Bocah SD di Garut Rela Sekolah Sambil Gendong Gerobak Siomay
Penulis : minerva
5 Mei 2019 09:31
Masih sangat muda
Disaat bocah seusianya masih menikmati indahnya waktu bermain dan belajar, kisah mengharukan datang dari Erwin Utama (9), siswa kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Muttaqin, Desa Cinta Nagara Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Bocah kecil ini rela menggendong gerobak siomay untuk menghidupi biaya sekolahnya.
Hampir setiap hari bersekolah dan berjualan
Langkahnya yang gontai akibat beban gerobak yang harus ia bawa, tak mengendurkan semangatnya untuk tetap belajar ke sekolah. Sesekali ia nampak berhenti sambil menghela nafas panjang, akibat beban berat gerobak yang ia bawa dari rumahnya yang berjarak sekitar 200 meter dengan halaman sekolah.Sering mendapat cibiran tak urungkan semangatnya
Bahkan tak jarang ledekan, cibiran bahkan sekedar senda gurau, kerap ia kerap ia dapatkan saat berjualan dagangan siomay ke teman sejawatnya, di halaman sekolah yang selama ini ia tempati.“Jualan saat istirahat saja,” ujar dia sambil melayani pembeli yang sebagian besar siswa MI, yang selama ini menjadi rekan sejawatnya di sekolah tersebut pada hari Jumat dikutip dari Liputan6.com (3/5/2019).
Perjuangannya bak lagu Iwan Fals
Ibarat si Budi dalam lirik nyanyian balada Iwan Fals yang berjualan koran. Nasib Erwin pun tak jauh berbeda, ia harus merelakan masa kecil yang indah bermain bersama anak sejawatnya, diharus ditukar dengan beban penderiaan yang ia rasakan sejak dini.
Menurutnya, ihtiar jualan siomay milik tetangganya, terpaksa Erwin tempuh untuk mendapatkan uang jajan demi meringankan beban orang tuanya sebagai petani. Meski terbilang mungil, namun badannya sanggup membawa gerobak yang diperkirakan seberat tubunya itu.
Masih kecil tapi tak ingin memberatkan orang tua
Baginya, perjuangan itu sungguh mulia tanpa harus menambah beban orang tua. Bahkan selama jualan, Erwin tidak pernah tercatat bolos sekolah, akibat aktifitas niaganya itu. “Kalau ada pelajaran saya masuk dulu,” ujarnya.Hasil berjualan bisa untuk uang sakunya
Dengan sistem jualan berdasarkan presentase dari sang pemilik gerobak, ia mengaku hanya mendapatkan jatah keuntungan sebesar 30 persen, dari seluruh dagangan siomay yang berhasil ia jual. “Kadang dapat Rp 5 ribu, atau Rp 6 ribu, uangnya buat jajan,” ujar dia sambil tersenyum ramah.Foto Erwin kecil melayani pembeli
Kepala Sekolah MI Al Muttaqin, Isop Sopiah, mengaku bangga dengan perjuangan anak pasangan Imas dan Uyus Isnaeni ini, namun hal itu tidak bisa menghentikan kewajiban dirinya untuk tetap belajar. “Waktunya belajar ya harus belajar, kalau istirahat baru bisa jualan," katanya.
Awalnya ia terenyuh melihat perjuangan yang dilakukan salah satu siswa didiknya, beberapa kali dirinya meminta Erwin untuk berhenti berjualan, namun tekad kuatnya meluluhkan seluruh rayuan yang datang. “Tidak tega juga,” kata dia.
Tetap semangat belajar walau seadanya
Meskipun penderitaan belum reda setelah berjualan, namun semangatnya tetap membara, ia nampak bersemangat melanjutkan mata pelajaran di ruang kelas sekolah, untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru yang membimbingnya.Sekolah Erwin jarang mendapat bantuan
Setali mata uang dengan beban hidup Erwin, kondisi sekolahnya tempat belajar selama ini, ternyata sangat mengkhawatirkan dan tidak layak pakai. Terlihat beberapa kerusakan terjadi di beberapa ruangan tempat belajar siswa.Nampak plester tembok dinding ruangan kelas terlihat terkelupas, namun minimnya anggaran pendidikan yang dimiliki pihak sekolah, menyebabkan pengelola sulit melakukan sejumlah perbaikan.
Tal ayal Erwin bersama rekan sejawatnya, terkadang belajar dengan lesehan, akibat tidak adanya bangku dan kursi untuk menulis. “Saya sudah laporkan ke Kementerian Agama, namun sampai saat ini belaum ada respon juga,” ujarnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : minerva
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.