1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Sejak 5 Tahun Sudah Bertarung Demi Mencari Makan Hingga harus Kehilangan Nyawa

Penulis : Moana

15 November 2018 09:56

Kerja keras dan usaha bocah ini membuatnya kehilangan nyawa

Planet Merdeka - Semua orang akan melakukan segala sesuatu untuk bisa meningkatkan perekonomian keluarganya. Memang setiap orang tak bisa memilih dilahirkan dari keluarga sederhana atau kaya raya. Namun karena usaha dan kerja keras pastinya kesuksesan dapat diraih. 

Seperti bocah yang satu ini. Meski usianya terbilang sangat muda tapi ia sudah bertekad kuat untuk membantu perekonomian keluarganya. Hingga akhirnya niat mulia dan kerja kerasnya itu membuat nyawanya melayang. 

2 dari 8 halaman

Meninggal usai dipukul KO

Bocah itu merupakan seorang petinju muda yang usianya masih 13 tahun. Sejak usia 5 tahun ia sudah bertarung di ring. Bocah malang itu bernama Anucha Kochana. Anucha meninggal dunia usai dipukul KO oleh lawannya dalam sebuah laga kickboxing.

Selama 8 tahun, Anucha sudah menjalani 170 pertarungan. Dan terakhir pada 13 November 2018 kemarin yang mengantarkan dirinya menuju maut. Anucha sendiri merupakan petinju dalam cabang olahraga Muay Thai.
3 dari 8 halaman

Video pertandingan terakhir Anucha beredar

Seiring dengan kabar meninggalnya Anucha, ternyata beredar pula video terakhir dimana bocah tersebut akhirnya KO. Video tersebut memperlihatkan dua orang remaja yang tengah melakukan pertarungan. Lawan Anucha adalah bocah berusia 14 tahun.

Video itu juga memperlihatkan bagaimana Anucha mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari lawannya. Bukan hanya itu, yang mengejutkan adalah baik Anucha maupun lawannya sama-sama tak mengenakan pengaman kepala.

Sementara itu, lawan Anucha mengatakan bahwa dirinya tak bermaksud untuk menghilangkan nyawa sang rival. Ia bahkan tak menyangka bahwa pertarungannya dengan Anucha berakhir dengan tragis.
4 dari 8 halaman

Alasan Anucha bertarung

Di usianya yang masih sangat belia tentu membuat banyak orang bertanya kenapa ia diperbolehkan untuk mengikuti pertarungan-pertarungan yang berbahaya tersebut hingga 8 tahun. Namun, ternyata Anucha melakukan itu karena ingin membantu perekonomian keluarganya.

Muay Thai sendiri ternyata begitu populer di Thailand, di mana ribuan petarung muda juga keluarganya melihat itu sebagai sumber untuk mendapatkan uang. Sehingga tak heran jika para orangtua kemudian mengijinkan anak-anaknya untuk bertarung.
5 dari 8 halaman

Kisah petarung Muay Thai lain yang usianya 12 tahun

Mengenai kerasnya kehidupan petarung belia di Thailand, seorang petarung yakni Boosong Samrong yang usianya baru 12 tahun pernah mengungkapkan beberapa hal mengenai kehidupannya. Seperti yang dilansir dari Mirror.uk pada tahun 2016 lalu, Boosong pun menceritakan kehidupannya.

Boosong mengaku kehidupannya sangat berbeda dengan anak seusianya yang masih bingung menentukan cita-cita. Sedangkan dirinya yang masih belia untuk masa depannya telah ditentukan oleh sang ayah untuk menjadi seorang petarung Muay Thai profesional.


6 dari 8 halaman

Kerasnya kehidupan Boosong Samrong

Boosong pun mengaku bahwa dirinya harus berjalan sejauh 10 km mirip dengan latihan tentara sebagai bentuk latihannya sebagai seorang petarung. Setiap hari ia harus latihan fisik dengan keras supaya dirinya bisa kuat dan meraih kemenangan dalam setiap pertarungan yang ia jalani.

Boosong pun mengatakan bahwa ia melakukan itu untuk keluarganya. Pasalnya Boosong berasal dari keluarga tak mampu, sehingga ia ingin mendapatkan banyak uang untuk menghidupi orangtua dan saudaranya.

Boosong tinggal di Provinsi Rayong. Dan di provinsi tersebut, Boosong merupakan salah satu dari ribuan anak lainnya yang menjadi petarung. Bahkan beberapa saat masih berusia 5 tahun sudah diadu dalam sebuah pertarungan.
7 dari 8 halaman

Hadiah yang didapat tak setara dengan kerja kerasnya

Boosong Samrong

Dari setiap laga yang dijalaninya, Boosong mendapatkan hadiah sebesar 10 ribu poundsterling dalam satu pertarungannya. Selain itu penonton yang melihat mereka juga terkadang membuat taruhan uang tunai senilai 50 ribu baht untuk menebak siapa yang akan menang.

Dan hadiah yang didapatkan oleh para petarung belia ini tentu sangat tak setara jika dibandingkan dengan kerja keras dan usaha mereka. Bukan hanya itu, saat bertarung pun mereka juga terkadang masih mengalami luka yang cukup serius hingga babak belur dan paling parah kehilangan nyawanya.

8 dari 8 halaman

Boosong tak keberatan tubuhnya penuh luka

Ketika ditanya soal tubuhnya yang memar dan luka, Boosong mengaku jika dirinya tak keberatan dengan hal tersebut. Ia pun berujar bahwa ingin memberikan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik untuk keluarganya.

"Saya tidak keberatan memar, saya lebih takut tidak dapat makan apa yang saya sukai sepanjang waktu. Saya berharap suatu hari saya akan menjadi juara dan membangun kehidupan yang lebih baik untuk saya dan keluarga," ujar Boosong.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya