1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Demi menuntut ilmu, bocah SD usia 8 tahun ini lintasi 2 negara Indonesia-Malaysia setiap harinya

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

10 September 2018 14:21

Bocah ini sampai harus melintasi 2 negara setiap harinya saat berangkat sekolah.

Planet Merdeka - Seperti kita ketahui, bersekolah merupakan kegiatan prioritas untuk setiap orang, apalagi di Indonesia sendiri, pemerintah mewajibkan wajib belajar 12 tahun, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dan demi bisa mengikuti mata pelajaran, mereka akan melewati apapun hanya untuk bisa tiba di sekolahnya, tak jarang sedikit kisah bocah pedalaman yang sampai harus melintasi sungai, hingga jalanan panjang berbatu hanya karena ingin tetap masuk sekolah.

Sama halnya dengan kisah anak-anak pedalaman tersebut, seorang bocah yang tinggal di daerah Tebedu, Serian, Negara Bagian Serawak Malaysia ini sampai harus melintasi 2 negara setiap harinya saat berangkat sekolah.

Hal tersebut terlihat dari sebuah tayangan video yang diunggah oleh akun Twitter Resmi milik Direktoral Jendral Imigrasi, @ditjen_imigrasi, yang mana dalam video tersebut, seorang bocah bernama Nursaka atau biasa dipanggil Saka bersekolah di Sontas, Entikong, Kalimantan Barat.

"Kami bertemu dengan Saka, seorang siswa SD yang sehari-hari melintasi dua negara lewat PLBN Entikong untuk berangkat sekolah ke Indonesia," tulis Direktorat Jenderal Imigrasi pada unggahan tersebut.

Sementara Saka sendiri merupakan Warga Negara Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan antara Indonesia - Malaysia, dan untuk bisa pergi ke sekolah ia selalu melewati PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Entikong.

Di video tersebut, bocah tersebut bilang "Nama saya Nursaka. Tinggal di Tebedu, sekolah di Sontas (Entikong). Kalau berangkat sekolah lewat PLBN,"

Karena setiap harinya ia harus selalu melintasi PLBN, maka ia memiliki surat PLB (Pas Lintas Batas). PLB sendiri merupakan dokumen perjalanan yang dimiliki khusus warga sekitar perbatasan.

Sementara itu, untuk bisa berangkat ke sekolah, Saka selalu menumpang kendaraan umum, "Saya berangkat sekolahnya naik ojek, pulangnya naik mobil," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Berikut ini videonya:

<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">Kami bertemu dengan Saka, seorang siswa SD yang sehari-hari melintasi dua negara lewat PLBN Entikong untuk berangkat sekolah ke Indonesia <br><br>Cc. @imigrasientikong<a href="https://twitter.com/hashtag/imigrasientikong?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#imigrasientikong</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/imigrasiindonesia?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#imigrasiindonesia</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/imigrasi?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#imigrasi</a> <a href="https://t.co/tUVJfDpYCK">pic.twitter.com/tUVJfDpYCK</a></p>&mdash; DitJen Imigrasi (@ditjen_imigrasi) <a href="https://twitter.com/ditjen_imigrasi/status/1037989706934321152?ref_src=twsrc%5Etfw">September 7, 2018</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Kisah dari bocah SD ini pun banyak menyita perhatian publik, dan bahkan banyak yang memuji kegigihan Saka dalam kesehariannya untuk bisa menimba ilmu.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya