1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Kisah Japris Bonuo, Bangun Mimpi Siswa Berasas Seni

Penulis : Panji Achmad Syuhada

14 Agustus 2019 12:48

Perjuangan Merajut Benang Kusut

PULUHAN Piala dan piagam penghargaan tersusun rapi dalam lemari kaca. Bukti prestasi diruangan mini sudut sekolah itu membuat Japris Bonuo bahagia. Setidaknya, perjuangan dirinya menuntun siswa dari ketertinggalan telah menunjukan hasil.

Japris Bonuo, yang kini didapuk sebagai kepala SMP Negeri 3 Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau itu setitik cahaya dalam kegelapan. Disela-sela menjalankan tugas administrasi sekolah, dia membina siswa secara langsung dengan mengandalkan materi bidang Seni dan IT (Informasi dan Teknologi).

SMP Negeri 3 Rambah adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang berada di Kabupaten berjuluk Negeri Seribu Suluk. Jaraknya dari Pasir Pangaraian, Ibu kota Rokan Hulu sekitar 7 kilometer. Namun lokasi sekolah termasuk jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, karena menjuru kedalam melewati perkebunan karet.

Dalam suatu kesempatan saat diutus pemerintah kesekolah itu tahun 2014 silam, alumnus Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Riau ini merasa pilu. Kondisi sekolah yang lusuh dan murid yang sedikit menjadi tantangan baru baginya. Disaat itulah, insting seniman muda ini terpacu untuk mengembangkan budaya kreatif dan inovatif yang diusung dia.

Sekolah yang hampir 'mati' itu disulap jadi bergelimang prestasi dalam kurun waktu singkat. Dalam prakteknya, Japris tak sendiri, dia dibantu para guru yang mendedikasikan diri demi generasi bangsa. " Ini semua berkat Allah, tiada upaya yang melebihi. Selama Allah memberi anugrah, kekuatan inipun timbul," katanya.

Terbukti, dua tahun berselang, siswa disekolah binaan Japris Bonuo sudah bisa mandiri dan kreatif. Mereka berhasil merakit komputer dari barang rongsokan untuk dijadikan sarana dalam mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016.

2 dari 4 halaman

Sekolah, Seni dan Filsafat Bung Karno

Hingga 2019, sekolah yang memiliki 263 siswa itu telah melahirkan bibit muda bertalenta seni yang mumpuni. Sanggar seni dan laskar pramuka telah dibentuk sejak awal berdirinya sekolah. Itu dinamai Japris dengan sebutan Sanggar KMA (Kita Masih Ada).

KMA, memiliki sejarah yang panjang. Kelamnya masa-masa transisi membuat mantan penyiar Radio Pemerintah Daerah (RPD) FM ini berinovasi. Saat itulah, dia menargetkan sekolah tersebut unggul tak hanya bidang akademik, namun ektrakulikuler seni dan IT yang menonjol.

" Dulu 2014 sekolah ini hampir tutup karena minim peminat, Alhamdulillah kini telah berkembang. Kita masih ada dan selalu tetap ada, itulah motivasi penggerak agar tetap maju, " ungkapnya.

Disekolah, para siswa tak hanya diajarkan teori. Seni musik misalnya, itu langsung diaplikasikan dalam bentuk file DVD, diproduksi massal dan tayang di Chanel Youtube. " KMA itu naungan siswa untuk menyalurkan kreasi. Kenal SMPN 3 Rambah pasti kenal KMA, " kata Japris Bonuo.

Selain itu, berbekal pengetahuan dan kemauan, Japris memfasilitasi tempat audio rekaman dan dapur produksi bagi siswa." Semua kita jadikan nyata, " kata dia.

Rupanya filsafat Bung Karno, Presiden idolanya "Berdikari ---Berdiri dikaki sendiri" itu benar-benar diterapkan dalam perjuangan Japris dalam memberdayakan potensi sumber daya manusia yang ada.

3 dari 4 halaman

Subscriber Youtube Tembus 9 Ribu

Para siswa SMP Negeri 3 Rambah dibawah payung KMA Group yang memiliki nama akun Youtube KMA Kita Masih Ada telah menjadi idola sendiri dihati masyarakat Indonesia. Itu terbukti dari tayangan Chanel Youtube mereka yang telah ditonton ribuan kali.

Memiliki subscriber 9.475 ribu pengguna dari se-antero negeri, postingan yang dominan diisi oleh siswa-siswi dengan karya berupa video klip lagu ciptaan sendiri itu kian populer.

Rupanya, dari sekian banyak lagu yang bertengger di akun youtube maupun DVD yang diproduksi massal. Ternyata sebagian besar merupakan sumbangsih lirik lagu asli ciptaan Japris Bonuo,--sang Musikus sendiri.

Blasteran Melayu asli Rokan Hulu Riau dan Mandailing ini ternyata bukan hanya unggul dalam mendidik. Dia juga bernafas seni dan penulis lagu. " Hampir 100 lah (lagu yang dibuat-red), " kata dia, sumringah.

4 dari 4 halaman

Berkompetisi dan Borong Predikat Juara


Kompetisi tingkat daerah menjadi langganan SMP Negeri 3 Rambah Rokan Hulu dalam bertanding. Tak tanggung-tanggung, dua tahun berturut sekolah itu membawa pulang trophy juara 1 dalam Festival Lomba dan Seni Nasional (FLS2N) pada cabang Gurindam 12 tahun 2016 dan 2017.

Selain itu, tari-tarian juga mendominasi. Mereka berhasil meraih juara 1 tingkat kabupaten dan diutus ke tingkat Povinsi Riau. " Namun di Provinsi gagal," kata Japris.

Dia menargetkan, program tahun 2019-2020 ini, seluruh siswa SMP Negeri 3 Rambah dapat menguasai IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi) secara menyeluruh.

" Era pendidikan 4.0, siswa harus bisa menguasai iptek. Pertama teknisi dasar hingga soft skill yang mumpuni, seperti design grafis, " ujar Japris. " itu target kita, " timpalnya.

Dengan sederet prestasi hasil dedikasi yang dianugerahkan Tuhan dalam pengabdian itu, Japris Bonuo belum merasa puas sampai disitu. Dirinya terus berupaya mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki. " Nanti perfilman juga dikembangkan ke anak didik, " kata pemegang sertifikat workshop perfilman dari FLP Riau ini.

Walau demikian, sebagai Aparatur Sipil Negara, Japris yang masih berstatus Plt (Pelaksana Tugas) Kepala sekolah itu tetap menanamkan sikap loyalitas kepada pemerintah demi kelangsungan hidup generasi bangsa, yang sesuai dengan bidangnya. " Sebagai ASN, kita siap apapun tugas yang diemban, untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik, " katanya. (*)

PANJI AHMAD SYUHADA


















  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : panji-achmad-syuhada-103069

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya