1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Kisah Mbah Minto Pantang Menyerah Bertahun-tahun Jalan Kaki Menjual Sapu Lidi Walau Usia Sudah Senja

Penulis : Yuli Astutik

16 Agustus 2021 12:30

Planet Merdeka - Usianya hampir satu abad. Tapi Mbah Minto, kakek penjual sapu lidi di Jember Jawa Timur ini tetap semangat berjualan sambil jalan kaki. Kakek 95 tahun itu berjualan sapu lidi dengan berjalan kaki dari kediamannya di Kelurahan Slawu Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. 

Setiap hari Mbah Minto berjalan puluhan kilometer dari rumahnya itu. Dan dagang sapu ini telah dijalankannya selama bertahun-tahun.

2 dari 4 halaman

Ia lupa angka tahun awal jualan sapu, sebab yang Ia tahu cuma kata jangan mengeluh.

Bahkan tatkala keadaan perekonomian sulit seperti saat ini. Ia tak mau cuma menunggu belas kasihan orang lain.

Bermodal baju seadanya dengan beralas kaki sandal butut, Mbah Minto melewati jalan - jalan protokol di Kabupaten Jember dengan membawa 10 ikat satu lidi.

3 dari 4 halaman

Terlihat Mbah Minto berjalan membungkuk membawa beban barang dagangan di pundaknya.

Walaupun harus bersusah payah, tak menjadikannya pasrah begitu saja, apalagi surut melangkah untuk mencari nafkah demi menyambung hidup.

Satu ikat sapu lidinya ia jual seharga Rp 5.000 saja. Walaupun terlihat bagaimana raut muka letihnya, tapi kakek ini cukup gigih dalam menjalani kehidupannya.

Raut muka sedih serta payah ia sembunyikan, ia lebih menggantinya tentang terkait tersenyum dan tetap berusaha menawarkan jualannya dari warga berlalu lalang dan rumah ke rumah.

Nampak Mbah Minto melayani pembeli dari seorang polisi yang bertugas di Alun - Alun Kota Jember.

4 dari 4 halaman

Keadaan Mbah Minto menjadikan seorang petugas kepolisian merasa iba dan tergerak hatinya untuk memberikan sejumlah uang untuk Mbah Minto.

"Sekarang lagi musim wabah penyakit. Mbah Minto istirahat pulang ke rumah saja ya. Ini ada rezeki bisa buat bekal belanja kebutuhan dirumah", kata Iptu. Brisan Imman, anggota Polres Jember ke Mbah Minto.

Tak langsung menerima pemberian Polisi tersebut. Mbah Minto lantas menyahutnya dengan bait-bait kata yang terdengar lirih berdoa.

"Semoga Pagebluk (Pandemi) corona ini segera berakhir, bapak Polisi yang bertugas diberi keselamatan dan panjang umur," ungkapnya, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com.

Sebelum pergi tampak, Mbah Minto menepuk pundak sang polisi.

"Terima kasih pak, Slamet, Slamet, Slamet", ucapnya, sambil tersenyum meninggalkan sejumlah Polisi yang menemuinya.

Itulah salah satu potret pejuang hidup yang masih peduli dengan anjuran pemerintah di tengah pandemi yang melanda, semoga negeri Indonesia segera sembuh.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya