1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Beginilah Fakta Dibalik Kisah Cinta Ainun-Habibie yang Viral

Penulis : Queen

18 Agustus 2017 09:59

Cerita cinta Habibie pada Ainun ternyata diawali rasa benci. Habibie sering ledeki Ainun dengan 'gendut, item, jelek!'  Kok bisa berjodoh dan kisah cintanya malah jadi inspirasi film romantis bak Romeo & Juliet? Ya, Kisah lama Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dengan sang istri, Ainun, masih memikat untuk didengar dan mengundang tawa pendengarnya.
Kisah ini kembali diceritakan BJ Habibie saat menjadi tamu istimewa dalam acara "Rosi Spesial Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan dan Cinta" disalah satu acara TV, Kamis (17/8/2017) malam. Pada awalnya, Habibie mengaku sama sekali tak tertarik dengan Ainun meski kala itu banyak laki-laki naksir pada Ainun.

"Kalau pun saya naksir (saat itu), belum tentu dia mau," ujar Habibie kepada pembawa acara, Rosiana Silalahi. Jawaban Habibie pun mengundang tawa hadirin dalam acara tersebut. Ainun merupakan putri dari teman orang tua BJ Habibie. Habibie pun dekat dengan ayah Ainun sejak berusia 12 tahun. Kala itu, ia mengaku datang kepada ayah Ainun karena memiliki banyak pertanyaan.

"Bapaknya Ainun pintar banget," tuturnya.

Habibie termasuk yang datang dari keluarga tak berada. Para laki-laki yang mendekati Ainun hampir semuanya memiliki mobil atau merupakan anak menteri dan pejabat negara. Sedangkan ayah Habibie saat ia kuliah sudah meninggal dunia. Sehingga, ibunya harus banting tulang menjalankan usaha katering untuk membiayai Habibie sekolah. Kedekatan Habibie dengan ayah Ainun bahkan kerap dimanfaatkan kawan-kawan Habibie.

Mereka yang naksir pada Ainun dan kakak Ainun ingin datang, namun takut pada ayah Ainun yang agak galak. Mereka kemudian mengajak Habibie dan menghampiri Ainun serta kakaknya saat sang ayah tengah asyik ngobrol dengan Habibie.

"Saya bicara saja, dia senang ketemu saya. Sudah bicara gitu, anak-anak itu masuk pacaran dengan Ainun atau kakaknya itu urusan mereka," tutur politisi senior itu.

Habibie dan Ainun rupanya memiliki satu kesamaan. Saat duduk di bangku SMA, keduanya dicap oleh guru ilmu pasti sebagai siswa paling muda di kelas namun sama-sama cerdas. Adapun Ainun satu angkatan lebih muda dari Habibie. Dicap sama-sama pandai, guru tersebut pun kerap mengatakan jika Habibie dan Ainun menikah pasti memiliki anak-anak yang juga cerdas. Sering dijodoh-jodohkan, Habibie merasa malu. Sebab, ia tak tertarik dengan Ainun.

"Saya tidak ada alasan karena saya tidak interest," ucap dia.

Karena kerap dijodohkan seperti itu, ia pun suka mengejek Ainun dengan sebutan gendut dan jelek.

"Saya bilang, 'Jawa, gendut, jelek. Kamu kok hitam kayak gula Jawa'," kata Habibie.

Meski begitu, Ainun tak pernah marah dipanggil dengan sebutan-sebutan itu.

"Ya hebatnya Ainun, dia enggak marah. Karena dia enggak marah, itu yang namanya Habibie malu," ucapnya.

2 dari 4 halaman

3 dari 4 halaman

Skenario ibunda

Tak sampai satu tahun Habibie menganyam pendidikan di Institut Teknokogi Bandung (ITB), ia melanjutkan pendidikan ke Jerman. Sewindu tak bertemu Ainun, ia pulang ke Tanah Air. Ibunda Habibie kemudian mengajaknya ke rumah Ainun. Habibie sempat malu karena sempat menyindir Ainun dengan sebutan "gendut, hitam dan jelek". Padahal, keluarga Ainun sangat baik padanya. Rupanya, sang ibu khawatir Habibie memadu kasih dengan perempuan Eropa.

"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata dia.

Pada saat itulah Habibie kembali bertemu dengan Ainun. Ia sempat kaget melihat Ainun yang lebih cantik daripada Ainun yang dikenalnya sebelumnya.

"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie. Pernyataan itu pun disusul tawa penonton yang hadir di studio.
4 dari 4 halaman

Kehilangan Ainun, Membuat Prof. BJ Habibie Membenci Dokter

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, mengaku sempat membenci semua dokter. Hal itu terjadi saat istrinya, Hasri Ainun Habibie meninggal dunia.
"Terus terang waktu Ainun meninggal, saya benci semua dokter. Semua dokter menurut saya gagal. Saya marah sekali," ujar Habibie dalam acara "Rosi Spesial Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan, dan Cinta" di Kompas TV, Kamis (17/8/2017).
Arlis Reksoprojo, seorang dokter yang juga sahabat Ainun tak luput dari sasaran amarah Habibie saat itu. Habibie masih terus mempertanyakan mengapa tak seorang pun bisa menyelamatkan Ainun sehingga ia harus kehilangan istri tercintanya.
"Kasihan Arlis," tuturnya.
Habibie mengaku juga sempat marah-marah kepada seorang profesor doktor asal Jerman yang merupakan guru besar nomor satu dalam bidang ilmu kedokteran. Arlis yang saat itu berada di sebelahnya sampai mengira Habibie gila. Namun, beberapa bulan kemudian Habibie meminta maaf pada profesor tersebut. Kondisi Habibie pun dapat dipahami.
"Saya minta maaf. Prof, maaf saya kurang ajar," ujar Habibie.
Mereka yang dimarahi Habibie mengaku sudah biasa menjadi sasaran amarah seseorang yang kehilangan keluarga atau kerabat dekatnya.
"Saya pikir, setiap orang yang kehilangan kawan atau bagian dari dirinya sendiri akan bereaksi seperti itu," kata Habibie.
Ainun meninggal di RS Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Grohadern, Munich, 22 Mei 2010 sekitar pukul 17.35 waktu Jerman atau sekitar pukul 22.50 WIB.
Ia menderita penyakit kanker ovarium dan sempat menjalani sembilan kali operasi. Melewati masa kritis sekitar satu hari, Ainun akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Jenazah Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 25 Mei 2010.


Sumber.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya