1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Divonis Usianya Tak Lama Lagi, Wanita Ini Bikin Permintaan Tak Terduga

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

11 Juni 2018 14:15

Kebanyakan orang menganggap kesehatan adalah aspek paling penting dalam hidup.

Planet Merdeka - Kebanyakan orang menganggap kesehatan adalah aspek paling penting dalam hidup. Tak heran jika berbagai cara dilakukan agar kesehatan tetap terjaga, seperti berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat, walau begitu, tak semua orang bisa beruntung punya fisik yang sehat.

Belakangan ini sebuah kisah menarik seorang perempuan mendadak jadi viral di media sosial, wanita bernama Lou Tao menarik perhatian publik karena kisahnya yang mengharukan.

Dilansir NextShark, Lou merupakan seorang mahasiswa yang sedang mengejar gelar PhD di Peking University, Beijing, Tiongkok, ditengah perjuangannya menuntut ilmu, Lou harus dihadapkan kenyataan pahit dalam hidupnya.

Bermula pada tahun 2015, suatu hari di bulan Agustus, Lou tak bisa menggerakkan jempolnya.

2 dari 5 halaman

__

Perempuan berusia 29 tahun ini juga merasa kondisi fisiknya melemah sejak saat itu, sebulan setelahnya, Lou baru tahu kalau ternyata ia mengidap suatu penyakit mematikan.

Setelah menjalani beberapa tes, ia didiagnosa mengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS) pada Januari 2016. ALS adalah penyakit yang menyerang sistem saraf, membuat otot menjadi lemah dan tak berfungsi.

Meski sempat dirawat di ICU, Lou tak pernah menyerah dengan sekolahnya, melansir People's Daily, ia tetap belajar dengan membaca lebih dari 60 buku selama dirawat di rumah sakit,

Saat tahu umurnya tak panjang lagi, Lou pun menulis surat wasiatnya saat masih sadar, ia telah ikhlas menerima kematiannya kelak.

Berikut ini isi surat terakhir Lou pun sangat mengejutkan.

"Setelah aku meninggal, aku ingin mendonasikan kepalaku untuk ilmu kedokteran, aku juga berharap penyakit saraf motorik bisa segera diobati, sehingga mereka yang mengidapnya bisa segera disembuhkan," tulis Lou.

3 dari 5 halaman

__

Lou juga berharap agar orang-orang memenuhi permintaannya.

"Tolong ikuti permintaanku: sumbangkan semua organ lainku untuk pasien yang membutuhkan, selama itu bisa menyelamatkan hidup."

Orang tua Lou yang dirundung kesedihan pun menyetujui permintaan putrinya ini, mereka telah menandatangani dokumen untuk menyumbang organ Lou pada 9 Oktober lalu.

Tak sampai si situ saja, Lou pun menuliskan permintaan lain saat ia sudah meninggal nanti.

Ia tak ingin ada acara pemakaman, Lou lebih memilih abunya dibuang di Sungai Yangtze. "Tolong biarkan aku pergi dengan tenang, tanpa jejak, seperti aku tak pernah ada di dunia ini."

Dalam surat wasiat tersebut, Lou juga menuliskan sebuah pesan menyentuh tentang arti hidup.

4 dari 5 halaman

__

"Arti kehidupan tidak ditentukan seberapa lama atau pendek seseorang hidup; tapi lebih ditentukan oleh kualitas hidup orang tersebut." Akibat penyakitnya ini, masa depan Lou yang cukup menjajikan pun terpaksa harus terhenti.

Kisah Lou yang tragis namun berani ini menyentuh banyak orang, warga di Tiongkok pun berhasil menggalang dana hingga 1 juta Yuan (Rp2 miliar) untuk pengobatan Lou.

Mereka berharap mahasiswa ini bisa mendapat keajaiban untuk sembuh, dan kini, Lou sedang dalam proses sedasi (diberi obat penenang) mendalam.

5 dari 5 halaman

__

Wanita muda ini telah meninggalkan banyak nilai positif pada khalayak luas. Semoga Lou segera diberi kesembuhan.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya