Astaga, Perempuan Ini Minta Izin Lepas Hijab kepada Sang Ayah, Begini Jawabannya yang Mengejutkan!
Penulis : Dave Yong
20 April 2017 13:17
Perempuan asal Pennsylvania, Amerika Serikat ini pun mengkritisi pandangan Trump terhadap Islam.
Planet Merdeka - Sebuah kisah perempuan muslim ini jadi viral di media sosial. Cerita ini bermula saat Lamyaa membahas tentang Presiden Trump dan kondisi politik yang memanas.
"Aku sendiri sangat percaya bahwa kepemimpinan Trump sangat berimbas padaku karena aku adalah orang Arab, perempuan Muslim," ungkap Lamyaa pada Buzzfeed.
Perempuan asal Pennsylvania, Amerika Serikat ini pun mengkritisi pandangan Trump terhadap Islam. Tak disangka, satu dari anggota grup malah menyerangnya dengan kata-kata kasar. Orang tersebut meminta Lamyaa berhenti membela keyakinannya.
"Diam karena kamu tak bisa melepas jilbabmu atau atau ayahmu akan memukulmu."
Lamyaa mengaku tak terlalu mengenal orang tersebut.
"Orang tersebut merasa tidak nyaman sehingga dia mengatakan hal tersebut."
Lamyaa mengaku sudah biasa mendapat reaksi seperti ini dari orang non-Muslim di Amerika. Namun, kali ini dia merasa perlu membuktikan bahwa anggapan orang tersebut salah. Lamyaa pun akhirnya melakukan aksi tak terduga. Ia mengirim pesan pada ayahnya yang saat itu tinggal di Arab Saudi.
Lamyaa tak berniat untuk tak memakai hijab, namun dia mencoba bertanya pada ayahnya untuk tahu reaksinya.
"Aku berpikir untuk melepas hijabku," kata Lamyaa pada ayahnya.
Tak disangka, ayah Lamyaa justru memberi respon mengejutkan.
"Sayang, itu bukan aku yang memutuskan. Itu bukan keputusan laki-laki mana pun. Jika kamu merasa ingin melakukannya, lakukan lah. Aku akan mendukungmu apapun yang terjadi. Apa semua baik-baik saja? Apa yang terjadi?"
Melihat respon tak terduga sang ayah, Lamyaa pun memutuskan mengunggah percakapannya ini melalui media sosial Twitter.
Unggahannya ini jadi viral bahkan sudah dibagikan lebih dari 160 ribu kali. Para netizen pun memberikan banyak dukungan untuk Lamyaa. Mereka pun meminta Lamyaa untuk tidak melepas hijabnya. Meskipun begitu, ada pula netizen yang memberikan respon keras terhadap unggahannya ini.
Seorang perempuan muslim mengaku tak mendapat kebebasan seperti Lamyaa. Oleh karena itu, unggahannya ini dianggap malah menimbulkan sebuah tekanan.
Namun, Lamyaa segera mengklarifikasi maksud unggahannya tersebut.
"Mereka salah paham pada cuitanku, namun aku memahami kemarahan mereka. Niatku bukan untuk menyakiti siapa pun."
Lamyaa pun menjelaskan bahwa perempuan di Timur Tengah mengalami tekanan karena kebudayaannya, bukan karena agama.
"Orang sering menggabungkan keduanya dan mengatakan bahwa budaya adalah implementasi dari agama. Ini jauh dari kebenaran."
Tak ingin masalah bertambah panjang, Lamyaa pun mencoba menghubungi semua perempuan yang mengaku kesal. "Aku membalas cuitan mereka dan mengatakan bahwa dia ada untuk mereka dan merasa prihatin atas apa yang mereka alami."
Sumber: merdekasiana
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : hole-puncher
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.