1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Omzet Bisnis Sang Pisang Mencapai Miliaran Rupiah, Pendapatan Kaesang Pangarep Lebih Besar dari Presiden Jokowi

Penulis : Moana

22 Agustus 2019 10:22

Kaesang Pangarep buka bisnis Sang Pisang

Planet Merdeka - Sosok putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep memang tak asing lagi. Selain dikenal sebagai anak seorang Presiden Indonesia, Kaesang juga termasuk sosok pengusaha muda yang sukses dengan usahanya. Kaesang sukses membangun usahanya dengan brand Sang Pisang.

Tak sendirian, Kaesang merintis usaha tersebut dengan temannya dari Makassar, Sulawesi Selatan, Ansari Kadir. Ansari adalah sosok pengusaha muda yang sukses di bidang kuliner.

2 dari 12 halaman

Awal mula bertemu Kaesang Pangarep

Kaesang dan Ansari bekerja sama dan berjuang membangun bisnis Sang Pisang sejak tahun 2017 lalu. Pria yang kerap disapa Ari tersebut kemudian menceritakan awal mula dirinya membangun bisnis Sang Pisang tersebut bersama Kaesang.

Menurutnya, awal mula ia membuka bisnis itu bukanlah suatu hal yang mudah. Ari menuturkan bahwa Kaesang tak memanfaatkan jabatan sang ayah untuk membangun bisnis yang digelutinya. Ari bahkan menyebut jika Presiden Jokowi tak tahu jika Kaesang membuka bisnis tersebut.

"Orang bilang karena bapaknya presiden bisnisnya jadi jalan. Padahal enggak, saya bareng dia itu dari tahun 2017 angkat-angkat pisang dari pasar bareng-bareng. Pak Jokowi itu justru enggak tahu awalnya Kaesang bangun Sang Pisang," kata CEO dan CO-Founder PT Sang Khadir Indonesia tersebut.
3 dari 12 halaman

Sempat mengalami kegagalan hingga dipecat dari kantor

Sebelum bertemu dengan Kaesang, Ari memang adalah sosok yang memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi. Oleh karena itu, ia pun melakoni berbagai usaha. Ari mengungkap pula bahwa dirinya memulai usahanya dengan berjualan pisang goreng, berjualan minuman hingga meneruskan usahan sang ayah yang adalah seorang petani udang.

Namun, karena dirinya tak fokus, Ari pun harus menelan pil pahit kegagalan. Ari bahkan sampai dipecat dari kantornya yang saat itu ia bekerja di bidang sales dan marketing.

"Saya bangun bisnis, tapi gagal karena enggak fokus," cerita Ari.
4 dari 12 halaman

Membangun bisnis pisang goreng

Usai dirinya dipecat dari kantornya, Ari hanya memiliki uang sebesar Rp 40 juta. Dengan uang itu, ia kemudian membangun sebuah booth di Taman Solo untuk berjualan pisang goreng. Ia kemudian menyewa tempat Rp 5 juta seumur hidup. Dan ia menghabiskan uang hingga Rp 15 juta untuk membangun booth.

Dari berjualan pisang goreng tersebut, Ari pun berhasil mengantongi omset hingga Rp 100.000 per hari atau bisa dibilang Rp 3 juta per bulannya. Namun, sangat disayangkan, ternyata gerobak yang ia gunakan untuk berjualan dicuri oleh orang. Sehingga ia pun kehilangan arah.

"Sayangnya, saat mudik lebaran gerobak saya hilang dicuri orang. Saya tanya sama penyewa tanah, dia enggak tahu. Di sini saya hilang arah," ujar Ari.
5 dari 12 halaman

Tak mengenali sosok Kaesang Pangarep

Lebih lanjut, Ari kemudian menceritakan awal dirinya bertemu dengan Kaesang. Ia bertemu dengan Kaesang ketika menyebarkan proposal bisnis di salah satu komunitas bisnis. Dan ternyata Kaesang masuk dalam komunitas tersebut.

Setelah membawa proposal tersebut, Kaesang mengajak Ari ke sebuah kafe untuk merintis bisnis bersama. Namun, kala itu, ia tak mengenali Kaesang, lantaran dilihat dari informasi di WhatsAppnya bukanlah nama sesungguhnya. Di pertemuan pertamanya, Ari tak mengenali bahwa itu adalah Kaesang putra Presiden Jokowi. Namun, di pertemuan keduanya, dirinya baru sadar ketika tak asing dengan nama Kaesang dan kemudian mencarinya di Google.

"Saat pertemuan kedua, saya baru sadar itu anaknya Pak Jokowi. Itupun saat dia menyebut namanya Kaesang, rasanya enggak asing. Pas saya googling ternyata Kaesang Pangarep. Saya tanya ternyata benar," ujar Ari sambil tertawa.
6 dari 12 halaman

Percaya dengan perjuangan Ari

Alasan Kaesang mau membangun bisnis dengannya karena adik dari Gibran Rakabuming tersebut percaya pada perjuangan Ari selama ini.

Selain itu, lantaran Ari telah memiliki pengalaman mumpuni di bidang sales dan marketing. Ari juga mendapat banyak penghargaan di tempat kerjanya yang sebelumnya. Bahkan karena kemampuannya itu, Ari bisa dengan cepat naik jabatan.
7 dari 12 halaman

Tak berhasil

Awal mula bisnis bersamanya, Ari dan Kaesang ternyata mencoba berbagai cara untuk menghasilkan produk kuliner yang disukai lidah orang Indonesia. Ia pun mengungkapkan kesulitannya ketika awal mula membuka bisnis tersebut. Mulai dari pisangnya yang berubah warna hingga nuggetnya yang tak sesuai ekspektasi.

"Kita coba dari bulan Juni-Juli 2017, pisangnya sempat berubah jadi warna hitam, gosong. Sampai bulan September 2017 akhirnya jadi nugget tapi kayak sendal jepit," katanya.
8 dari 12 halaman

Mendatangi ibunya di Makassar

Dari situlah kemudian Kaesang mulai melihat sekitarnya, ia membangun relasi dengan tukang pisang, melakukan reseach, survei hingga mendevelopnya sendiri. Tempat yang pertama dikunjungi Ari dan Kaesang adalah rumah ibunya di Makassar. Di tangan ibu Ari lah akhirnya pisang yang selama ini gagal, berhasil dalam semalam.

"Saya sadar, ternyata selama ini saya usaha belum minta restu sama ibu saya. Sama ibu saya dalam semalam jadi pisang itu, bagus," ungkapnya.
9 dari 12 halaman

Booth pertama dibuka dengan modal patungan

Kemudian, resep ibunya diolah lagi hingga menjadi resep pisang andalan Sang Pisang. Untuk membuka booth pertama mereka di Cempaka Mas, Ari dan Kaesang patungan modal yang masing-masing sebesar Rp 15 juta. Dan ketika dibuka ternyata usahanya tersebut disukai banyak orang. Hingga akhirnya, bisnis yang mereka bangun mulai berkembang.

"November 2017 kami launching toko pertama di Cempaka Mas. Orang antre panjang, 300 box abis dalam 1 jam. Karena permintaan tinggi, kami tambah 4 cabang. Akhirnya saya tambah karyawan, sosmednya kami kembangkan pakai tenaga ahli, mulai bangun customer base, dan bikin kantor kecil-kecilan," cerita Ari.
10 dari 12 halaman

Bukan karena Kaesang Pangarep anak presiden

Ari mengatakan, perjuangan ini tak lepas dari perjuangan Kaesang pula. Pasalnya, Kaesang sama sekali tak mau menggunakan segalanya yang berhubungan dengan notebene "Anak Presiden". Ketika membeli dan mengangkat pisang di pasar tradisional pun, Kaesang sampai menyamar.

"Toko pertama kita itu, aku sama Kaesang yang desain-desain. Jadi bisnisnya berkembang karena dia anak presiden, itu salah," kata Ari .
11 dari 12 halaman

Omzetnya mencapai miliaran rupiah

Kini usaha milik Ari dan Kaesang telah memiliki karyawan berjumlah 1.500 orang. Selain itu, mereka juga telah membuka 73 toko di beberapa wilayah di Indonesia. Omzet yang mereka terima mencapai Rp 30 miliar. Lokasi penjualan tertinggi berada di Malang, Bali dan Jakarta.

Jika omzetnya hingga Rp 30 miliar, lantas berapakah keuntungan yang mereka peroleh? Jika dibandingkan dengan gaji seorang presiden yang mencapai Rp125 juta per bulan.
12 dari 12 halaman

Bandingkan dengan gaji Presiden

Gaji tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi Negara dan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001. Tunjangan dan gaji untuk presiden yakni Rp 62,740 juta per bulan. Presiden dan Wakil Presiden RI menerima gaji sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden.

Besarnya gaji pokok presiden setiap bulannya adalah 6 kali gaji tersebut, yakni sekitar Rp 30.240.000. Besarnya tunjangan jabatan yang diterima presiden senilai Rp 32.500.000 hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya