Kisah Seorang Mekanik Pesawat yang Dirumahkan Saat Pandemi Corona, Banting Setir Jadi Tukang AC
Penulis : Ronz
14 April 2020 11:40
Seorang mekanik pesawat terbang terpaksa terkena dampak pengurangan karyawan.
Planet Merdeka - Pandemi virus Corona (Covid-19) di sejumlah negara menyebabkan sejumlah negara melakukan Lockdown dengan menutup akses masuk dan keluar negara tersebut. Hal itu menyebabkan, sejumlah sektor usaha mulai merosot drastis pendapatannya.
Sejumlah usaha pun menerapkan bekerja dari rumah (WFH) atau melakukan pengurangan karyawan dengan merumahkan beberapa karyawannya.
Mengutip laman liputan6 dari World of Buzz, Kamis (09/04/2020), seorang mekanik pesawat terbang terpaksa terkena dampak pengurangan karyawan. Perushaannya terpaksa merumahkan dirinya untuk sementara waktu.
Kesehariannya Ia adalah seorang mekanik sebuah maskapai.
Folkky Chutiphong, seorang pria asal Thailand, keseharainnya merupakan seorang insinyur atau teknisi pesawat terbang yang sebelumnya mendapatkan gaji lebih dari cukup untuk menghidupi keluarganya. Namun kini Ia harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah.
Chutiphong kemudian berdiskusi dengan seorang temannya. Dari diskusinya tersebut, ia dan temannya mendapat sebuah ide untuk menyediakan jasa pembersihan AC.
Kini Ia banting setir menjadi tukang AC demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Chutiphong menyebutkan, bahwa sementara penghasilannya berhenti, pengeluarannya terus menumpuk dan menciptakan stres yang luar biasa. Chutiphong dan temannya pun berhasil menjalankan bisnis barunya. Kini dirinya telah membersihkan AC selama lebih dari seminggu.
“Aku tidak boleh stres seperti ini. Aku perlu mencari sesuatu untuk menghasilkan uang guna menghidupi keluarga saya,” ungkap Chutiphong seperti dikutip dari World of Buzz, Kamis (9/4/2020).
Chutiphong dan temannya mendapatkan total penghasilan lebih dari Rp 24 juta per bulan.
Dalam sehari, dirinya dan temannya bisa mencuci lebih dari enam AC dengan mengenakan biaya Rp 170 ribu per unit AC. Harga akan mendapat potongan lebih murah yakni Rp 146 ribu per AC jika konsumen meminta ia untuk membersihkan lebih dari tiga unit.Berdasarkan tarif tersebut, keduanya mendapatkan penghasilan harian sekitar Rp 1 juta. Namun dengan bekerja sebanyak enam hari seminggu, Chutiphong dan temannya mendapatkan total penghasilan lebih dari Rp 24 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya operasional, keduanya berbagi laba akhir sebesar Rp 9 juta.
Harus tetap semangat di masa sulit seperti ini.
Ia sempat mengalami stres dengan keadaan ekonominya tetapi ketika melihat wajah putranya, ia mengingatkan dirinya untuk tidak menyerah. Kisahnya tersebut Ia unggah ke halaman akun pribadi facebooknya.Kisah Chutiphong dan temannya tersebut dapat menjadi contoh bagi semua orang untuk tidak menyerah dalam masa-masa sulit, karena selagi ada kemauan pasti ada jalan.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.