Akhir Ramadan Adalah Kesempatan yang Baik Untuk Muhasabah Diri
Penulis : Yuli Astutik
11 Mei 2021 16:22
Planet Merdeka - Sebagian cara untuk memperoleh pengampunan dosa dari Allah subhanahu wa ta’ala ialah dengan Menghidupkan malam hari di sepuluh akhir Ramadhan serta memanfaatkan momentum Lailatul Qadar.
Tapi, ada kekhawatiran yang sangat yakni akan amal-amal yang telah dijalankan ini teryata ditolak oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bagaimana jika hal ini terjadi?
Mengutip tulisan ceramah Ustad Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I, dijelaskan bahwa sebab amal saleh yang dijalankan seorang hamba itu memang dapat saja tertolak karena tidak memenuhi syarat-syarat , rukun-rukun, sunah-sunah serta adab-adabnya. Atau dapat pula karena rusaknya hati dengan kerasukan virus riya’, sum’ah, ujub, dan lain sebagainya.
اِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ. وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ. اُولٰۤىِٕكَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ “Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Rabbnya, mereka sangat berhati-hati, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Rabbnya, dan mereka yang tidak mempersekutukan Rabbnya, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabbnya, mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS. Al-Mu’minun: 57-61)
يَا رَسُولَ اللَّهِ {الَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا أَتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ} أَهُوَ الرَّجُلُ يَزْنِي وَيَسْرِقُ وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ قَالَ لَا يَا بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ أَوْ لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ يَصُومُ وَيُصَلِّي وَيَتَصَدَّقُ وَهُوَ يَخَافُ أَنْ لَا يُقْبَلَ مِنْهُ
“Wahai Rasulullah, firman Allah yang berbunyi ‘Dan orang-orang yang menginfakkan apa yang telah mereka infakkan, dengan hati yang takut’, apakah maksudnya adalah seseorang yang berzina, mencuri dan meminum khamr?”
Maka beliau menjawab: “Tidak wahai putri Abu Bakar—atau tidak wahai putri Ash-Shiddiq, tapi maksud ayat itu adalah seseorang yang mengerjakan shaum, melaksanakan shalat dan mengeluarkan sedekah, namun ia khawatir jika amal kebaikannya tersebut tidak diterima Allah.” (HR. Ahmad, Sanad hadis ini dhaif)
Menurut Ustadz Abdul Halim Tri Hantoro, kesedihan yang menghinggapi diri juga karena khawatir apakah bisa istiqamah dalam ketaatan saat Ramadhan telah berlalu. Apakah kita masih akan tetap konsisten dengan amalan sebagaimana yang kita jalani di bulan Ramadhan?
إِنَّ مِنْ عَلاَمَةِ قَبُوْلِ الْحَسَنَةِ، الْحَسَنَةُ بَعْدَهَا
“Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.”
Maka, waktu akhir Ramadhan adalah kesempatan untuk muhasabah diri. Mari kita koreksi kualitas amalan kita sejak hari pertama Ramadhan sampai detik ini. Bagaimana keadaan puasa kita? Bagaimana keadaan shalat lima waktu kita? Bagaimana keadaan sedekah kita? Bagaimana keadaan tilawah kita? Bagaimana keadaan qiyamul lail kita?
Mumpung masih tersisa sebagian hari, mari optimalkan kesempatan ini untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas amal ibadah kita. Sebab, kita tak akan pernah tahu kapan umur ini akan usai.
Kita tak pernah tahu apakah tahun depan masih Allah beri kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Hal yang pasti merupakan waktu tidak akan pernah bisa kembali. Dan tak ada yang bisa kita jalankan ketika datang hari penyesalan.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.