1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Belajar pemasaran dari Patagonia, merek pakaian yang memasarkan aksi lingkungan

Penulis : Luthfi Ramadhan

8 Desember 2022 11:36

Bagaimana Patagonia menjadi salah satu pionir perusahaan peduli lingkungan

Dalam satu dekade ke belakang ini, isu lingkungan menjadi sorotan masyarakat di seluruh dunia. Isu-isu lingkungan yang kerap dibicarakan oleh masyarakat adalah terkait dengan peran perusahaan dalam mengurangi efek dari perubahan iklim secara global. Peter Schwartz, selaku pendiri Global Business Network (GBN) menjelaskan dengan mengambil peran kepemimpinan dalam membantu wilayah terdampak isu perubahan iklim, perusahaan tidak hanya dapat memajukan kepentingan mereka, namun dapat membangun komunikasi baik dengan komunitas-komunitas di area bisnis mereka.

            Salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan isu lingkungan adalah Patagonia. Patagonia adalah merek perusahaan pakaian yang memproduksi pakaian kasual dan pakaian luar yang menggunakan 100% bahan berkelanjutan dan fokus pada isu penyelamatan lingkungan. Patagonia didirikan tahun 1973 oleh Yvon Chouinard di California, Amerika Serikat. Yvon Chouinard mendirikan Patagonia atas kecintaannya mendaki gunung dan lingkungan.

            Patagonia mengidentifikasi diri mereka sebagai perusahaan “aktivis” lingkungan. Sejak tahun 1985, Patagonia telah mendonasikan 1% dari penjualannya untuk restorasi dan preservasi lingkungan. Tercatat sebanyak $89 Juta dollar telah diberikan untuk keperluan tersebut. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, Patagonia semakin terlibat dalam isu lingkungan dan sosial. Bahkan pada tahun 2022, Patagonia berniat menjual seluruh sahamnya untuk mengatasi perubahan iklim.

            Dalam sisi pemasaran, Patagonia mengedepankan kegiatan aktivis lingkungan sebagai citra merek utama mereka. Patagonia mengampanyekan program “1% for the Planet” sebagai bentuk pemasaran mereka. Dilansir dari situs patagonia.com, “1% for the Planet” adalah aliansi bisnis yang memahami bahwa melindungi lingkungan alam adalah kewajiban.

            Patagonia melakukan pemasaran tradisional dan non-tradisional. Pemasaran tradisional yang dilakukan oleh Patagonia, yaitu dengan melakukan kampanye di media cetak dan papan iklan, namun dengan cara yang unik. Sebagai contoh, pada bulan November tahun 2011, Patagonia mencetak iklan pada halaman depan koran New York Times dengan kampanye “Don’t buy this Jacket” yang menyerukan konsumen untuk tidak membeli produk mereka sebagai bentuk protes kepada masyarakat yang sering menggunakan sumber daya yang melebihi kapasitas yang dapat ditampung oleh planet bumi.

            Media sosial, Key Opinon Leader (KOL) dan situs adalah salah satu bentuk pemasaran tradisional yang dilakukan oleh Patagonia. Patagonia menggunakan media sosial dan situs untuk mengampanyekan aksi isu lingkungan dan produk mereka. Salah satu contohnya, Patagonia melakukan kampanye soft-selling produk dengan mempekerjakan 93 atlet sebagai duta merek mereka di media sosial. Duta merek tersebut lalu membuat caption mengenai apa yang mereka lakukan dan prestasi apa yang dilakuan. Untuk situs sendiri, Patagonia menawarkan kampanye "Worn Used" yaitu kampanye bagi pembeli untuk menggunakan pakaian bekas sebagai aksi mengurangi sampah.

            Pemasaran tradisional dan non-tradisional yang dilakukan oleh Patagonia menurut penulis sangat unik dan terbukti ampuh dalam mendorong kampanye pro lingkungan. Pemasaran yang dipromosikan Patagonia sarat dengan aksi-aksi melindungi bumi. Kampanye-kampanye tersebut mendorong banyak konsumen untuk tidak hanya membeli produk mereka, namun juga berpartisipasi dalam aksi lingkungan. Belajar dari pemasaran Patagonia, sepatutnya pelaku industri retail pakaian mulai melakukan kampanye isu-isu lingkungan atau sosial dengan aksi yang nyata.

2 dari 2 halaman

Pembelajaran dari Patagonia

Salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan isu lingkungan adalah Patagonia. Patagonia adalah merek perusahaan pakaian yang memproduksi pakaian kasual dan pakaian luar yang menggunakan 100% bahan berkelanjutan dan fokus pada isu penyelamatan lingkungan. Patagonia didirikan tahun 1973 oleh Yvon Chouinard di California, Amerika Serikat. Yvon Chouinard mendirikan Patagonia atas kecintaannya mendaki gunung dan lingkungan.

Patagonia mengidentifikasi diri mereka sebagai perusahaan “aktivis” lingkungan. Sejak tahun 1985, Patagonia telah mendonasikan 1% dari penjualannya untuk restorasi dan preservasi lingkungan. Tercatat sebanyak 89 Juta USD telah diberikan untuk keperluan tersebut. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, Patagonia semakin terlibat dalam isu lingkungan dan sosial. Bahkan pada tahun 2022, Patagonia berniat menjual seluruh sahamnya untuk mengatasi perubahan iklim.

Dalam sisi pemasaran, Patagonia mengedepankan kegiatan aktivis lingkungan sebagai citra merek utama mereka. Patagonia mengampanyekan program “1% for the Planet” sebagai bentuk pemasaran mereka. Dilansir dari situs patagonia.com, “1% for the Planet” adalah aliansi bisnis yang memahami bahwa melindungi lingkungan alam adalah kewajiban.

Patagonia melakukan pemasaran tradisional dan non-tradisional. Pemasaran tradisional yang dilakukan oleh Patagonia, yaitu dengan melakukan kampanye di media cetak dan papan iklan, namun dengan cara yang unik. Sebagai contoh, pada bulan November tahun 2011, Patagonia mencetak iklan pada halaman depan koran New York Times dengan kampanye “Don’t buy this Jacket” yang menyerukan konsumen untuk tidak membeli produk mereka sebagai bentuk protes kepada masyarakat yang sering menggunakan sumber daya yang melebihi kapasitas yang dapat ditampung oleh planet bumi.

Media sosial, Key Opinon Leader (KOL) dan situs adalah salah satu bentuk pemasaran tradisional yang dilakukan oleh Patagonia. Patagonia menggunakan media sosial dan situs untuk mengampanyekan aksi isu lingkungan dan produk mereka. Salah satu contohnya, Patagonia melakukan kampanye soft-selling produk dengan mempekerjakan 93 atlet sebagai duta merek mereka di media sosial. Duta merek tersebut lalu membuat caption mengenai apa yang mereka lakukan dan prestasi apa yang dilakuan. Untuk situs sendiri, Patagonia menawarkan kampanye "Worn Used" yaitu kampanye bagi pembeli untuk menggunakan pakaian bekas sebagai aksi mengurangi sampah.

Pemasaran tradisional dan non-tradisional yang dilakukan oleh Patagonia menurut penulis sangat unik dan terbukti ampuh dalam mendorong kampanye pro lingkungan. Pemasaran yang dipromosikan Patagonia sarat dengan aksi-aksi melindungi bumi. Kampanye-kampanye tersebut mendorong banyak konsumen untuk tidak hanya membeli produk mereka, namun juga berpartisipasi dalam aksi lingkungan. Belajar dari pemasaran Patagonia, sepatutnya pelaku industri retail pakaian mulai melakukan kampanye isu-isu lingkungan atau sosial dengan aksi yang nyata.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : luthfi-ramadhan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya