Makna Zakat, Sebagai Wujud dari Berbagi serta Pencunci Jiwa dari Sifat Buruk
Penulis : Yuli Astutik
8 Mei 2021 12:08
Planet Merdeka - Ramadan akan segera usai. Salah satu yang harus dijalankan oleh umat muslim di akhir Ramadan ialah berzakat fitrah. Hal ini adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim yang berpuasa.
Zakat merupakan usaha untuk menyempurnakan puasa yang telah dijalankan selama satu bulan. Zakat pun merupakan upaya membersihkan diri bagi orang yang berpuasa. Bisa jadi selama berpuasa ada kesalahan atau kekurangan, dapat disempurnakan dengan cara membayar zakat fitrah.
Tetapi, zakat fitrah tidak cuma sebagai upaya untuk menyempurnakan ibadah puasa, namun pula mengandung nilai-nilai kemanusiaan melalui semangat saling berbagi. Besaran zakat ini sama.
Mau kaya maupun miskin besarannya sama. Dan letak pembagiannya, pun dapat menyasar siapa saja yang membutuhkan asal sesuai dengan syarat penerima zakat. Semangat saling berbagi ini tentu perlu kita pertahankan dan lestarikan. Mari kita bersihkan segala kesalahan dengan cara berbagi lewat zakat.
Dikala dibawah harus mengoreksi diri supaya bisa kembali ke atas. Perputaran ini merupakan siklus yang wajar terjadi. Tetapi terkadang ada saja beberapa orang yang salah memaknai siklus ini. Mereka mau berbagi, tapi cuma kepada golongan tertentu saja.
Hal semacam ini seyogyanya tak boleh terjadi. Dan kalau telah berbagi, tak perlu dibicarakan, dipersoalkan, atau diungkit lagi. Berbagi ya berbagi. Biarlah urusan kita dengan Allah SWT saja yang tahu. Berbagi tidak perlu diberitahukan ke semua pihak.
Berbagi mengajarkan kita untuk saling peduli serta ikhlas. Mungkin kita berada dalam keadaan yang serba kecukupan, dan belajar menolong orang lain yang memang membutuhkan bantuan.
Air dalam gelas dapat untuk minum, bisa untuk menyiram tanaman atau yang lain. Begitu pun dengan harta akita. Tak ada gunanya menyimpan harta di dunia. Bila kita membagikan sebagian harta, maka harta tersebut akan berguna untuk kepentingan yang lebih bermanfaat.
Jangan pernah merasa paling benar, paling suci, atau paling yang lain, sampai tak peduli berbagi dengan orang lain. Orang golongan ini tidak pernah belajar saling mengerti, saling memahami, saling peduli, dan saling membantu.
Karena itulah, mari lengkapi puasa kita dengan berbagi melalui pembayaran zakat fitrah. Karena selain untuk melatih kepedulian dan wujud pembersihan jiwa hari sifat buruk, zakat fitrah pun adalah bentuk ketakwaan terhadap Allah SWT.
Mari jalankan apa yang dianjurkan oleh agama, supaya kehidupan kita bisa berjalan di koridor yang benar.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.