1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Zulfirman dan anaknya jadi korban penembakan di Selandia Baru, ini curhatan sedih keluarga

Penulis : Queen

16 Maret 2019 10:43

Zulfirmansyah dan anak jadi korban penembakan

Zulfirman Syah, seorang seniman asal Padang, Sumbar, menjadi korban penembakan brutal di masjid Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Ia tertembak saat bersama anaknya Omar (2), salat Jumat di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

2 dari 11 halaman

Kondisi Zulfirman dan anak saat ini

Alumni SMP Negeri 12 Padang ini, tertembak bagian dada dan sejumlah bagian tubuh lainnya. Kini, kondisinya masih kritis setelah menjalani operasi di rumah sakit setempat. Sedangkan anaknya Omar, tertembak di bagian kaki dan punggung. Anaknya kini sudah sadarkan diri dan jalani perawatan juga.
3 dari 11 halaman

Zulfirman baru dua bulan tinggal di Selandia Baru

Zulfirman Syah, sudah tinggal di Selandia Baru selama dua bulan lebih bersama istri dan anaknya. Ia berprofesi sebagai seniman lukis. Melukis adalah hobinya sejak kecil.
4 dari 11 halaman

Sosok Zulfirman berdasarkan keterangan kakak

Wartawan berkesempatan menemui kakak Zulfirman. Handra Yaspita, kakak kandung korban menceritakan, Zulfirman Syah akrab dipanggil 'adiek' karena dia anak paling bungsu dari enam bersaudara. "Dari kecil Zul suka melukis, ngikutin ayah ke sekolah. Dia melukis di sudut papan tulis," ceritanya. Hingga akhirnya ia mencitai hobi itu. Usai tamat SMPN 12 Padang, Zul melanjutkan pendidikannya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). “Zul tidak mau diarahkan soal pendidikan yang ia tempuh. Dia yang memilih sendiri untuk sekolah di SMSR,” katanya. Ia kemudian mendalami ilmu seni itu. Usai tamat, Zulfirman Syah melanjutkan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1997.

"Setelah tamat, ia berangkat ke Yogyakarta bersama kawan-kawannya dan kuliah di ISI Yogyakarta. Setelah itu, dia bergabung ke dalam komunitas Sakato sebagai kurator," jelasnya.
5 dari 11 halaman

Zulfirman lalu menikah dengan bule Amerika

Handra Yaspita menyebut, bakat seni adiknya sudah muncul sejak kecil. Bahkan, dia selalu aktif di bidang seni dan mengikuti pameran. Zul sudah menetap di Yogyakarta dari tahun 1997 hingga 2018. Di Yogyakarta, Zulfirmansyah bertemu dengan Alta Marie, bule Amerika. "Umur mereka terpaut lima tahun. Mereka satu komunitas. Karena sudah intens bertemu, akhirnya mereka kenalan. Jodoh di tangan tuhan," kata Handra.
6 dari 11 halaman

Zul sempat pulang ke Indonesia

Mereka sempat tinggal di Amerika. Namun Januari lalu, Zul bersama istri dan seorang anaknya pindah ke Selandia Baru. Pada November 2018, Zulfirman Syah sempat pulang ke Indonesia menghadiri kegiatan seniman di Jakarta. Usai dari Jakarta, tanpa perencanaan ia terbang menuju Padang. Ia berada di Padang selama 15 hari sekaligus temu kangen dan silaturrahmi dengan orangtua sebelum ke Selandia Baru. "Sebelum pergi, dia sempat pamitan juga," kata Handra Yaspita.
7 dari 11 halaman

Tujuan Zul ke New Zealand

Zulfirman Syah, berangkat ke Selandia Baru pada Januari 2019. Di New Zealand, Zulfirman Syah melakukan perluasan usaha di bidang seni karena prospek di sana lebih besar. "Dia ke sana untuk mengembangkan karir," kata Handra Yaspita. Zulfirman Syah, di New Zealand tinggal bersama istrinya, Alta dan seorang anaknya yang bernama Omar Rois. "Teman dari istri Alta kebetulan tinggal di New Zealand, makanya mereka ke sana," tambahnya.
8 dari 11 halaman

Sosok Zul

Di mata Handra Yaspita, Zul adalah teman ngobrol baginya. Bahkan, ia sangat tahu apa yang menjadi kegemaran adiknya yakni badminton, bola kaki, dan bola futsal. "Paling hobi bola kaki," katanya.
9 dari 11 halaman

Keluarga Zul meminta bantuan KBRI

Belum cukup tiga bulan berada di New Zealand, Zulfirman Syah sudah menjadi korban penembakan di Selandia Baru dan dirawat intensif di rumah sakit. Handra Yaspita bersama keluarga yang lain tengah mengurus pelaporan kepada gubernur agar disediakan fasilitas untuk mengunjungi adiknya. "Kami sudah dapat kontak KBRI New Zealand, namun belum dihubungi. Saat ini kami sudah meminta bantuan pelajar di sana untuk melihat kondisi Zul dan mendampinginya," jelas Handra. Lebih lanjut, Handra menyatakan tindakan yang dilakukan para pelaku penembakan tidak manusiawi. "Semoga pihak berwenang menegakkan hukum seadil-adilnya. Saya juga berharap adik saya segera pulih dan bisa dikembalikan ke Indonesia dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga," tutupnya.
10 dari 11 halaman

Paru-paru Zul bocor

Diberitakan sebelumnya, saat aksi penembakan di Masjid Selandia Baru, Zulfirman Syah, seniman asal Padang Sumbar, saat bersama anaknya, Jumat (15/3/2019). Anaknya laki-lakinya yang masih balita, ikut tertembak saat salat Jumat di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru. “Kabar dari istrinya, anaknya tertembak bagian kaki,” kata Ismed Sajo, teman dekat Zulfirman Syah, Jumat (15/3/2019). Ismed Sajo dan Zulfirman Syah juga tergabung dalam Komunitas Sakato, komunitas seniman Minang di Jogjakarta. Anak balita Zulfirman, kata Ismed selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan Zulfirman Syah, baru selesai menjalani operasi. Zulfirman mengalami luka tembak di dada. “Kata istrinya tadi paru-parunya bocor karena beberapa tembakan. Tapi baru selesai operasi. Sekarang masih koma,” kata dia.
11 dari 11 halaman

Istri Zul sempat unggah kondisi terkini Zul dan anaknya

Istri Zulfirman Syah, Alta Marie melalui akun facebook-nya, juga menyampaikan bahwa suami dan anaknya ikut tertembak. Zulfirmansyah tertembak di bagian paru-parunya. Sedangkan anaknya tertembak di kaki bagian belakang. Ia menyebut, bahwa suami dan anaknya masih hidup setelah penembakan di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru. Ia juga menerangkan bahwa mereka baru tinggal di 2 bulan di Selandia Baru. Anaknya tersebut mengalami trauma. “Suami saya Zulfirman Syah dan anak keduanya hidup, tapi terluka. Kedua tembakan dalam serangan hari ini di pusat islam linwood di christchurch, Selandia Baru (di mana kami baru saja pindah 2 bulan yang lalu). Suami saya, jul, ditembak di beberapa tempat dan memiliki pembuangan di paru-parunya (dari apa yang saya dengar) meskipun saya belum melihat dia sejak dia telah di operasi. Aku baru bertemu dengan anak laki-laki saya, yang memiliki luka tembak di kaki dan belakang. Dia trauma, tapi kita semua hidup. Terima kasih atas doa dan pesan-pesan kekhawatiran anda,” tulis istri Zulfirman Syah melalui akun facebook Alta Marie, Jumat siang. Diberitakan sebelumnya, teroris melakukan aksi gila dengan melakukan penembakan brutal terhadap jemaah dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019). Para jemaah yang tengah melakukan ibadah salat Jumat diberondong senapan serbu oleh sejumlah orang yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya secara detail.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya