1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Kisah Pilu Ratih, TKW yang Dibantu Pulang ke Indonesia Kantor Satria Tarigan dan Aldila

Penulis : Rahmad

31 Mei 2019 01:15

Ratih sudah 2 tahun terlunta-lunta di Dubai.

Planet Merdeka - Seorang pengacara wanita muda, Aldila Warganda SH dari Kantor Pengacara Satria Tarigan & Aldila Warganda Legal Consultan mengatakan, bahwa tim lawyernya telah menyelamatkan dan memulangkan seorang TKW Indonesia.

Aldila menyebut bahwa pihaknya menjadi penjamin kepulangan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Ratih yang sudah dua tahun terlunta-lunta di Dubai, Abu Dhabi. Semua yang dilakukan adalah persoalan kemanusiaan

"Usaha yang kami lakukan memang jalannya cukup berliku untuk bisa memulangkan Ratih. Untung saja, salah satu lawyer muda kami yang, Rheno Halomoan Setjo SH cukup gigih untuk mengurusnya, hingga Ratih bisa mendarat kembali di tanah air pada Jumat (17/5) kemarin," ujar Aldila kepada sejumlah awak media di kantornya Grand Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019) malam.

Dirinya juga mengungkapkan, munculnya kasus kepulangan TKW asal Indonesia ini pun cukup unik.

"Saat kami sedang mengadakan kegiatan sosial di daerah Banten akibat bencana Tsunami beberapa waktu, kami bertemu dengan seorang lelaki yang anaknya tewas jadi korban. Ketika kami tanya kemana ibunya, dikatakan jadi TKW di Dubai dan sudah dua tahun tidak bisa pulang karena tidak ada dokumen dan juga biaya. Jadilah kami bertemu kasus Ratih ini," ungkapnya.

Aldila menambahkan, bahwa kantor legal dimana Ia bernaung memberikan dukungan penuh saat Ia mengajukan untuk jadi pejamin Ratih pulang ke Indonesia sampai tujuan.

"Terutama sekali masalah finansial. Saya bilang ke partner saya, kita bagi rejeki yang kita peroleh selama ini dengan membantu kepulangan Ratih," papar Aldila yang juga menjadi kuasa hukum untuk Paytren, DHL, dan beberapa perusahaan besar lainnya.

2 dari 2 halaman

Ratih mengaku kapok balik lagi ke Dubai.

Sementara itu, Rheno Halomoan Setjo SH yang mengurus 'kepulangan' Ratih mengungkap, saat Ratih kabur dari pekerjaannya yang selama 4 tahun dijalani, Ia pergi dengan meninggalkan dokumen. Hingga akhirnya di tampung di rumah temannya yang sudah menikah juga dengan orang Dubai selama dua tahun. Setelah itu, tidak tahu caranya bisa pulang ke tanah air.

"Akhirnya saya menghubungi pihak KJRI di Dubai dan juga bagian Imigrasi apa saja kelengkapan yang diperlukan oleh TKW yang mau pulang, karena dokumennya sudah tidak ada. Kemudian saya menghubungi Ratih disana melalui temannya yang orang Dubai disana. Lalu saya tanya, apa mau pulang ke Indonesia, katanya mau. Kemudian dia bilang, gimana caranya bisa pulang ke Indonesia karena tidak punya biaya, kebetulan dari kantor kami mau meng-cover kepulangan Mbak Ratih dari Dubai, untuk semua biaya sampai kepengurusan," ungkap Rheno.

Adapun Ratih yang semalam dihadirkan, mengaku bahwa dirinya nyaris tidak percaya bahwa pada akhirnya Ia bakal bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di Pandegelang.

"Saya sudah kangen dengan dua anak saya yang ada. Yang ketiga sudah saya ikhlaskan jadi korban Tsunami. Yang penting saya akan bertemu dengan keluarga saya yang lain yang lama saya rindukan," kata Ratih terlihat sedih.

Ratih mengaku saat di Dubai dirinya sempat terlunta lunta.

"Untung saja saya ditampung oleh teman saya yang sudah menikah dengan orang dubai dan saya membantu mengurusi anaknya. Sambil itu saya juga sesekali kerja part timer agar bisa makan", tandasnya.

Ratih mengaku kapok balik lagi ke Dubai dan memilih kerja di Indonesia bersama suami.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya