Dulunya Anak Sopir Angkot, Mantan Aktor Ganteng Ini Akan Naik Status Menggantikan Bupati Bandung Barat
Penulis : Yuli Astutik
6 April 2021 16:38
Lalu siapa sesungguhnya Hengky Kurniawan?
Sosok aktor ganteng 38 tahun ini mungkin telah tak asing lagi di masyarakat karena sukses membintangi beberapa judul sinetron. Bahkan gegara terkenalnya karir Hengky Kurniawan dalam dunia politik ikut terdongkrak naik.
Tetapi Hengky pernah bercerita kalau kesuksesannya kini diraihnya setelah menempuh perjalanan hidup yang panjang.
Pasalnya mungkin tidak banyak yang tahu masa kecil Hengky Kurniawan penuh perjuangan sebab keterbatasan ekonomi keluarga.
“Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky, belum lama ini.
Hengky Kurniawan bersama orang tua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek. Rumah itu cuma mempunyai dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers, Kamis (1/4/2021).
"Setelah melakukan proses penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan pada bulan Maret 2021 dengan menetapkan tersangka AUS (Aa Umbara Sutisna) Bupati Bandung Barat periode 2018-2023," katanya.
Selanutnya siapakah bakal calon pengganti AA Umbara?
Nama Hengky Kurniawan sebagai wakil AA Umbara di Pilkada Bandung Barat periode 2018-2023 akan maju sebagai Plt Bupati.
Lalu siapa sesungguhnya Hengky Kurniawan?
Sosok aktor ganteng 38 tahun ini mungkin telah tak asing lagi di masyarakat karena sukses membintangi beberapa judul sinetron. Bahkan gegara terkenalnya karir Hengky Kurniawan dalam dunia politik ikut terdongkrak naik.
Tetapi Hengky pernah bercerita kalau kesuksesannya kini diraihnya setelah menempuh perjalanan hidup yang panjang.
Pasalnya mungkin tidak banyak yang tahu masa kecil Hengky Kurniawan penuh perjuangan sebab keterbatasan ekonomi keluarga.
“Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky, belum lama ini.
Hengky Kurniawan bersama orang tua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek. Rumah itu cuma mempunyai dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Sebab keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju. Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.
“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.
Untuk membantu sang ayah, kakak Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet. Ia sendiri belum bisa membantu, sebab saat itu masih kecil.
Sang ayah, Leo Medhi Purwanto, pun banting setir menjadi pemasok makanan ringan dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.
“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah,"
"Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.
Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup. Es itu ia pakai bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.
Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung. Tetapi bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara, Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucap Hengky Kurniawan.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.
Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung. Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
Apalagi ada keinginan dirinya untuk menjadi duta besar. Ia pun pindah dari Blitar ke Jakarta dengan memakai tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP. Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik. Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.
Sebab di Jakarta ia tak mempunyai saudara. Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.
Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting. Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia keterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.
Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.