti nama saya ini, masih berukuran sama seperti kayu ini," kata Merry sambil menunjuk batang pohon berukuran panjang 1,50 meter yang tergeletak di sampingnya.
Makanan buaya tersebut antara lain adalah ayam, ikan tongkol dan ikan tuna. Menurut Merry, semuanya harus fresh karena buaya tersebut tak mau makan jika makanan tersebut sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari.
"Semuanya harus fresh, dia tak mau makan bila sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari," lanjutnya.
Menurut Merry, kemungkinan kematian Deasy sudah dua hari usai peristiwa karena tak ada saksi mata yang melihatnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya