1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Mukjizat Doa Antarkan Wanita Asal Surabaya Dibaptis Paus Fransiskus

Penulis : Rahmad

27 Mei 2019 22:24

Tidak terlintas dalam benaknya, Ia dibaptis Paus Fransiskus, pada perayaan Paskah 2019 di Vatikan.

Planet Merdeka - Anugerah sering datang tanpa diduga. Inilah yang dialami Anastasia Clara Tjia. Tidak terlintas dalam benaknya, Ia dibaptis Paus Fransiskus, pada perayaan Paskah 2019 di Vatikan.

“Saya tidak menduga sama sekali. Saya sangat bersyukur dan bahagia. Tidak semua orang mengalami peristiwa ini, dibaptis oleh Paus. Ini suatu mukjizat bagi saya. Ini sebuah jawaban atas doa dari suami saya," kata Vivi panggilannya, di Jakarta Senin (27/5/2019)

Wanita asal Surabaya ini mengisahkan, suaminya mendaraskan Rosario tiap hari. Tidak pernah berhenti selama 30 tahun.

Dalam doa Rosario suaminya, Andreas Andiono, memohon agar suatu saat nanti Vivi dibaptis.

“Saya percaya, ini jawaban atas doa Rosario suami saya dan memberi lebih apa yang diharapkan suami saya. Ini anugerah luar biasa, mendapat kesempatan untuk dibaptis Paus Fransiskus," kata Vivi.

Dari delapan orang yang dibaptis oleh Paus saat itu, dia menjadi satu-satunya orang Indonesia.

“Dari informasi seorang romo yang sudah 12 tahun bertugas di Vatikan, belum ada orang Indonesia yang dibaptis oleh Paus, khususnya selama 12 tahun terakhir,” ujar wanita kelahiran Makassar ini.

Menurutnya, menjadi Katolik adalah sebuah panggilan yang tidak mudah untuk dijalani. Dia harus menjalani katekumenat selama hampir 2 tahun dengan 60 kali pertemuan. Sebuah masa persiapan yang cukup lama.

Sebelumnya Ia adalah penganut Buddha. Dia sering kali mengunjungi tempat suci agama Buddha. Bahkan dia ke Tibet untuk belajar agama dengan Dalai Lama.

2 dari 2 halaman

Pada Desember 2018, seorang suster memberi tahu, permintaannya untuk dibaptis Paus diterima.

Vivi sebenarnya mengenal agama barunya sudah cukup lama karena suaminya.

Perayaan ekaristi diselenggarakan di rumahnya setiap tahun. Pada suatu saat, begitu perayaan ekaristi selesai, Vivi diminta untuk memberikan sambutan. Pada waktu itulah, tanpa disadari, dia mengucapkan minta dibaptis tahun depan.

Setelah Vivi mengucapkan kalimat itu, barulah dia sadar mengapa dia mengucapkannya. Padahal, dia tidak pernah memikirkan sebelumnya.

“Tidak mungkin saya pindah keyakinan, karena saya seorang penganut Buddha yang sangat taat. Saya tidak tahu bagaimana melukiskan perasaan saya saat itu. Permintaan untuk dibaptis itu keluar begitu saja, tanpa saya sadari. Setelah tahun berganti, saya malu ketika bertemu romo dan suster, karena saya masih belum juga dibaptis," katanya.

Pada April 2017, Vivi dengan sungguh-sungguh menyatakan keinginannya untuk mempelajari agama Katolik supaya bisa dibaptis pada 2018.

Namun, karena persyaratan belum mencukupi, akhirnya rencana itu ditunda hingga 2019.

Waktu yang dinanti akhirnya tiba pula. Pada Desember 2018, seorang suster memberi tahu, permintaannya untuk dibaptis Paus diterima. Dia seolah tidak percaya dengan kabar itu.

Akhirnya Vivi memilih nama permandian Clara. Santa Clara memang diperingati tiap 11 Agustus, sama seperti tanggal dan bulan lahirnya.

“Saya merasa hidup saya kini pun menjadi lebih bermakna untuk sesama,” ujarnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya