Belajar Jiwa Dermawan Dari Sosok Nenek Berusia 83 Tahun

Planet Merdeka - 'Warung Kejujuran' nama tersebut seperti terdengar tidak asing di telinga. Sebuah warung yang terdapat di sebuah kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini mendadak dikunjungi beberapa orang anggota Kepolisian dari Polres Tanjung Perak.

Kedatangannya bukan untuk mnenggusur, melainkan memberi bantuan untuk merenovasi "warung Kejujuran' milik seorang nenek yang biasa disapa Mbah Nem 83 tahun yang menderita tuna netra.

Dalam kesehariannya Mbah Nem berjualan makanan di sebuah warung yang terletak di kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Uniknya para pembeli membayar makanan sendiri dan membayar sesuai tarif yang sudah ditentukan Mbah Nem. Mbah Nem memiliki kekurangan di penglihatannya, sehingga Ia tidak bisa melihat sama sekali.

"Setiap pembeli yang datang ke warung sederhana itu harus memberi tahu Mbah Nem apa saja yang ia ambil dan berapa uang yang dibayarkan, ini alasan warung ini dinamakan warung Kejujuran."

Mbah Inem membuka warung ini dari tahun 1993 dan tinggal sendirian di warung ini tanpa Keluarga. Ia tinggal disebuah pondok cukup kecil yang terletak di belakang warungnya dan dindingnya hanya terbuat dari anyaman bambu

Walau memiliki kekurangan dari fisiknya, Mbah Nem memiliki jiwa dermawan yang tinggi. Dibalik kekurangan makhluk ciptaannya Allah pasti memberikan kelebihan. Contohnya jiwa dermawan mbah Inem ini.