1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Dulu diputuskan pacar karena berjualan ubi, kini kehidupan pria ini membuat sang mantan menyesal

Penulis : Queen

2 April 2018 13:51

Selain bisnisnya yang sukses, Wu juga seorang pria yang dermawan.

Siapa sangka, di balik kisah pebisnis ubi sukses ini, terdapat cerita masa lalu yang menyedihkan. Dilansir dari bomb01.com, pria 36 tahun bernama Wu Yan-yi ini berprofesi sebagai penjual ubi 8 warna yang sangat populer di Yilan, Taiwan. Penghasilan perbulannya mencapai 1 juta Dolar Taiwan Baru (TWD) atau sekitar Rp 471 juta.

Wu mengungkapkan bahwa kesuksesannya saat ini tak lepas dari pengaruh mantan pacarnya dulu. Sang mantan dulu memutuskan dirinya lantaran berjualan ubi saja dianggapnya tak memiliki masa depan.

4 tahun yang lalu, Wu mulai berjualan ubi di Yilan. Namun, bisnis nya tidak berjalan baik. Pendapatan perbulannya hanya 30 ribu TWD (Rp 14,1 juta). Hal itulah yang membuat dirinya dipertanyakan oleh keluarga pacarnya.

"Apa berjualan ubi punya masa depan?"

Hal yang lebih menyedihkan adalah di hari ketiga Wu memulai bisnis saat sang mantan pacar berkata, "Denganmu, aku tidak punya masa depan." Hal itu tentunya membuat Wu sedih. Namun, Wu kemudian membuat gebrakan baru pada bisnisnya.

Di Jepang, ia melihat ada yang menjual ubi dengan berbagai warna. Semanjak saat itu, Wu memiliki ide untuk menjual ubi spesial di Taiwan dengan merek "ubi 8 warna". 

Semenjak saat itu, penjualannya meroket. Ia pernah menghasilkan 8 juta per bulan (Rp 3,7 M).

Wu kini sudah mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Baru-baru ini, Wu dengan bangga memamerkan prestasi barunya di Facebook. Yaitu, bisnis ubinya berhasil mendapatkan ISO 22000.

Selain bisnisnya yang sukses, Wu juga seorang pria yang dermawan. Ia tak sungkan memberi donasi pada yang membutuhkan, serta mensponsori pemain-pemain olahraga untuk keluar negeri. Setelah berjualan kentang membuatnya kaya dan terkenal, ia menyampaikan rasa terima kasihnya pada sang mantan.

"Terima kasih pada wanita yang mencampakkan saya, karena saya tidak suka dipandang rendah oleh orang lain."

2 dari 8 halaman

3 dari 8 halaman

4 dari 8 halaman

5 dari 8 halaman

6 dari 8 halaman

7 dari 8 halaman

8 dari 8 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya