1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

5 Fakta Jurusan Ilmu Hukum yang Akan Mengubah Pandanganmu

Penulis : Redaksi Harian

15 Februari 2021 17:49

Fakta Jurusan Ilmu Hukum

Halo teman-teman! Bagaimana, masih bimbang pilih jalur dalam kuliah? Kesempatan ini, kami akan mengulas salah satunya jalur yang banyak juga digemari yakni Ilmu Hukum. Berbagai stereotype yang tersebar berkenaan jurusan ini sedikit-banyak dapat menggoyangkan keyakinanmu.

Tetapi, apa seluruhnya benar? Saat sebelum yakin, periksa kebenarannya dahulu berikut ini.

Kuliah Jurusan Hukum Harus Jadi Pengacara

Faktanya, tidak semuanya yang masuk jurusan ilmu hukum harus menjadi pengacara atau bekerja di law firm. Ketika kamu masuk jalur ini, kamu akan memperoleh banyak kemampuan yang dibutuhkan di kehidupan setiap hari. Kekuatan memikir, menganalisa, menulis, dan masalah solving akan dipertajam.

Berbagai kemampuan landasan ini pasti bisa diterapkan pada banyak karier. Tidak selalu sama seperti yang kerap kita saksikan di TV, yakni kasus pidana dan perdata saja. Saksikan saja Najwa Shihab, wartawan elok yang krisis ini dahulunya mahasiswa hukum. Dapat disebutkan jalur ini mempunyai elastisitas opsi kerja saat lulus kelak. Kamu dapat kerja di dunia inovatif, human resource, pebisnis, dan lain-lain.

Harus Pandai Berbicara di Depan Umum

Faktanya, sama seperti yang telah dijelaskan di atas, karier di bagian hukum itu banyak. Pintar berbicara tidak selalu jadi kualitas nomor satu yang perlu dipunyai. Kemampuan yang harus dipunyai yakni memikir vital, riset data, memproses sumber info, menyaripatikan apa yang terjadi, dan mendapati jalan keluar. Beberapa hal itu jauh lebih bernilai dibanding cuman jago berbicara.

Saat kamu jadi mahasiswa hukum, kamu akan belajar bagaimana supaya perkataanmu lebih memiliki bobot. Jadi jika akan sampaikan suatu hal, memberi pernyataan, atau diskusi, harus ada dasarnya. Buat apa pintar berbicara jika tidak berisi, kan? Public speaking itu seperti keyboard computer, makin kerap menulis, akan makin jago juga kita.

Harus Hafal Undang-undang

Faktanya, undang-undang yang sekitar itu harus dihapal? Cukup tidak mungkin. Saat masuk jalur hukum, tidak seluruhnya undang-undang itu sudah tentu terang lho. Kamu masih perlu menganalisa, memperbandingkan dengan undang-undang yang lain, dan menarik ringkasan. Jadi janganlah lekas ditelan bulat-bulat ya.

Tetapi, tidak ada kelirunya kamu harus tahu landasan penting dari Undang-undang. Mustahil dong di keadaan tertentu seperti saya bisa lakukan hal XYZ tidak?, terus kamu tidak dapat jawab, harus check buku Undang-undang dahulu? Tidak boleh dihapal, tetapi dipahami. Jika pahami, kamu tidak lupa.

Pengacara Membela Orang yang Salah

Orang yang pasti bersalah, kok justru dibela? Saat tentukan salah atau benar dalam hukum, apa beberapa advokat tidak berlawanan dengan hati nurani ya? Antara kamu tentu ada yang pernah memikir begitu. Maka dalam hukum, seorang tidak dilihat bersalah sampai divonis bersalah. Advokat itu kan seorang penegak hukum.

Pada dasarnya, mereka tidak langsung bela seorang yang dipandang bersalah, tetapi bela hukum. Misalkan, ada terdakwa teroris, lalu diolah. Nah, pekerjaan advokat bukan melepaskan sang terdakwa, tetapi mengupayakan supaya terdakwa tidak dijatuhi hukuman melewati kekeliruannya.

Untuk lebih detilnya, kelak kamu akan terima mata kuliah Tanggung Jawab Karier yang mempunyai tujuan untuk membuat culture. Di mata kuliah ini kamu akan mewawancara bermacam karier di bagian hukum. Disamping itu, belajar kaidah dan lakukan pekerjaan yang penuh kredibilitas.

Mahasiswa Hukum Pasti Jadi Aktivis

Well, saat masuk hukum kamu akan disajikan banyak organisasi yang akan membuat watakmu. Tidak boleh tutup diri dan banyak-banyaklah berorganisasi saat lagi kamu masih terbilang muda. Tidak rugi kok, karena kamu akan belajar kepimpinan, pelajari hukum lebih dalam, bekerja bersama pecahkan kasus, mempersuasi, dan lain-lain.

Misalkan moot court (peradilan semu). Semuanya akan membuat psikis dan membuat integritasmu. Nah, dari bermacam aktivitas semacam ini kamu bisa banyak berjumpa orang baru dan automatis menambahkan jaringan. Dalam memperlebar networking ini, kamu harus juga terus meningkatkan diri ya.

Kerjakan apa saja dengan sebaik-baiknya, dan orang akan tahu siapa dan bagaimana diri kamu. Social kemampuan perlu, tetapi harus tetap ada andilnya dong, istilahnya bring something to the table.

Jadi , bagaimana? Masih ingin yakin sama mitos yang beredar? Mulai detik ini, memperbanyak baca buku dan bermacam rujukan yok supaya pengetahuan makin kaya. Dengan begitu, tentu pertimbangan makin lebih terbuka kembali.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : redaksiharian

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya