1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Dulunya Anak Sopir Angkot, Mantan Aktor Ganteng Ini Akan Naik Status Menggantikan Bupati Bandung Barat

Penulis : Yuli Astutik

6 April 2021 16:38

Dicalonkan mengisi kekosongan kursi Bupati Bandung Selatan

Planet Merdeka - Seperti  diberitakan Bupati Bandung Selatan AA Umbara Sutisna sedang terjerat kasus dugaan korupsi. Sosok calon pengganti AA Umbara  pun mendapatkan sorotan.

Pasalnya, mantan aktor ganteng ini dicalonkan mengisi kekosongan kursi Bupati Bandung Barat ketika AA Umbara  dinonaktifkan nanti.

Melansir dari merdeka.com,  Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Bandung Barat periode 2018-2023 AA Umbara sebagai tersangka karena dugaan korupsi Pengadaan Barang Tanggap Darurat Bencana Pandemi Covid 19 pada Dinas Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020.

2 dari 6 halaman

Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers, Kamis (1/4/2021).

"Setelah melakukan proses penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan pada bulan Maret 2021 dengan menetapkan tersangka AUS (Aa Umbara Sutisna) Bupati Bandung Barat periode 2018-2023," katanya.

Selanutnya siapakah bakal calon pengganti AA Umbara?

Nama Hengky Kurniawan sebagai wakil AA Umbara di Pilkada Bandung Barat periode 2018-2023 akan maju sebagai Plt Bupati.

3 dari 6 halaman

Lalu siapa sesungguhnya Hengky Kurniawan?

Sosok aktor ganteng 38 tahun ini mungkin telah tak asing lagi di masyarakat karena sukses membintangi beberapa judul sinetron. Bahkan gegara terkenalnya karir Hengky Kurniawan dalam dunia politik ikut terdongkrak naik.

Tetapi Hengky pernah bercerita kalau kesuksesannya kini diraihnya setelah menempuh perjalanan hidup yang panjang.

Pasalnya mungkin tidak banyak yang tahu masa kecil Hengky Kurniawan penuh perjuangan sebab keterbatasan ekonomi keluarga.

“Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky, belum lama ini.

Hengky Kurniawan bersama orang tua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek. Rumah itu cuma mempunyai dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.

4 dari 6 halaman

Sebab keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju. Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.

“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.

Untuk membantu sang ayah, kakak Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet. Ia sendiri belum bisa membantu, sebab saat itu masih kecil.

Sang ayah, Leo Medhi Purwanto, pun banting setir menjadi pemasok makanan ringan dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.

“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah,"

"Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.

Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup. Es itu ia pakai bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.

5 dari 6 halaman

Menjelang SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan. Kala itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.

Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung. Tetapi bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.

“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara, Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucap Hengky Kurniawan.

Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.

Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung. Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.

Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
6 dari 6 halaman

“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ungkap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan. Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah besar.

Apalagi ada keinginan dirinya untuk menjadi duta besar. Ia pun pindah dari Blitar ke Jakarta dengan memakai tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP. Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik. Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.

Sebab di Jakarta ia tak mempunyai saudara. Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.

Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting. Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia keterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.

Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya