1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Usai dihina, petugas cleaning service SMP Negeri di Sulsel dikeroyok para siswa dan orangtuanya

Penulis : Queen

11 Februari 2019 11:35

Cleaning service di SMP Negeri 2 Takalar dianiaya para siswa

Seorang cleaning service SMP Negeri 2 Takalar, Faisal Daeng Pole (38) dikeroyok oleh siswa sekolah itu. Pria ini juga sempat dimaki dengan panggilan binatang oleh para siswa.
"Iya betul ada korban yang dianiaya oleh para siswa," kata Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah saat berbincang dengan detikcom, Senin (11/2/2019).

2 dari 7 halaman

Cleaning service dihina

Kejadian pengeroyokan ini terjadi pada 9 Januari lalu di sekitar lingkungan sekolah. Gany memberikan keterangan bahwa saat itu Faisal tengah membersihkan sampah di luar kelas. Tiba-tiba, datang lima orang siswa yang mengejek Faisal.
"Dia dikatai pegawai anjing, pegawai najis," kata Gany.
3 dari 7 halaman

Cleaning Service menampar siswa tersebut karena dihina

Faisal kesal lalu menampar salah satu siswa sebanyak satu kali. Siswa yang ditampar berinisal I pulang dan melapor peristiwa penamparan itu kepada ayahnya.
4 dari 7 halaman

Siswa melapor pada orangtuanya

"Tak lama kemudian orang tua siswa tersebut mendatangi korban di sekolah kemudian orang tua siswa tersebut lansung memerintahkan anaknya beserta temannya sebanyak 3 orang untuk memukul korban," terangnya.
5 dari 7 halaman

Ajak teman-temannya lakukan pengeroyokan juga

"Kemudian para siswa tersebut secara bersama-sama memukul korban dengan menggunakan sapu ijuk yang bergagang besi yang mengenai kepala sebelah kiri yang mengakibatkan luka robek pada kepala sebelah kiri," sambungnya.
6 dari 7 halaman

Orangtua juga lakukan tindakan aniaya

Tidak hanya para siswa, orangtua juga ikut memukul korban di bagian kepala beberapa kali.
"Ikut memukul korban dengan menggunakan kepalang tangan sebanyak 5 kali pada bagian kepala," kata Gany.
7 dari 7 halaman

Kasus masih berjalan

Hingga kini, para pelajar yang melakukan penganiayaan kepada cleaning service sekolah ini masih berstatus terperiksa di Mapolres Takalar.
"Masih terperiksa. Kasus akan tetap berlanjut kecuali mereka berdamai," ujarnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya