1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Fakta Temuan Jasad Wanita Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang

Penulis : Queen

15 Mei 2019 08:43

Ditemukan potongan tubuh wanita di Pasar Besar Malang

Planet Merdeka - Kasus mutilasi kembali di Malang Jawa Timur. Identitas korban mutliasi ini masih misterius. Korban mutilasi terdata seorang wanita dari temuan potongan tubuh. Jasad korban terpisah, ditemukan potongan tubuh di beda tempat.

2 dari 14 halaman

Berawal dari bau busuk yang menyengat

Penemuan potongan tubuh berupa kaki dan tangan di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (14/5/2019), gegerkan warga. Potongan kaki dan tangan itu ditemukan oleh Trisno Harianto saat ia mencium bau busuk di Parkiran Lantai II Matahari Pasar Besar, Kota Malang. Menurut sejumlah saksi mata, potongan tubuh kaki dan tangan tersebut diduga korban mutilasi. Berikut sederet fakta penemuan potongan tubuh di Pasar Besar Kota Malang.
3 dari 14 halaman

Potongan tubuh ditemukan siang hari

Temuan potongan kaki dan tangan di Pasar Besar Kota Malang terjadi pada Selasa (14/5/2019) pukul 13.30 WIB. Saat ditemukan, potongan kaki dan tangan itu berada di Parkiran Lantai II Matahari Pasar Besar. Menurut kesaksian Trisno Harianto, pedagang di Pasar Besar mengatakan, penemuan itu bermula saat ia mencium bau busuk. "Bau busuk itu menyengat dari bawah, karena penasaran kami dengan pedagang sepakat untuk naik ke atas," ujarnya.
4 dari 14 halaman

Polisi temukan tiga pesan misterius pada media berbeda

Polisi menemukan tiga tulisan di lokasi penemuan mayat korban mutilasi di gedung eks Matahari Department Store Pasar Besar, Kota Malang. Dari tiga tulisan yang ditemukan, satu tulisan ditulis di kertas dan dua lainnya ditulis di dinding gedung menggunakan pulpen. "Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, ketika ditemui di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).
5 dari 14 halaman

Berikut isi pesan di dinding

Salah satu tulisan yang berbunyi seperti berikut: "Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan". "Dua tulisan lain, juga berbunyi hal yang sama bahwa orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya." Asfuri mengatakan, saat ini polisi masih mendalami kasus mutilasi itu dengan memeriksa tiga saksi. Korban mutilasi di eks gedung Matahari Department Store Pasar Besar itu berjenis kelamin perempuan berusia sekitar 34 tahun.
6 dari 14 halaman

Motif pembunuhan masih belum diketahui

"Masih kami dalami ya. Apa motifnya dan lain sebagainya," kata Asfuri. Potongan tubuh mayat korban mutilasi ditemukan berpencar di tiga titik berbeda. Potongan kedua kaki ditemukan di tangga sisi timur bersama potongan tangan. Sementara kepala dan tubuh korban masing-masing ditemukan di tangga bagian tengah dan kamar mandi.
7 dari 14 halaman

Bau tak sedap sudah muncul sejak 3 hari

Potongan mayat manusia ini pertama kali ditemukan oleh Samsul Arifin, seorang pedagang bunga. Ia mengaku mencium bau yang tidak sedap saat membuka kios dagangannya pada pagi hari. Ia juga mengatakan, bau tak sedap itu sudah diciumnya selama tiga hari. Namun, ia sama sekali tak menggubrisnya.

Karena penasaran aroma busuk tak kunjung hilang, ia dan kakaknya berinisiatif mencari sumber bau dan berniat menyingkirkannya. Semula, ia mengira aroma itu berasal dari bangkai hewan. Saat itulah, ia mengetahui bahwa aroma busuk yang belakangan ia cium, berasal dari potongan mayat manusia yang sudah membusuk. Hingga ia bersama dengan pedagang yang lain melaporkan kejadian itu kepada pengurus pasar. "Baunya bikin kepala pusing, hingga akhirnya kakak saya Abdul Adhim bersama Hilman memutuskan untuk naik ke atas sambil membawa pengki," ujarnya.
8 dari 14 halaman

Awalnya dikira manekin

Bersama sang kakak, Abdul Adhim (51), Arifin menemukan potongan kaki manusia. Ia awalnya mengira hanyalah sebuah manekin, setelah dilihat dengan seksama memang benar kaki dari manusia. "Setelah menemukan potongan tubuh itu kakak saya langsung bilang ke saya ada korban mutilasi. Langsung seisi pasar ini gempar," ujarnya.
9 dari 14 halaman

Polisi gelar olah TKP

Tak lama berselang, petugas kepolisian, Tim Inafis Polres Malang kota, RJT, PMI dan relawan langsung datang ke lokasi kejadian. Pada waktu itu, suasana telah ramai oleh warga maupun pedagang yang ingin melihat bagian tubuh dari korban. Usai suasana disterilisasi, petugas kemudian melakukan olah TKP dan mengevakuasi potongan tubuh korban mutilasi tersebut. Pada saat melakukan olah TKP, Tim Inafis juga menemukan potongan tangan korban yang posisinya tak jauh dari penemuan kaki korban. Kemudian, Tim Inafis juga menemukan potongan kepala korban, dan yang terakhir tubuh korban ditemukan di kamar mandi. "Jadi, tubuh korban ini ditemukan di lokasi yang sama namun tempatnya berbeda-beda," ucap Agus Demit, tim relawan pada saat membantu evakuasi.
10 dari 14 halaman

Tubuh korban terbagi menjadi 6

Di lokasi tempat ditemukan potongan tubuh itu, juga ditemukan segumpal daging milik korban. Daging-daging tersebut dibungkus ke dalam kresek plastik. Pihak Polres Malang Kota saat ini tengah mendalami kasus ini. Asfuri menjelaskan, badan korban yang ditemukan di kamar mandi masih mengenakan pakaian dan celana dalam. Hanya saja, tangan, kaki dan kepala sudah di mutilasi satu per satu. "Ada enam bagian yang telah diamankan oleh petugas. Sementara kami akan melakukan sidik jari guna mengungkap identitas korban. Untuk selebihnya, kami akan melakukan penyelidikan," pungkasnya.
11 dari 14 halaman

Ada tato pada tubuh korban

Dari hasil pemeriksaan sementara tim Inafis Polres Malang Kota di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), ada sebuah tato pada bagian kedua telapak kaki korban yang telah dimutilasi. "Ada sebuah tato yang diduga baru. Tatonya sebuah tulisan," ungkap salah seorang relawan yang ikut proses otopsi. Di tato di telapak kaki korban sebelah kiri, tertulis sebuah kata Sugeng. Namun belum jelas, siapakah Sugeng tersebut, apakah merupakan kerabat korban atau bukan. Sementara di telapak kaki kanan, tertulis sebuah kata "wahyu yang diterima dengan keluarga gereja comboran bersama saudara".
12 dari 14 halaman

Awalnya tato dikira pulpen

Dari situ, timbul tanda tanya besar apa maksud tulisan di kedua telapak kaki korban tersebut. "Tatonya bentuknya nggak bagus. Itu tato bukan pulpen. Soalnya, pas saya coba hapus dengan air, nggak bisa," beber dia.
13 dari 14 halaman

Ada pesan tinta merah

Selain itu, di sekitar lokasi penemuan tangan, kaki, dan potongan kepala, juga ditemukan sebuah tulisan. Dalam sebuah lembaran kertas, ditulis dengan tinta merah dan huruf latin, tulisan itu sulit dipahami maksudnya. Dalam tulisan tersebut, beberapa bagain kalimat bisa terbaca jelas.

14 dari 14 halaman

Isi pesan tinta merah

Antara lain: "Rusak Ruwetanmu, Dimanapun berada yang kamu, buat sarang-sarang Ruwetanmu, semua terbukti jadi ruwetnya, mayat ratusa juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa, inalilahi wainailaihi rojjiun". Tulisan itu tertera di lembaran kertas yang ditemukan petugas. Selain itu, terdapat beberap tulisan yang sulit terbaca pada lembaran kertas tersebut. Namun ketika dilihat sepintas, seperti terbaca dengan kalimat: "ruwet2 Sujita suyitna jadi". Setelah itu. terdapat sebuah penggalan kata yang tak jelas tulisannya. Pada akhir tulisan itu, jelas terbaca: "Malang Raya Kota Malang Jawa Timur".
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya