1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Ngeri! 5 Tragedi Pemerkosaan Massal Terhadap Perempuan Saat Perang, Nomor 5 Terjadi di Indonesia

Penulis : Queen

13 September 2017 12:34

Peperangan memang tidak pernah menghasilkan hal yang baik bagi kedua belah pihak. Akan selalu ada kehancuran, baik fisik maupun psikologis bagi pelaku maupun korban peperangan di mana pun. Bukan hanya kehancuran tata kota yang porak poranda, namun sejatinya psikologis para korban perang juga menjadi salah satu akibatnya.
Jika kita intip beberapa korban peperangan di dunia, Banyak anak yang harus menjadi yatim piatu. Banyak pria yang mati konyol tertembak peluru nyasar di jalanan. Banyak pula para wanita tak berdosa yang menjadi sasaran empuk para tentara jajahan untuk melepas nafsu birahinya.
Berikut beberapa tragedi pemerkosaan massal yang terjadi selama periodisasi peperangan di berbagai belahan dunia.

2 dari 7 halaman

1. Pemerkosaan massal di Vietnam

Perang Vietnam terjadi dari tahun 1955 hingga tahun 1975. Selama perang tersebut, terdapat banyak wanita lokal yang diperlakukan seenaknya oleh tentara Amerika Serikat. Mereka banyak yang diculik, lalu diperkosa secara massal yang kemudian dibunuh secara keji. Selama dua puluh tahun masa perang tersebut, Vietnam menjadi negara terburuk bagi wanita.

3 dari 7 halaman

2. Pemerkosaan massal di Okinawa, Jepang

Menuju berakhirnya Perang Dunia II, tragedi pemerkosaan massal juga pernah terjadi di Jepang, tepatnya di kawasan Okinawa. Akibat perang ini, setidaknya sebanyak 1.336 wanita lokal diperkosa oleh para tentara Amerika. Selain pemerkosaan massal, para tentara Amerika juga kerap melakukan pembantaian terhadap warga setempat. Banyak yang harus mati karena disiksa seperti mainan oleh para tentara. Kabarnya, kejadian yang terjadi di Okinawa merupakan kejahatan perang terparah yang pernah dilakukan oleh Amerika.

4 dari 7 halaman

3. Pemerkosaan massal di Hiroshima, Jepang

Jepang menyerah terhadap sekutu pada tahun 1945. Senjata-senjata yang dimiliki oleh Jepang kemudian dilucuti oleh para sekutu. Sekutu memasuki kawasan Jepang untuk melakukan misi perdamaian. Namun, yang dilakukan oleh para tentara Australia justru bertolak belakang. Ketika tentara Australia tiba di Kure, Hiroshima, Jepang, mereka justru melakukan pemerkosaan terhadap para gadis lokal. Gadis-gadis tersebut diculik dengan menggunakan mobil jeep, kemudian dibawa ke gunung. Setelah gadis-gadis tersebut diperkosa, mereka ditinggalkan begitu saja.

5 dari 7 halaman

4. Pemerkosaan massal di Jerman

Saat runtuhnya Nazi yang berbarengan dengan berakhirnya Perang Dunia II, pasukan merah Soviet mulai memasuki kawasan Jerman. Mereka banyak melakukan tindakan tak terpuji, terutama pada kaum wanita. Para tentara Soviet memerkosa para wanita tersebut secara massal di jalanan tanpa ada rasa berdosa dan malu. Kejadian ini merupakan balas dendam dari Soviet kepada Jerman. Bahkan, Stalin sendiri yang menganjurkan para bawahannya untuk bersenang-senang dengan wanita Jerman dengan cara demikian.

6 dari 7 halaman

5. Pemerkosaan di Indonesia

Indonesia juga menambah panjang daftar korban pemerkosaan massal selama perang. Perang Asia-Pasifik yang terjadi di tahun 1943-1945 ini memberikan rentetan akibat buruk bagi Indonesia. Pada saat perang ini berlangsung, banyak sekali wanita Indonesia yang harus dijadikan sebagai budak nafsu bagi para tentara Jepang. Gadis-gadis berparas menarik di atas tiga belas tahun diculik ke mess tentara Jepang untuk diperkosa bergantian setiap harinya. Para gadis yang dinamai "Jugun Ianfu" ini setidaknya harus mampu melayani sepuluh tentara yang dibutakan oleh nafsu. Tak jarang juga kekerasan fisik dialami oleh para gadis ini. Akibat kejadian ini, banyak juga yang mengidap penyakit kelamin yang sangat parah.

7 dari 7 halaman

Nah, itulah tadi rentetan tragedi pemerkosaan massal yang terjadi selama periode perang. Perang memang sama sekali tidak menghasilkan sesuatu yang baik. Kehancuran fisik dan moral sudah dipastikan menjadi dua hal yang akan selalu ada akibat perang. Maka dari itu, hidup damai lebih baik bukan?


Sumber.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya