1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Kisah jatuh bangun Bu Dendy bisnis Nyoklat Klasik hingga punya rumah mewah

Penulis : Rahmad

28 Juni 2018 19:50

Usahanya ini telah memiliki lebih dari 2.125 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia

Planet Merdeka - Masih ingat video Bu Dendy yang viral karena nyawer uang puluhan lembar Rp 100 ribu ke temannya yang disebut pelakor?

Saking viralnya, para artis terkenal Indonesia pun memparodikan adegan lempar uang tersebut. Bu Dendy ini bernama asli Rovi Solikah atau biasa disapa Ovie.

Dia mengaku sudah melupakan adegan di video tersebut, karena lebih fokus pada bisnis minuman bernama coklat Nyoklat Klasik. Menggunakan sistem waralaba (franchise), usahanya ini telah memiliki lebih dari 2.125 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia per Juni 2018.

Dia mengisahkan, pak Dendy yang mengawali usaha minuman tersebut pada tahun 2013 lalu. Bu Dendy menuturkan, kesuksesan bisnis minuman tersebut tak lepas dari jatuh bangun dalam membangun usaha tersebut.

"Awal pernikahan, kita mencoba bisnis MLM sampai habis-habisan hingga akhirnya kita bangkrut. Semua aset dan semua yang kita punya kita jual. Kami pun mencoba berbagai usaha, dari jualan kue kering, sweet corner di pesta ultah, jualan salad buah dan yang terakir berjualan sosis di sebuah mall. Namun usaha kami belum membuahkan hasil, tabungan pun kandas hingga tersisa Rp 5 juta," cerita Bu Dendy di Jakarta, Kamis (28/6).

2 dari 3 halaman

Meminjam uang ke kerabat Rp 5 juta untuk memulai usaha minuman

Bu Dendy dan suami pun putar otak supaya uang Rp 5 juta itu menghasilkan. Ide bisnis minuman tercetus saat istirahat di jalanan melihat orang selalu beli minum apapun kondisinya. Akhirnya, dia meminjam uang ke kerabat Rp 5 juta lagi untuk memulai usaha minuman, dan memilih minuman cokelat.

Ia mengungkapkan, bahwa saat itu dirinya mempunyai ide untuk menjual minuman dengan alasan pengalaman yang sudah pernah ia jalani.

"Istilahnya, seenak apapun makanan, kita tidak mungkin akan membeli makanan yang sama setiap hari tetapi beda dengan minuman. Setiap hari orang bisa meminum minuman yang sama dan pasti selalu butuh minum," ungkap dia.

"Kami mencoba meracik minuman dari bahan cokelat sampai menemukan rasa yang pas dan rasa yang bisa diterima masyarakat dari kalangan manapun. Akhirnya terlahirlah Nyoklat Klasik," tambah Bu Dendy.

Bu Dendy dan suami sadar akan ada persaingan dengan minuman baru yang viral. Dengan inovasi di lapangan, kata Bu Dendy, omzet bisnis minuman cokelatnya ini tetap stabil.

"Tentu sangat ketat sekali dan kitapun juga terus berinovasi tentunya. Tetapi Alhamdulillah nyoklat sudah menempati hati para pecintanya tersendiri dan kami punya pangsa pasar yang berbeda. Serta banyak sekali pembeli militan dan pelanggan militan. Terbukti Alhamdulillah tidak berefek dengan omset kami," jelas dia.

3 dari 3 halaman

Bu Dendy dan suami berhasil membangun rumah mewah

Dari hasil bisnis Nyoklat, bu Dendy dan suami berhasil membangun rumah mewah di kawasan Tulungagung, Jawa Timur.

"Alhamdulillah, rumah baru kami dan smuanya adalah hasil dari Nyoklat Klasik. Baru saja kita gelar syukuran dan Alhamdulillah teman aku seperti legenda campursari mas Didi Kempot, Vita KDI dan Elsa Safira meluangkan waktu untuk hadir," jelas dia.

Bu Dendy dan suami mempunyai misi menyebarkan semangat berbisnis bagi anak muda wilayah Tulungagung khususnya dan Indonesia umumnya. Kini, dia sedang mengembangkan bisnis minuman lagi hingga startup.

"Untuk saat ini sudah berjalan. Ada Manyo (minuman matcha), Banyozz (sejenis makanan ringan), properti, dan yang paling baru kita merambah dunia startup. Bidang jasa namanya Nyervice Center yang sementara fokus jasa service HP, laptop, printer, dll. Nanti nya akan kami kembangkan ke jasa-jasa yang lain." ujar Bu Dendy.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya