1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Keluarga dan Kerabat Ungkap Kenangan Terakhir Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Penulis : Moana

4 September 2019 10:41

Kecelakaan di Tol Cipularang

Senin (02/09/2019) terjadi kecelakaan maut beruntun di Tol Cipularang tepatnya di KM 91 arah Jakarta. Sebanyak 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Akibat kecelakaan itu, ada 8 korban yang meninggal dan puluhan orang mengalami luka-luka. Bukan hanya itu, beberapa kendaraan pun terbakar dalam kecelakaan tersebut.

2 dari 14 halaman

4 korban tewas terbakar

Dari 8 korban tewas, 4 diantaranya ternyata tewas terbakar. Hal inilah yang membuat Tim Forensik sulit untuk melakukan identifikasi 4 korban tersebut.

Sementara itu, korban yang terluka dibawa ke beberapa rumah sakit yang ada di daerah Purwakarta untuk mendapatkan perawatan. Dan beberapa korban yang mengalami luka ringan kabarnya sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka.
3 dari 14 halaman

Duka menyelimuti keluarga korban

Kecelakaan yang menewaskan 8 orang itu memang cukup menyita perhatian. Pasalnya, kecelakaan itu sendiri melibatkan 21 kendaraan. Bahkan beberapa kendaraan mengalami kebakaran.

Duka mendalam pun dirasakan oleh keluarga hingga kerabat para korban. Keluarga dan kerabat pun kemudian mengungkapkan kenangan terakhirnya bersama korban
4 dari 14 halaman

Pengakuan istri korban

Salah satu keluarga korban yakni adalah Ratna (34) yang merupakan istri dari salah satu korban tewas, Iwan (34).

Ratna masih ingat benar tentang niat sang suami yang ingin membelikan sepatu bola untuk sang anak yang bernama Ibrahim (13). Namun, sayangnya, takdir berkata lain.
5 dari 14 halaman

Tingkah lakunya tak biasa

Ratna mengungkapkan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, sang suami sempat menunjukan tingkah laku yang tak biasa. Bahkan sang suami meminta Ratna untuk memotong ayam. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Ratna.

Setelah itu, sehari seusai minta dipotongkan ayam, Iwan menjual ayam pemberian dari orang tuanya. Hal itu terjadi sehari sebelum kecelakaan maut yang merenggut nyawa Iwan.
6 dari 14 halaman

Menjual ayam pemberian orang tuanya

Kepada Ratna, Iwan mengatakan bahwa uang hasil menjual ayam itu bisa digunakan untuk tambahan dana membelikan sepatu bola untuk sang anak.

"Minggu siang sebelum malamnya berangkat ke Bandung, almarhum sempat jual ayam dulu katanya buat tambahan beli sepatu bola Ibrahim (anaknya)," ujar Ratna.
7 dari 14 halaman

Pesan terakhir pada anak

Ratna pun menuturkan bahwa sang suami sempat menitipkan sebuah pesan pada sang anak. Pesan itu adalah untuk menjaga dirinya dengan baik.

"Dia sebelum jalan cuma datangin dia (Ibrahim) cuma bilang dan nitip pesan selama pergi jaga ibu baik-baik," kata Ratna.
8 dari 14 halaman

Tak biasa berangkat malam hari

Bagi Ratna, komunikasi tersebut tak biasa dilakukannya. Namun, saat itu ia tak menganggap berlebihan. Tapi, Ratna juga menyadari ada yang tak biasa dari sang suami. Pasalnya, menurut Ratna, sang suami tak biasa berangkat pada malam hari. Dan ketika terjadi kecelakaan, Iwan dalam perjalanan pulang dari mengantar barang.

"Biasanya kalau berangkat itu seharusnya Senin pagi. Tapi malah dia berangkat malam hari. Jadi saat kejadian itu sebenernya dia udah nganter barang mau pulang," katanya.
9 dari 14 halaman

Bolak balik ngaca

Bukan hanya itu, Ratna juga mengungkap bahwa sebelum berangkat, sang suami bolak baling mengaca. Kala itu, Iwan mengatakan agar penampilannya rapi.

"Mau pergi jam 10 (malam) bolak-balik ngaca, biar rapi katanya," ujar Ratna berkaca-kaca.
10 dari 14 halaman

Disuruh tinggal di rumah orang tuanya

Bahkan, Iwan tiba-tiba sempat menyuruh Ratna untuk tinggal di rumah orang tuanya tanpa sebab yang jelas. Ratna pun kemudian menuruti permintaan sang suami.

"Saya di sini (rumah) enggak boleh sama dia. Disuruh di rumah emak aja nginep. Saya ngikutin dia di rumah emak. Bareng (perginya), pas enggak lama dia pergi. Itu terakhir saya kontak-kontakan," ungkapnya.
11 dari 14 halaman

Tak pernah mengantar barang ke Bandung

Kepergian Iwan ke Bandung juga sempat dipertanyakan Ratna. Pasalnya, menurut Ratna sang suami biasanya hanya mengantar barang (botol-botol air minum) ke sekitar Tangerang dan sore harinya sudah kembali ke rumah.

Ratna pun menuturkan bahwa sang suami yang membawa handphone miliknya tak pernah lagi berkomunikasi dengannya usai meninggalkan rumah untuk mengantar barang.
12 dari 14 halaman

Kesaksian kerabat Hendra Tjahyana

Lain halnya dengan Iwan, kerabat korban tewas atas nama Hendra Tjahyana, mengungkapkan bahwa korban adalah sosok yang baik. Mantan sopir Hendra, Aceng mengatakan bahwa korban adalah pribadi yang sangat ramah, baik serta kerap berinteraksi dengan para buruhnya.

"Orangnya baik sih, saya sempat kerja 10 tahunan ada sama beliau," kata Aceng.
13 dari 14 halaman

Baik dan ramah

Hal serupa juga disampaikan oleh ketua RT007/RW017, Kelurahan Sunter Agung, Agus Susanto, tempat Hendra tinggal selama ini. Menurut Agus, Hendra adalah sosok yang baik.

"Baik orangnya, suami istri baik, kalau ada yang kerja sama dia itu (betah) lama-lama," ujarnya.
14 dari 14 halaman

Sopir dump truk pertama hubungi temannya

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan percakapan terakhir sopir dump truk yang terguling sebelum terjadi kecelakaan. Saat itu, Dedi, sopir dump truk pengangkut tanah sempat memberitahu temannya, Subhana, sopir truk pengangkut pasir. Dedi memberitahu Subhana bahwa remnya tak berfungsi.

"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Rudy.

Beberapa saat kemudian, berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarai oleh Dedi pun terguling.

"Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dihentak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya